Chapter 11: Meeting

29 4 0
                                    

Kedelapan pemuda itu tampak sedang menikmati jajanan dan meminum bubble tea di pinggir sungai han. Mereka saling melemparkan candaan satu sama lain.

"Gue mau nanya. Dari kalian semua emangnya punya julukan? Kayak Hyunjin yang kalian sebut dower?" tanya Chan sembari terkekeh

"Heh, bang! Gue gak dower" rengek Hyunjin yang di balas Chan dengan senyuman geli

"Nggak semuanya kok, cuma beberapa dari kita doang" jawab Lino

"Siapa aja?"

"Cuman Changbin, Hyunjin, Han, sama Seungmin"

"Heh, nggak! Kenapa gue lo masukin juga? Emangnya gue punya julukan?" protes Changbin

"Segitiga"

"Segitiga? Kenapa segitiga?" tanya Chan

"Lo liat aja bentuk mukanya, kalau lo liat baik-baik pasti kaya bentuk segitiga terbalik. Dagunya runcing, makanya begitu" mendengar ucapan Lino, Chan langsung menatap wajah Changbin

"Hahahah.. Lo bener"

"Woi, udah kali, berhenti ketawanya" teriak Changbin kesal

"Iya iya. Trus kalo Hyunjin?"

"Sebenernya julukan Hyunjin itu bukan dower, tapi llama. Dower itu cuma buat candaan doang"

"Udah gue bilang, gue itu gak dower, Han" Hyunjin menatap tajam Han

"Kalau dower tetep aja dower" ucap Han pelan

"Kenapa Llama?" tanya Chan

"Liat aja lehernya yang panjang kaya llama" jawab Woojin

"Bener banget. Hahahah"

"Terus bang Han?" tanya Jeongin

"Dia tupai, karna bentuk giginya yang kaya tupai. Trus dia juga gak bisa diem persis kaya tupai"

"Dasar tupai!" ejek Hyunjin yang di balas Han dengan tatapan tajam

"Seungmin?" tanya Chan lagi

"Puppy" jawab Lino
"Dia itu imut kalo ngelakuin aegyo, persis banget kaya anak anjing. Karna dia pendiem aja makanya gak keliatan"

"Beneran?" tanya Chan menatap Seungmin

"Ya ya, terserah kalian aja, asal kalian seneng" ucap Seungmin memutar bola matanya malas

"Kkkk" Chan terkekeh

"Karna sekarang kita berdelapan, Jeongin bisa dimasukin ke dalem daftar" usul Chan

"Jeongin? Dia punya julukan?" tanya Felix heran

"Sebenernya cuma gue aja yang bikin"

"Emangnya julukan gue apa, bang?" tanya Jeongin

"Rubah. Kalian liat aja matanya, mirip mata rubah kan? Apalagi kalo dia lagi ketawa"

"Wahh.. Gue baru nyadar" ucap Han

"Gue terima aja dipanggil rubah, lagian kan rubah lucu" ucap Jeongin

"Chan, gue denger lo dari Australia?" tanya Lino

"Iya. Emangnya kenapa?"

"Felix juga dari Australia"

"Beneran, Lix?" tanya Chan terkejut

"Iya, tepatnya di Sidney"

"Sidney? Gue juga dari sana"
"Wahh.. Gue gak nyangka bakalan ketemu orang yang satu negara, bahkan satu kota sama gue" ucap Chan kagum

"G'day mate" Chan memberikan kepalan tangannya dan di balas Felix dengan kepalan tangannya juga

Tiba-tiba mereka semua merasakan sakit pada dada mereka.

The Power of Eight BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang