# # # # #
Naruto membawa Hinata ke kamarnya dan saat ini, sedang menunggu istrinya itu selesai mandi dengan bersandar di jendela dengan segelas minuman keras di tangannya. Meskipun safirnya melihat ke arah luar jendela yang mengarah ke taman, pikirannya tidak berada di sana.
Ia merenungkan kejadian tadi siang, dimana ia menangis karena kalimat Hinata padanya dan mengajak wanita itu ke kamarnya, untuk menjalankan apa yang dinamakan sebagai malam pertama pengantin. Meskipun ia sudah melewatinya terlebih dulu sebelum menikah, ia hanya berusaha untuk menutupi apa yang terjadi tadi siang di taman.
Menangis? Seorang bos mafia menangis di depan wanita?
Jika ada yang mengetahui hal itu, Naruto yakin ia tidak akan memiliki wajah untuk menemui siapapun lagi. Ia berusaha untuk menyembunyikannya, namun tetap saja Hinata akan tahu mengingat wanita itu membalas pelukannya.
Tapi, kenapa ia menangis? Selama ini tidak pernah airmatanya keluar, meskipun ia telah melihat berkali-kali bagaimana keadaan kamar orangtuanya hingga melihat anak lain yang mengalami hal sama dengannya. Namun kali ini, hanya dengan satu kalimat dari wanita bermata unik itu ia tidak bisa menahan airmatanya.
Aku tidak akan mengkhianatimu... aku tidak akan meninggalkanmu...
Aku akan mewakilkanmu untuk menangis...
Naruto menegak minumnya hingga gelas tersebut kosong kemudian meletakkannya pada meja tidak jauh dari tempatnya. Ia meringis sambil menutup mata, berpikir betapa memalukannya hal tersebut telah terjadi.
"Naruto?"
Suara merdu itu membuat Naruto membuka matanya, menatap sang istri yang kini berdiri dengan wajah penuh keheranan padanya. Ia memakai jubah mandi dan rambutnya yang panjang masih basah dengan air berjatuhan, membasahi jubah mandinya. Sejujurnya, Naruto menganggapnya sangat terlihat seksi seperti itu.
"Kau sudah selesai mandi," ujar Naruto mengulurkan tangannya. "Kemari."
Hinata berjalan menghampiri Naruto, menggapai tangan sang suami yang kemudian menariknya tiba-tiba ke dalam pelukan. Ia bisa merasakan betapa hangatnya tubuh Naruto yang memeluknya dengan kepala tenggelam pada lehernya.
"Kau wangi," Naruto mencium leher Hinata. "Dan aku menyukainya."
"Em... terima kasih?" Hinata tidak tahu harus menjawab apa
LEMON ALERT!
Tangan Naruto turun dari punggung Hinata, namun tidak melepaskannya begitu saja melainkan mengikuti garis punggungnya dengan erotis hingga meremas kedua bokongnya, membuat Hinata memekik terkejut.
"Sssh... "
Hinata menelan ludah. Ia bisa merasakan tubuhnya semakin panas seiring dengan tubuh mereka yang menempel satu sama lain. Apalagi ia hanya menggunakan pakaian dalam di balik jubah mandinya, tentu saja ia bisa merasakan betapa dekatnya tubuh Naruto dengannya. Dan betapa Naruto menginginkannya.
"Naruto... "
"Hm?"
Hinata mendorong sedikit tubuh Naruto, membuat pria itu berhenti dan menatap Hinata dengan kedua tangan di pinggangnya agar tubuh mereka masih menempel satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARY THE NIGHT
RomanceFanfic ini menceritakan Seorang gadis yg tidak sengaja di jual oleh orangtuanya kepada bos mafia untuk menebus utang keluarganya dan mengembalikan sang kaka yg hilang ke keluarganya kembali. Hinata hyuga adalah nama seorang gadis yg tidak sengaja di...