"makan aja sendiri, tuh kalo mau boleh makan aja toppokkinya"~hange
Levi menggeleng pelan dan akhirnya perhatiannya terfokuskan ke kipas angin portable pemberiannya saat fansight. Lalu tersenyum tipis.
Hange merespon dan tentu tau apa maksud levi.
"Makasih"~ucap hange tiba tiba
Levi menoleh ke belakang untuk memastikan
"Makasih buat lo, itu kipas dari lo kan?"~hange
Levi menatap hange heran. "Tau dari mana?"~levi
"Feeling"~hange
"Sama sama"~levi
"Beneran gamau makan?"~hange
Lagi lagi levi menggeleng dan levi memerhatikan hange yang sedang makan.
Hange mengalihkan wajahnya ke makanan di depannya, kini ia memakan toppokki kesukaannya.
"Minum mau?"~hange
"Kenapa jadi ramah begini?"~levi
"Hah? Emang biasanya gimana? Gw emang baik kesemua orang ko"~hange
"Termasuk gw?"~levi
"Kalo lo ngerasa lo orang"~hange
"Ga deh, gw gasuka coklat"~levi
Hange yang hampir tersedak saat mendengar pernyataan levi tadi.
"Apa?? Ada manusia yang gasuka coklat?"~hange
"Ada, gw"~levi
"Kecuali lo, rambut, mata, semuanya yang ada di lo, gw suka"~sambung levi
"Gw kira lo lagi sinting, padahal sama aja"~hange
"Bukannya menurut lo gw selalu sinting?"~levi
"Bisa berhenti nanya balik ga si kalo gw lagi ngomong"~hange
"Engga"~levi
"Dih, sialan"~hange
"Ternyata lo belum bisa move on ya?" ~levi
"Dih? Siapa bilang?"~hange
"Gw, baru aja"~levi
Hange berdecih malas
"Ga, gaada alasan buat gw terus suka sama orang sialan kaya dia"~hange
Hange meminum minumannya sambil menatap levi heran
"Beneran gasuka coklat?"~hange
Levi mengangguk tanda mengiyakan.
"Coba dikit deh, enak tau"~hange
"Ga"~levi
"Dikit"~hange
"Ga"~levi
"Sedikit, seikhlasnya aja"~hange
"Gw ga ikhlas jadi gabisa"~levi
"Lebay deh, coba dikit aja"~hange
"Terkecuali lo jadi istri gw"~levi
"Yaudah gausah di coba"~hange
"Beneran gabisa buka hati?"~tanya levi serius
"Gw udah selesai, gw duluan"~hange
"Biar gw yang bayar"~levi
"Gausah, lo gapunya hutang"~hange
"Gw pernah cium lo tanpa permisi" ~levi
"Harus gw cium berapa kali biar lo selalu bayarin apa yang gw mau?"~ hange
"Lo gabakal sanggup"~levi
Degg. Sialan, benar. Mereka lupa mereka sedang di satu toko yang banyak pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect
Fanfictioncinta itu tidak harus memiliki, tapi apa salahnya untuk berjuang? kisah cinta tanpa adanya orang ke-3 itu bagai pemandangan alam ciptaan tuhan (sempurna). kadang, kesalah pahaman akan membuat kita hancur, tapi saling percaya pada sikap masing masin...