CHAPTER 10 : RUANGAN ITU

373 12 0
                                    

# # # # #

Hinata POV

Aku melambaikan tangan pada Sasuke dan Sakura yang melajukan mobilnya keluar dari mansion. Naruto berada di sebelahku, hanya menatap kepergian kedua sahabatnya -yang ia sebut mantan- tanpa mengatakan apapun dengan Shikamaru dan Iruka-san di belakang kami mengawal seperti biasanya.

Lavenderku mengawasi ekspresi Naruto yang terlihat sama sekali tidak berubah. Benarkah pria kejam sepertinya adalah seseorang yang hangat di masa lalu? Sebelum Neji-nii datang ke hidupnya dan menghancurkan segalanya?

"Ada apa?" tanya Naruto menyadari tatapanku

"T-tidak," jawabku buru-buru memalingkan wajah. Memalukan sekali ketahuan seperti itu

"Apa yang Sakura-chan katakan padamu?"

Aku cepat-cepat menggeleng,"Tidak ada. Kami hanya berbicara tentang-"

"Tentangku," potongnya cepat. "Benarkan? Mengakulah, Hinata. Kau tidak pandai berbohong, mungkin lain kali kita harus bermain poker agar kau tahu bagaimana dirimu yang sangat mudah terbaca itu."

Wajahku memerah mendengarnya,"Baiklah aku mengaku. Ya, kami membicarakanmu... "

Ekspresi Naruto datar, namun nadanya terlihat aneh. "Tentang lima tahun lalu?"

Aku menggeleng lagi,"Tidak. Bukan soal itu... Sakura menyuruhku untuk bertanya langsung padamu tentang kejadian lima tahun lalu... "

Naruto tidak menjawab. Ia berbalik dengan diikuti Iruka-san di belakangnya memasuki mansion, meninggalkanku dengan Shikamaru yang menungguku.

"Jangan dipikirkan. Bos tidak terlalu suka jika masa lalunya diungkit oleh adik si pengacau," ujar Shikamaru menyindirku

"Tidak perlu menyindirku. Aku tahu posisiku," sahutku tersinggung

Shikamaru mengangkat bahunya,"Bagaimana kalau kita masuk?"

Aku mengikuti Shikamaru yang berjalan dari lorong ke lorong, menyadari jika ini adalah pertama kalinya sejak datang ke mansion dan memperhatikan tempat ini dengan segi artistik yang indah. Patung marmer di sudut ruangan berbentuk manusia, lukisan di beberapa tempat yang terkadang tidak kumengerti maknanya dan ukiran-ukiran kayu menggantung di setiap dinding lorong. Belum lagi taman bunga saat aku bersama Sakura tadi.

Jika orang asing memasuki tempat ini, tidak akan ada yang percaya jika tempat ini adalah markas dari seorang ketua mafia yang kejam. Tidak ada yang tahu apa yang ada dibalik semua keindahan ini, bahkan aku saja masih tidak mempercayainya setelah melihat semua ini.

Shikamaru membawaku ke sebuah ruangan, dimana Naruto duduk di balik meja sambil memperhatikan dengan serius beberapa kertas di depannya. Iruka-san disampingnya, berbicara sambil menunjuk ke salah satu kertas yang ada di samping Naruto.

Apa ia sedang bekerja?

"Hinata-sama, silahkan duduk."

Iruka-san memberiku intruksi untuk duduk di salah satu sofa dan aku menurutinya. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku ingin bertemu dengan Neji-nii yang ditahan di salah satu ruangan di mansion ini. Bagaimana keadaannya sekarang?

MARY THE NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang