01

404 14 0
                                    

"Tidak" ucap gadis cantik pada seorang laki laki yang baru saja melamarnya di depan kantor besar tempat kerja gadis cantik tersebut.

"Tapi mengapa?"tanya pria tersebut yang tak terima dirinya di tolak mentah mentah oleh sang gadis.

Gadis tersebut menghela nafas panjang nan berat lalu ia hembuskan secara kasar.

Tanpa sepatah kata keluar pun, para satpam, bodyguard dan penjaga di sekitar kantor paham dan langsung menarik paksa pria tersebut di hadapan sang gadis, dan pada akhirnya gadis tersebut masuk ke dalam kantor di temani manager kepercayaannya.

Ya, benar, gadis cantik berumur 22 tahun, bernama HANGE ZOE, seorang model termuda dan tersukses di kota rose.

"Sampai jam berapa sekarang?"tanya hange pada manager kepercayaannya tersebut.

"Pukul 13.00 namun, ada meeteng penting yang harus nona datangi setelah selesai pemotretan"jawab ilse managernya.

"Meeting penting? Sama siapa?"~hange

"Tuan besar pemilik perusahaan Terbesar di negara ini"~ilse

"Uuu, siapa?"~hange

"Katanya si ceonya pria, tapi saya kurang tau kalo namanya, tapi wajahnya sungguh tampan nona, dia sangat terkenal, tapi, sayang sekali, namanya tak pernah di publik karena privasi katanya"~ilse

"Soal yang ganteng aja paling tau"~ ledek hange pada ilse

Ilse membalas dengan tawa.

"No-no-no"~ucap ilse yang tiba tiba menjadi gagap sambil menunjuk ke arah pria di depannya dan ekspresi yang tidak percaya.

"Apa?"~hange sambil menoleh ke arah ilse dan kebingungan

"Gembel"~celutuk pria di depannya sambil melangkah maju ke arah berlawanan dan menunjukan ekspresi datar.

Deg. "Hahaha, apa? Gembel? Siapa anjir? Gw?"~tanya hange pada diri sendiri sambil kebingungan

"E-EHH???"~ucap ilse yang tak kalah kaget dari hange, bahkan lebih

"No-nona?"~tanya ilse melemas dan memberhentikan langkahnya

Hange yang masih kebingungan tak menjawab, tapi ia merespon dengan cara ikut memberhentikan langkahnya dan menoleh ke arah ilse

"Dia, dia, dia ceo yang saya maksud"~ ilse

Hange memiringkan kepalanya pertanda bahwa dia semakin bingung

"Ceo?"~hange

Ilse mengangguk sambil menatap hange

Hening...
Damai...
Sepi...

Tiba tiba?....

"NONAAAAA"~teriak ilse sambil mengayun ngayunkan tangan kiri hange ke depan dan ke belakang.

"Apa? Kenapa? Heh? Ilse? Kenapa?"~ tanya hange yang tak mengerti dengan sikap ilse

"Nona, ayo ikut saya"~ilse menarik tangan hange dan berlari bersemangat.

"Mau kemana?"~hange yang pasrah pasrah saja tangannya di tarik managernya yang sudah ia anggap sebagai saudara perempuannya itu.

Karna hange anak tunggal, kadang dia ngerasa kesepian, tapi pas ilse pertama datang dan dapat jabatan sebagai managernya hange sudah tak pernah merasa kesepian lagi.

Ilse membawa hange ke dalam ruangan pribadi milik hange di kantor itu, biasa di gunakan tempat istirahat pada saat hange selesai pemotretan.

"Jadi?"~ucap hange sambil menaikan satu alisnya dan kedua bahunya

Ilse masih mengatur nafasnya yang tak beraturan.

"Dia, dia itu ceo yang sangat dingin nona, dia tak pernah mau berhubungan dengan siapapun apalagi wanita, kecuali emang rekan kerja sama lagi ada kepentingan, ibaratnya mm lah, masing masing, tapi, dia tiba tiba ngomong gitu, apa jangan jangan dia suka lagi sama nona? Aduhhh saya harus siapkan adat untuk kalian menikah nanti"~ilse yang sibuk mundar mandir di depan hange

Hange memiringkan kepanya karna kelakuan ilse yang bisa di bilang prik?

"Apasi ilse sayang? Gamungkinlah, orang pertama kali kita ketemu, kita juga ga saling kenal, lagian siapa juga yang mau nikah sama si sialan itu"~ gerutu hange

"Eh nona, nona harus inget, benci sama cinta itu beda tipis"~ilse

"Mau di gorok? Udah bosen hidup?"~ hange

"Ehehehe, bercanda nona ku sayang"~ ilse

Tring...tring...tring...

"Siapa nona?"~ilse

"Erwin"~hange

Erwin

Ji?

Hm?

Cepetan lo di mana itu, pemotretan bentar lagi mulai, jangan buat sahabat lo panik lah

Hm, bentar

Cepet anjir

Sabar

Cepettt

Sampe mana?

Hange???

Sabar jing

Eh tap-

Panggilan di akhiri📞📞

"Bawel"~hange


Continued....

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang