11

108 7 0
                                    

Malam hari menunjukan sekarang sudah pukul 19.08. dan hange masih ada di perjalanan menuju tempat lokasi berita terkini yang ada di kota shina pusat.

"Masih jauh?"~tanya hange pada ilse yang terduduk di pinggir dirinya.

"Kurang lebih 12 menitan lagi juga sudah sampai"~ilse

"Ow, oke"~hange yang memfokuskan dirinya ke arah jendela, langit malam yang terasa tenang dan damai.

"Em, nona?"~ilse

"Apa?"~jawab hange tanpa menoleh ke arah lawan bicara

"Soal berita itu?"~ilse

Hange tertawa kecil yang membuat supir dan ilse terheran heran. Ngomong ngomong supir hange juga sudah lama dan bersahabat dengan hange, tidak lain dan tidak bukan adalah jean, jean kristein.

"A-ada apa nona?"~ilse

"Sebuah kecelakan"~hange

"Kecelakaan sengaja, namun tak terduga"~lanjutnya

Jean dan ilse yang tak berani bertanya maupun menjawab, lebih memilih diam.

"Jangan jadi canggung dong, kenapa kalian ini, oh iya jean, gimana sama 2 gebetan kamu itu?"~hange

"Nt, dua duanya punya lelaki pilihan nona"~jawabnya miris

Hange menatap jean sekilas sebelum memalingkan wajahnya kembali ke arah jendela.

"Siapa emangnya?"~hange

"Mikasa dan pieck"~jean

"Mikasa? Mikasa Ackerman?"~hange

"Tepat sekali"~jean

"Dia pasti sama eren ya?"~hange

"Maaf lancang, tapi? Nona tau dari mana?"~jean

"Eren sepupu saya"~hange

"Ah benarkah? Selamat untuk keluargamu"~jean

"Jangan galau gitu dong, cewe banyak lo"~hange

"Hehehe, saya ga galau ko nona, lagian saya ada gebetan baru"~jean

"Benarkah? Siapa? Oh iya pieck tadi dengan siapa?"~hange

"Saya sedang suka dengan perempuan pembaca buku sejarah, dan pieck sudah bertunangan dengan porco manager pribadi pak Ackerman"~jean

"Wah wah, bagaimana kamu tau dia manager Ackerman?"~hange

"Dia juga kan terkenal"~jean

"Yang rambut pirang itu ya?"~hange

"Betul"~jean

"Wanita pembaca buku sejarah ya?" ~hange

"Benar, saya sedang suka pada perempuan pembaca buku sejarah yang suka makan bobrok dan cantik, namun saya tak berharap banyak karna bisa bersaing dengan banyak pria lebih kaya"~jean

"Sasha ya? Adik saya? Sasha zoe?" ~hange

(Author buat sasha sebagai adik hange yaa).

Jean tersenyum lemas yang di lihat jelas oleh hange dan ilse, membuat hange dan ilse saling menatap satu sama lainnya.

Hange tertawa puas dengan apa yang ia dengar barusan.

"Jean jean, kamu aja udah saya anggap seperti keluarga, kamu sudah membatu saya selama 3 tahun tanpa komplain saya lama, saya lelet, saya banyak bicara atau apalah itu, saya pasti dukung, tenang saja lagian kamu dan sasha saling kenal karna satu sekolah sama kan?"~hange

"Sekarang kamu masih sekolah, tapi bisa bekerja keras seperti ini, apalagi untuk membiayai adik saya, saya merestui dengan senang hati"~lanjut hange

Pernyataan hange yang membuat jean mengukir senyum bahagia pun di balas senyuman oleh ilse yang ikut mendengarkan.

Sesampainya di lokasi, hange melihat jelas bahwa disana ada levi, erwin, historia dan? Seorang wanita cantik tapi pendek.

"Ahhh kenapa ada dia?"~ucap ilse yang terdengar kecewa

"Memangnya dia kenapa?"~tanya hange kebingungan

"Dia itu salah satu model paling flop di disini, dan juga sering mendapat rumor kencan banyak sekali, bahkan pernah mendapat rumor bercinta 3 kali dalam sehari"~jawab ilse serius

"Aku khawatir dia sedang mengincar tuan Ackerman sekarang"~lanjut ilse

"Tidak mungkin, aku yakin tuan Ackerman pun punya selera yang tinggi"~timpal jean

Hange menatap heran ke arah wanita yang sedang di bicarakan, ya memang gelagatnya seperti sedang mengincar levi namun kesannya malah lebih keliatan seperti wanita "murahan?" Tapi, menurut hange itu wajar wajar saja namanya juga jadi idola. Rumor tak jelas pun pasti akan muncul.

Hange keluar dari mobil di susul ilse dan di sambut hangat oleh orang orang yang sudah datang.

"Selamat malam nona"~ucap salah satu reporter disana

"Malam"~jawab hange ramah

"Sebelah sini nona, jangan lupa untuk memakai handuk ini sebelum acara di mulai, cuaca hari ini lumayan dingin" ~ucap reporter tersebut

"Aaa baiklah, terimakasih"~sambil menerima handuk itu dan dililitnya di pinggang yang hanya memakai dress pendek di atas lutut.

Hange memilih duduk di pinggir historia di timbang duduk di pinggir Erwin.

"Selamat malam nona, anda terlihat sangat cantik, dan tak jauh beda ya dengan wajah anda yang tak memakai riasan, sama sama cantik dan tetap cantik"~ucap historia bergetar karena grogi

"Malam juga, ahh bisa saja. Terimakasih, anda juga terlihat sangat cantik"~jawabnya sambil tersenyum

"Emm, yang tadi pagi memang benar anda kan nona? Ahh saya sangat ingin berfoto tadi tapi, tak enak karna pasti akan mengganggu waktu sarapan anda"~historia

"Tidak, tidak mengganggu sama sekali, bahkan saya merasa bahagia, siapa sangka coba seorang aktris terkenal bisa menyukaiku?"~hange

"Terkenalnya saya juga tidak ada apa apanya ketibang nona, lagi pula awalnya saya tak akan menduga bahwa nona akan kenal saya" ~historia

"Siapa sangka kan?"~ucap hange bergurau

"Sialan, kenapa sama orang dia sangat ramah, tapi sama gw? Hmm. Cukup menantang dan..... Menarik?"~ ucapan levi dalam hati.

"Baiklah, silahkan masuk tuan tuan dan nyonya nyonya".



Continued....

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang