26 (end)

178 9 14
                                    

Special chapter.

Suasana sore yang cerah menunjukan rintik rintik air dari sehelai daun yang telah terguyur hujan siang tadi.
2 insan yang sedang berbincang sambil tertawa mengulum senyum dan berbagi cerita di atap balkon apartemen mewah.

Sang wanita menunjuk pelangi antusias, mengenalkan sang pria pada ciptaan tuhan yang cantik dan membuat semua orang yang melihat terkesan, namun mengapa hanya sementara?

"Cantik ya levi"~ucapnya terkagum kagum.

"Hm"~jawab sang pria singkat namun tetap menunjukan senyuman yang tipis.

"Kenapa pelangi munculnya cuma sebentar ya? Padahal setiap liat pelangi tu bawaannya bahagia terus"

"Mungkin karna"~ucapnya tertahan cukup lama

"Karna? Karna apa?"~tanya hange penasaran

"Karna tuhan mau nunjukin ciptaannya yang cantik tapi bersifat sementara"

"Hah? Maksudnya? Oh maksudnya yang cantik itu belum tentu selalu ada?"

"Bukan"~ujar levi cepat

"Jadinya apa?"~hange

"Ya itu"~levi

"Ya itu apa? Aku bingung levi jangan setengah setengah kalo ngomong, mau kamu aku potong sampe jadi setengah juga?"~jawabnya kesal, melipat tangan dan memanyunkan bibirnya.

Levi membuang nafasnya perlahan, sambil menatap wanitanya gemas.

YATUHANNN, KALO DI MAKAN SEKARANG GAPAPA LAH YAAAAA

"Maksudnya sosok sempurna yang selalu kita tunggu tunggu ga selalu ada walaupun setiap liat dia bawaannya selalu bahagia, karna yang dia buat bahagia bukan cuma kita tapi orang lain juga, tapi sebaliknya, sosok yang selalu ada, pasti buat kita nyaman akan hadirnya"

Hange terkekeh geli mendengar ucapan levi barusan, apalagi muka levi yang terlihat serius.

"Belajar ngomong kaya gitu dari mana? Kebanyakan dengerin gombalan rall ya?"~ucap hange sambil sedikit bercanda

Levi mengalihkan padangannya sebal.

"Tapi bener juga, beruntungnya aku punya keduanya"~sambil melentangkan kedua tangannya lebar

Levi menatap tak mengerti

"Maksudnya aku punya kamu yang selalu ada dan selalu buat aku bahagia setiap liat kamu"~jelasnya sambil menutup mata.

Levi mengulum senyumnya.

"Hange"

"Hm"

"...."

"Apa levi?"

"Kalo ke jenjang pernikahan udah siap?"~damn pertanyaan yang ke 99 untuk hari ini

Hange menggelengkan kepalanya lelah dengan pertanyaan ini.

"Levi, pernikahan sama kamu itu pernikahan yang ga perlu aku khawatirin lagi kan? Kamu pasti tepatin janji kamu buat selalu ada, aku harap kamu juga percaya kalo aku bakal relain semuanya termasuk karir aku biar bisa hidup sama kamu" ~terlihat tatapan mata yang serius.

Lagi lagi levi tersenyum senang.

"Mau makan?"

Hange menggelengkan kepalanya pelan.

"Nanti malem aja"

"Hange"

"Hm"

"Makasih dan maaf"

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang