09

94 6 3
                                    

Hange membating dirinya ke atas ranjang empuk dan lumayan besar.
Menutupi wajahnya dengan bantal dan berusaha menutup mata untuk tidur.

16 menit ia lakukan dan tak ada perubahan yang di rasa.

Hange menghembuskan nafas sejenak lalu membuka ponsel handphonenya yang membuat ia sedikit terkejut.

"Apa?"~refleks langsung bangun dari tidurnya.

"Bagaimana bisa?"~hange

"Bukannya baru kemarin?"~hange

"Sialan."~hange

Hange kembali membantingkan ponselnya ke ranjang dan bersiap untuk membersihkan diri.

Hange baru saja melihat postingan berita baru, yakni mantan pacarnya dulu sudah memiliki hubungan dengan seorang aktris terkenal bernama "HISTORIA REISS". Terkenal namun, hange tak tau dia siapa, karna hange juga lumayan tak terlalu suka melihat drama atau film tanah air. Karna menurutnya membosankan.

Hange yang menyibukan diri dari pikiran pikirannya hari ini, bukan merasa lebih baik, tapi malah merasa makin terbebani dan malah kepikiran. "Tapi??, Urusannya sama gw apa? Ya terserah dia lah. Lagian dia juga berhak bahagia, tapi? Bukannya baru kemarin dia tunangan sama selingkuhannya? Jadi kesian deh sama si pacar barunya"~hange

"Sakit hati dikit"~ucapnya

"Gimana engga? 3 taun lo? 3 taun gw udah nemenin dia dari nol, dan tiba tiba?? Dia punya yang baru, dan gw? Gw dapet apa? Cuma dapet hikmahnya doang"~hange sambil tersenyum miris

"Gimana bisa buka hati kalo kenangannya aja belum bisa gw ilangin di kepala ini?"~hange

"Padahal si Ackerman itu lebih dari si mike, lebih dari segi apapun, tapi, gw gabisa"~hange

"Eh??! Gatau juga ya, kan ga kenal" ~hange

Hange berusaha menutup matanya memaksa dirinya sendiri untuk tertidur, walau sulit tetap ia paksakan sampai akhirnya tertidur lelap.

Hari menunjukan pukul 09.08 hange terbangun dari tidurnya, merasa lega karna hari ini jadwalnya tidak terlalu padat, karna sekarang dia hanya punya jadwal pertemuan di depan layar bersama aktor, aktris, model dan ceo yang belum tau siapa.

Walaupun dia tak tau siapa, feelingnya mengatakan bahwa levi pasti ada disana, karna percaya tak percaya levi lebih diinginkan orang orang untuk datang ke acara itu, mulai dari segi keterkenalan dan kesenioran.

Hange pun jadi model baru 3 taun belakangan toh, berbeda dengan levi yang sudah punya perusahaan selama 7 tahun. Sangat tidak bisa di samakan.
Dari segi keprofesionalan pun sangat jauh berbeda.

Kadang hange masih sangat kesal kalau jadwalnya sangat padat, berbeda dengan levi yang santai santai saja dan tetap memasang wajah datarnya walau kelelahan.

Sesudah membersihkan diri hange berniat untuk pergi sarapan diluar sendirian itung itung me time lah, karna setahunan terakhir ia sudah jarang bisa bersantai ria.

Hange memutuskan untuk pergi ke mall H&lezoe dengan tujuan ke suatu tempat yang sering ia datangi, biasanya bersama ilse atau erwin, kadang dengan temannya, namun sekarang ia pergi sendiri.

Hange membooking 1 tempat paling pojok dengan keamanan paling ketat karna tak mau ada yang menggaggu waktu me timenya.

"Mau pesan apa nona?"~ucap pelayan cantik

"Satu kopi susu coklat dan 1 steak spicy reguler"~hange

"Ada tambahan?"~pelayan

"Dan donat Chocolate selai blueberry" ~hange

"Baik, mohon di tunggu"~pelayan

"Oh, satu lagi, maaf merepotkan" ~hange

"Tentu tidak, apapun untuk pelanggan, apalagi nona pelanggannya"~ucap pelayanannya sambil tersenyum lembut

Hange membalas senyum pelayan itu yang tak kalah cantiknya.

"Saya mau toppokki moza, dan minta toppokki ektranya, untuk bayarannya sesuaikan"~hange

"Baik"~ucap pelayan ramah.

Mimpi buruk apa ini, belum 1 jam diam disini hange di suguhi mantan kekasih dan kekasih barunya di depan mata.

Dengan kemesraan tiada tara dan muka meledek mike yang sengaja menyuapi dan mengelus elus paha kekasihnya sambil menatap ke arah hange dan tersenyum miring.

"Sialan dan murahan"~ucapnya pelan

Toko terlihat sangat penuh, bukan karna enak atau bagaimana, karna di dalamnya ada hange, dan historia.

Hange sengaja memilih toko ini karna memang sepi dan jarang ada pengunjung karna toko berada di belahan pojok mall.

Hange menoleh ke pinggir melihat levi datang dengan pakaian tertutup, dan diikuti penggemar di belakang.

Banyak pengunjung yang ingin memberikan tempat duduknya untuk levi namun levi malah menoleh ke arah hange yang terduduk sendirian di pojok, levi memiringkan kepala dan menaikkan satu alisnya kepada hange dan tak sangka di respon anggukan oleh hange.

Levi tersenyum miring nan tipis lalu melangkah ke arah hange dan duduk di depannya.

Pesanan hange pun sampai.

"Ada yang mau di pesan tuan?"~tanya pelayan

"Tidak"~levi

"Baiklah"~pelayan yang kembali

"Lo ngebiarin gw duduk disini karna ada mike kan?"~ucap levi

"Sialan, kenapa dia tampan sekali"~ ucap hange dalam hati

"Hm?"~hange yang baru tersadar dari lamunannya.

"Be-begitulah"~hange sambil menyuapkan steak yang sudah di potong ke dalam mulutnya.

"Ga makan?"~tanya hange

Levi menggeleng dan membuka ponselnya.

Hange menatap heran ke arah pria di depannya.

"Kenapa?"~tanyanya sekali lagi

"Gabisa makan gw di depan orang banyak, apalagi di foto foto"~levi yang menyimpan ponselnya di pinggir tas kecil milik hange

"Alay, makan makan aja kali"~hange

"Kalo gitu suapin"~levi sambil menatap mata hange.

"Idih?"~hange

Continued....

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang