10

106 8 2
                                    

"makan aja sendiri, tuh kalo mau boleh makan aja toppokkinya"~hange

Levi menggeleng pelan dan akhirnya perhatiannya terfokuskan ke kipas angin portable pemberiannya saat fansight. Lalu tersenyum tipis.

Hange merespon dan tentu tau apa maksud levi.

"Makasih"~ucap hange tiba tiba

Levi menoleh ke belakang untuk memastikan

"Makasih buat lo, itu kipas dari lo kan?"~hange

Levi menatap hange heran. "Tau dari mana?"~levi

"Feeling"~hange

"Sama sama"~levi

"Beneran gamau makan?"~hange

Lagi lagi levi menggeleng dan levi memerhatikan hange yang sedang makan.

Hange mengalihkan wajahnya ke makanan di depannya, kini ia memakan toppokki kesukaannya.

"Minum mau?"~hange

"Kenapa jadi ramah begini?"~levi

"Hah? Emang biasanya gimana? Gw emang baik kesemua orang ko"~hange

"Termasuk gw?"~levi

"Kalo lo ngerasa lo orang"~hange

"Ga deh, gw gasuka coklat"~levi

Hange yang hampir tersedak saat mendengar pernyataan levi tadi.

"Apa?? Ada manusia yang gasuka coklat?"~hange

"Ada, gw"~levi

"Kecuali lo, rambut, mata, semuanya yang ada di lo, gw suka"~sambung levi

"Gw kira lo lagi sinting, padahal sama aja"~hange

"Bukannya menurut lo gw selalu sinting?"~levi

"Bisa berhenti nanya balik ga si kalo gw lagi ngomong"~hange

"Engga"~levi

"Dih, sialan"~hange

"Ternyata lo belum bisa move on ya?" ~levi

"Dih? Siapa bilang?"~hange

"Gw, baru aja"~levi

Hange berdecih malas

"Ga, gaada alasan buat gw terus suka sama orang sialan kaya dia"~hange

Hange meminum minumannya sambil menatap levi heran

"Beneran gasuka coklat?"~hange

Levi mengangguk tanda mengiyakan.

"Coba dikit deh, enak tau"~hange

"Ga"~levi

"Dikit"~hange

"Ga"~levi

"Sedikit, seikhlasnya aja"~hange

"Gw ga ikhlas jadi gabisa"~levi

"Lebay deh, coba dikit aja"~hange

"Terkecuali lo jadi istri gw"~levi

"Yaudah gausah di coba"~hange

"Beneran gabisa buka hati?"~tanya levi serius

"Gw udah selesai, gw duluan"~hange

"Biar gw yang bayar"~levi

"Gausah, lo gapunya hutang"~hange

"Gw pernah cium lo tanpa permisi" ~levi

"Harus gw cium berapa kali biar lo selalu bayarin apa yang gw mau?"~ hange

"Lo gabakal sanggup"~levi

Degg. Sialan, benar. Mereka lupa mereka sedang di satu toko yang banyak pengunjung.

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang