17

105 8 6
                                    

"SEMUANYAAA MAKANNN, KALAU MASIH GA BANGUN GAUSAH MAKAN SEKALIANNN"~teriak carla karna sudah lelah membangunkan eren, hange dan suaminya yang tak kunjung bangun

"Oh masih ga bangun, oke oke"~carla

"....."
"....."
"....."

Brugh.....
Tring....

Kali ini carla sengaja memukul tutup panci menggunakan centong sayur berbahan besi agar mengeluarkan suara yang berisik.

Grisha buru buru beranjak dari tidurnya dan berlari menuju meja makan di dapur agar tak kena marah.
Sebelum duduk grisha menghampiri istrinya dulu untuk mencium dahi sang istri berniat membujuknya yang sedang marah.

"Gausah makan kalau gamau, lagian aku juga ga maksa ko"~ketus carla

"Eh? Ko gitu, aku udah ada disini lo sayang"~grisha

"Yaudah makan ya makan ngapain nyium nyium segala? Aku ga butuh basa basi kamu, MAKAN"~carla

"E-eh iya iya"~grisha segera duduk di meja makan bersiap untuk makan

brugh...

Carla membuka pintu kamar hange, melihat sang keponakan tersayang masih tidur lelap dengan posisi kedua telinga di tutupi oleh bantal.

"HANGEE BANGUN, APA PERLU TANTE TELEPON PACAR KAMU SUPAYA KAMU BANGUN, HANGE BANGUN, KAMU BISA BISA GA MAKAN KALO GA SARAPAN DULU, HANGEEEE"~teriak carla sambil mengambil kedua bantal yang menutupi telinga hange tak lupa sambil menggoyang goyangkan badan hange ke depan dan belakang.

Carla berhenti melakukan aktivitasnya dan terdiam melihat ke arah hange serius sampailah ke

"Huh"~carla menarik nafas dan fyuhh
Hange loncat dari kasurnya melewati carla di depannya yang terlihat serius melihat ke arah kasur.

"Iya iya tanteku sayang, aku makan dulu ya"~sambil mencium pipi kiri carla. Hange berbalik badan secara rusuh dan dug

"Hangee, hati hati kalo apa apa tu"~ carla sambil mengecek ngecek wajah hange yang kejedot tembok.

"Hehe, aku gapapa ko, kalau apa apa juga aku tetap gapapa ko"~sambil menunjukan senyum indahnya

"Dadah aku mau makan"~hange

"Hm, hati hati"~carla

"Satu lagi eren"~carla

Hange melihat pamannya yang sudah makan mendahului dirinya dan yang lain.

"Pasti takut kena marah kan"~ledek hange sambil meraih susu coklat di depannya lalu meminumnya

"Mata kamu ga rabun kenapa selalu pake kacamata sayang? Takutnya malah matanya rabun beneran karna kacamata kamu"~grisha

"Kan emang rabun"~hange

"Masih keliatan jelas kan? Itu karna efek kamu sering main handphone di gelap" ~grisha

"Biar keren aja, lagi pula kalau fansight aku selalu buka kacamata ko, aku pake kacamata kalo mau aja si sebenernya"~hange

"Kenapa ga pake soflen aja?"~grisha

"Karna aku cinta mata aku"~hange

"Tapi bagus sih, gausah pake soflen" ~grisha

Ting...

Hange dan grisha terkejut secara bersamaan, mereka sepertiganya tau sumber suara ini dari mana? Ya benar pasti kepala eren di pukul centong sayur, yaaa dia tak pernah kapok.

Eren menghampiri ayah dan kakak sepupunya di meja makan dengan muka bantal ciri khasnya.

"Loh ko kesini si ren? Padahal mh gausah, sampe palalo kebelah seperempat baru kesini"~hange

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang