CHAPTER 8 : HUBUNGAN MEREKA

411 14 0
                                    

# # # # #

Lavender Neji melihat kedua pria yang masing-masing duduk di jendela mobil mengangkat senapannya, bersiap untuk menembakkan peluru lainnya. Dengan cepat, Neji segera menarik kepalanya kembali ke dalam mobil sebelum peluru mengenai kepalanya.

"Sial. Di depan kita ada mobil lain yang kemungkinan rekan mobil sebelumnya!" desis Neji

"Neji, aku tidak bisa menyerang mereka saat mobil kita dihujani peluru seperti ini!" keluh Tenten memperhatikan dua pria yang masih sibuk menembak ke arah mereka

Neji memaki dalam hati. Misinya kali ini harus sukses, bagaimanapun caranya ia harus mendapatkan Hinata kembali untuknya dan untuk kepentingan Bosnya sendiri. Tidak mungkin ia mengecewakan pria itu dan membiarkan kepalanya melayang sebelum bertemu dengan Hinata.

Menggertakkan rahangnya, Neji sadar ia harus mengambil keputusan tersulit dan terlicik yang dipikirkannya. Lavendernya melirik Tenten dan dua anak buahnya yang duduk di kursi depan.

"Aku punya ide," gumam Neji

Tenten menoleh,"A-apa?"

"Pertanyaannya... apa kalian sanggup untuk melakukannya?"

"Sebenarnya apa idemu, Neji?" tanya Tenten semakin merasa tidak beres

Neji menatap Tenten dengan serius,"Maukah kalian berkorban untukku? Bagaimanapun, kita harus menyelesaikan misi ini."

Manik cokelat Tenten melebar mendengarnya,"M-maksudmu... menyerahkan diri pada mereka?"

"A-aniki... tidak mungkin kami melakukannya! Bos akan memenggal kepala kami jika kami melakukannya!" sahut pria yang duduk di depan

"DAN BOS AKAN TETAP MEMENGGAL KEPALA KALIAN JIKA MISI INI GAGAL!" Tegas Neji seakan tidak ingin dibantah

DOR!

Satu peluru melesat dengan cepat mengenai bagian kaca mobil yang langsung menembus pada salah satu anak buah Neji yang duduk disamping setir, mengenai dadanya dan berteriak kesakitan saat itu juga.

"Cih, hentikan mobil ini! Sebelum kita dibunuh oleh dua orang itu, mau tidak mau kita harus berkorban!" seru Neji

Tidak mau bernasib sama dengan pria di sebelahnya, bawahan Neji yang menyetir langsung menginjak rem dan berhenti di pinggir jalan secara mendadak hingga Tenten dan Neji terlempar sedikit, namun tidak mengatakan apapun.

"Baiklah. Apa rencanamu setelahnya? Bagaimana bisa lolos dari mereka?!" tanya Tenten

Neji tersenyum sambil sibuk memasukkan pistol, pisau dan peluru cadangan ke kantong-kantong yang berada di tubuhnya. "Tenang saja. Kalian urus mereka selagi aku mencari jalan untuk ke mansion Naruto dan membawa Hinata kembali. Lagipula, kita harus tahu siapa mereka yang berani menyerang kita."

"Kau yakin dengan rencana ini?"

"Kenapa? Apa wanita sepertimu tidak yakin dengan kemampuanmu dalam meloloskan diri dari mereka, Tenten?"

"Jangan mengujiku," balas Tenten tersinggung

Neji tersenyum,"Kalau begitu jangan kecewakan aku."

MARY THE NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang