~angkat tangan!"
"Kenapa? Aku hanya ingin mengunjungi istriku"
"Berhenti membuat keributan disini"
"Aku bilang, aku hanya ingin mengunjungi istriku, apa salahnya?"
"Salahnya kamu terlalu bermimpi"
"APA SALAHKU JIKA AKU BENAR BENAR MENCINTAINYA, AKU MENCINTAINYA SUNGGUH SUNGGUH BUKAN CINTA TERHADAP IDOLA ATAU APALAH ITU, YANG PASTI AKU AKAN HIDUPNYA BERSAMANYA, AKAN KU PASTIKAN ITU, LEPASKAN BRENGSEK, HANGE, HANGE BANTU AKUU"
tok....tok....tok....
"Nona, boleh saya masuk?"~ucap ilse lembut
Hange membuka pintu dan langsung memeluk ilse erat.
"Tenanglah, saya akan selalu di sampingmu mulai sekarang"~ilse
"A-aku hanya merasa sedikit takut" ~hange
"Kita atur semuanya, mau gamau lo harus pindah apart ke tempat yang lebih jarang di kunjungin tapi tetep bintang 5"~erwin
"Susah pak, kalo ga banyak pengunjung ya banyak rumor rumor angker"~ilse
"Gw bisa aja buat rumah karna kejadian ini, tapi gw udah nyaman sama kamar ini"~hange
"Demi keselamatan"~erwin
"Hm, apalagi sekarang udah banyak orang yang tau nona tinggal di apart ini, bahkan tau number kamarnya" ~ilse
"Soal itu, bisa di bicarain nanti aja" ~hange
"Nona menginap saja dulu ke rumah saya, kalau tidak, saya yang akan menemani nona disini?"~ilse
"Maaf udah buat kalian repot, oh iya pegawai yang tadi gimana?"~hange
"Udah di bawa polisi buat ke rumah sakit"~erwin
"Yaudah, karna besok lo ga ada jadwal lo tidur aja di rumah ilse"~lanjut erwin
"Besok ilse juga libur, pasti kangen buat me time, atau ngabisin waktu sama keluarga, jadi gw bakal pulang ke rumah"~hange
"Pulang kerumah mama sama papa lo? Gasalah? Rumah lo pindah ke Swiss hange, sedangkan sekarang? Lo ada di Jepang"~erwin
Hange menggeleng pelan
"Ga, gw bakal pulang ke rumah tante carla"~hange
"Padahal tida apa apa nona, bahkan saya sangat senang jika anda bisa menginap di rumah saya, apalagi dengan keluarga saya"~ilse
"Gausah, makasih buat tawarannya tapi, buat sekarang saya mau pulang ke rumah tante carla aja"~hange
"Yasudah kalau begitu biar saya antar"~ilse
"Kita bareng erwin, erwin bakal anter saya ke rumah tante carla, dan kamu juga akan di antar erwin, iyakan win?"~hange
"Mau gimana lagi?"~ucapnya sembari mengangkat kedua bahunya
*****
"Terimakasih Erwin, ilse"~carla
"Sama sama tante, kalau begitu kita berdua pamit dulu ya"~erwin
"Permisi tante"~ilse
"Ah iya iya, hati hati"~carla
"Jadi?"~carla
"Jadi apa"~hange
"Keputusan kamu buat bikin rumah gimana?"~carla
"Sebenernya gamau karna pasti ribet banget kan"~hange
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect
Fanfictioncinta itu tidak harus memiliki, tapi apa salahnya untuk berjuang? kisah cinta tanpa adanya orang ke-3 itu bagai pemandangan alam ciptaan tuhan (sempurna). kadang, kesalah pahaman akan membuat kita hancur, tapi saling percaya pada sikap masing masin...