# # # # #
Pagi itu, mansion Naruto sedang terjadi kegemparan sebelum ia berangkat untuk berbulan madu. Naruto memutuskan untuk menyelesaikan hal yang menganggu pikirannya semalaman dengan mengumpulkan seluruh anak buahnya yang seharusnya berada di mansion tadi malam untuk berjaga ke sebuah ruangan luas yang digunakan untuk pertemuan seluruh anggota.
Naruto bersandar pada sudut meja dengan kedua tangan terlipat rapi di dada, ekspresinya datar namun mengintimidasi dengan sepasang safir yang entah kenapa terlihat sedingin es, menilai setiap para bawahannya dengan pandangan acak.
Shikamaru, Iruka, Lee, Sai dan Kiba serta anjingnya berada barisan paling depan para anak buah yang berpakaian formal. Ekspresi mereka penuh pertanyaan pada Naruto, namun tidak berani untuk bertanya atau mengatakan apapun selain menunggu sang ketua berbicara.
"Kalian tahu kenapa aku mengumpulkan kalian?" tanya Naruto setelah berdiam diri
Tidak ada yang menjawabnya, namun jelas sekali mereka tidak perlu menjawabnya karena Naruto tahu tidak ada satupun yang tahu jawaban pasti dari pertanyaannya.
"Siapa yang berjaga semalam di gerbang mansion?"
Empat orang pria berseragam hitam putih keluar dari barisan, serentak berdiri tegap memandang Naruto dengan kedua tangan di punggung mereka. Melihat para pria yang mengaku berjaga tersebut, Naruto mengangkat alisnya, masih dengan ekspresi datar yang mengintimidasi.
"Apakah ada yang memasuki mansion semalam sebelum aku pulang?"
"Tidak ada, Bos!" jawab salah satunya dengan mantap
Ekspresi Naruto masih datar dengan kepala dimiringkan,"Benarkah? Karena jika kau berbohong, aku tidak akan ragu melubangi kepalamu sekarang juga."
Pria yang menjawab tadi melirik ragu pada teman-temannya yang juga saling melirik sebelum akhirnya menatap kembali Naruto. "Kami yakin tidak ada Bos!"
Naruto mengangguk dengan ketenangan ganjil, safirnya berpindah pada Kiba. "Kau masih menjaga monitor di seluruh mansion?"
"Ya, Bos!" jawab Kiba cepat
"Kau yakin? Apakah ada pergerakan aneh yang kau dapatkan di monitor?"
Kiba mengeryit bingung saat Naruto mengatakannya. Ia berusaha mengingat kembali apa yang terjadi semalam, saat ia ditugaskan untuk memantau monitor bersama Akamaru kemudian mengangguk yakin pada Naruto. Namun jawaban darinya membuat kesabaran Naruto yang tertahan sejak tadi langsung menguap.
Tangannya dengan cepat memukul meja hingga tidak heran jika meja yang terbuat dari kayu berlapis kaca tipis di atasnya itu akan pecah atau minimal retak. Bahkan suaranya membuat para pria yang bergabung di kelompok mafia tersebut bergidik terkejut.
"BRENGSEK, KATAKAN YANG SEBENARNYA!"
Akamaru yang terkejut oleh suara Naruto dan pukulannya pada meja langsung bangkit dari duduknya untuk berlindung di belakang kaki tuannya dengan ketakutan. Kiba sendiri hanya bisa diam dengan pandangan ke bawah, seolah melakukan kesalahan yang fatal.
"Kutanya sekali lagi, apakah ada pergerakan aneh semalam?" ulang Naruto dengan nada mengancam
Kiba menggeleng pelan,"Tidak ada Bos... setahuku tidak ada selain-"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARY THE NIGHT
RomanceFanfic ini menceritakan Seorang gadis yg tidak sengaja di jual oleh orangtuanya kepada bos mafia untuk menebus utang keluarganya dan mengembalikan sang kaka yg hilang ke keluarganya kembali. Hinata hyuga adalah nama seorang gadis yg tidak sengaja di...