Chapter 17: Transfer Student

16 2 0
                                    

Mereka berdelapan telah menyelesaikan latihan mereka. Sekarang mereka sedang menikmati makan malam dengan sangat lahap.

"Gue laper banget karna latihan tadi" ucap Hyunjin sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Apaan gitu doang cape? Latihan lo gak seberat latihan yang lainnya ya" gerutu Han.

"Hehh, hentiin waktu sama teleportasi juga bikin cape kali, jangan kira itu gampang" elak Hyunjin.

"Menurut kalian darkness bakalan dateng kesini ga? Takutnya dia dateng pas kita lagi tidur" Khawatir Lino.

"Santai aja, rumah ini udah dilapisin perisai pelindung sama bokap gue. Mereka ga akan bisa masuk kesini, jadi kita aman" jawab Chan

"Wahh, beneran?" Tanya Han.

"Gue pernah baca di buku diary bokap gue gitu" jawab Chan yang mendapat anggukan dari mereka

"Gue udah selesai, sampai ketemu besok semuanya, jangan ada yang bergadang, besok masih harus sekolah. Gue duluan ke kamar ya" Chan beranjak dari duduknya.

🦊🦊🦊

Hari sudah mulai pagi, Chan mulai mengerjapkan kedua matanya saat matahari mulai mengusik tidur nyenyaknya.

"Hoamzzz, gila, masih ngantuk banget gue"

Dengan terpaksa Chan lalu turun dari kasurnya dan beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah. Setelah menghabiskan waktu selama 30 menit di kamar mandi, Chan keluar dengan menggunakan seragam. Ia kemudian memakai sepatunya dan mengambil tas lalu keluar dari kamarnya untuk pergi ke ruang makan.

"Pagi semuanya" Sapa Chan saat melihat semuanya sudah duduk di ruang makan.

"Pagi" Jawab mereka serempak

Setelah mereka berbincang-bincang, akhirnya mereka mulai memakan sarapan mereka dengan tenang, kecuali Han dan Felix yg memang selalu berisik dimana saja. Mereka berdua memperebutkan makanan setiap hari saat sedang makan.

"Ini punya gue Han Jisung!! Lo ambil yang lain aja!!"

"Nggak, gue makan roti pakai selai Strawberry, gue gamau selai kacang! Lo aja yang makan roti lain"

"Gue gamau, ini buat gue pokoknya!"

"Heh, biasanya lo juga sukanya yang rasa pisang kok, ambil yang pisang aja!"

"Gak ada selai pisang disini bego!"

Shrekkk....

Chan menggeser kursinya, ia sepertinya sudah selesai sarapan dan berniat menunggu yg lain di mobil saja seperti biasanya.

"Gue duluan ya. Lanjutin aja sesi berantemnya"

Setelah Chan pergi, Lino menatap Han dan Felix tajam, "Bisa gak sih kalian gak ribut sehari aja?! Han, kalau lo mau roti rasa strawberry bisa bikin lagi kan, kenapa bikin repot gini? Kalian tuh cuman buang-buang waktu dengan rebutan satu roti kaya gitu"

"Tapi bang, gue males bikin lagi, harusnya Felix yang ngalah. Dia kan tau gue suka banget sama strawberry"

"Tapi gue yang duluan ambil roti ini, jadi ya ini punya gue dong!"

"Udah-udah, biar gue aja yang bikin rotinya lagi. Kalian jangan ribut lagi!" ucap Jeongin jengah sambil mengambil roti dan mengolesinya dengan selai strawberry.

Mereka semua tampak terburu-buru untuk menghampiri Chan di mobil. Bahkan Han dan Felix  terlihat berjalan sambil memakan roti mereka karena tidak akan sempat jika menghabiskannya di ruang makan.

"Maaf lama ya, Chan" Ucap Changbin.

"It's okay, ayo cepetan kita berangkat sebelum telat"

Mereka semua mengangguk lalu mulai masuk ke mobil dan mobil pun langsung melaju meninggalkan rumah.

The Power of Eight BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang