Mereka semua membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Dok Hwa jika darkness sudah datang ke bumi dan ingin mengintai, tidak lebih tepatnya membantai mereka semua.
"Kita harus gimana nih?"
"Apa kita bakalan kalah?"
"Sedangkan kita aja belom bisa ngendaliin kekuatan kita"
"Udah tenang, mendingan sekarang kita pulang terus bicarain di rumah. Selagi masih ada waktu kita manfaatin buat latihan" Ucap Chan pelan saat ia melihat mobil jemputan mereka sudah tiba.
Mereka semua menatap Chan tidak percaya. Bagaimana mungkin Chan bisa begitu santai dalam menghadapi ini semua? Mereka bisa saja kalah dan mati. Tapi mereka tidak punya pilihan lain dan mau tidak mau mengikuti Chan untuk masuk ke mobil.
"Kalian udah ngirim surat resign ke tempat kerja kalian?" Tanya Chan memecahkan keheningan selama perjalanan.
"Aahh, itu-"
"Cepetan kirim. Kalian gamau mereka dateng pas kalian lagi kerja kan? Kalo kita kepisah bakalan semakin bahaya" ucap Chan.
"Iya, lo bener, Chan. Kita bakalan ngirim surat pengunduran diri nanti" jawab Lino.
Chan hanya menganggukan kepalanya kemudian memandang jalanan melalui jendela mobil. Sebenarnya hatinya begitu tidak tenang karena kejadian di parkiran sekolah tadi.
🐱🐱🐱
Chan dan yg lainnya telah sampai di rumah, mereka berjanji untuk bertemu di kamar Chan setelah mereka berganti pakaian. Mereka berencana untuk membahas perihal tadi di sekolah.
Tok tok tok.....
Pintu kamar Chan diketuk oleh seseorang, Chan segera bangkit dan menuju pintu untuk membukakan pintu tersebut. Ia yakin jika yg datang adalah teman seperjuangannya melawan kegelapan nanti.
Cklekkk...
"Masuk"
Mereka masuk ke kamar, tampak dari raut wajah mereka jika mereka amat sangat tegang.
"Jadi apa rencana kalian?" Tanya Dok Hwa memecah keheningan.
"Kita gatau" jawab Chan.
"Heii!!! Kalian mana bisa seperti itu!!! Kalian ini santai sekali!!! Kalian ingin dibunuh???" Ucap Dok Hwa kesal
"Trus emangnya lo ada usul?" Tanya Chan lagi sambil memandang keluar jendela yg ada di kamarnya.
Mereka semua terdiam, mereka bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka belum siap untuk berperang atau melakukan perlawanan.
"Kita hadepin aja bareng-bareng, yok latihan di halaman belakang" Ucap Chan sambil berjalan keluar kamarnya.
"Iishh, dia tuh selalu mau seenaknya" dengus Hyunjin. Mereka semua mengangguk dan membenarkan perkataan Hyunjin, tetapi mereka juga tetap mengikuti perkataan Chan dan mulai mengikutinya berjalan keluar.
🐶🐶🐶
Mereka kini sedang berada di halaman belakang rumah yg luas. Chan pikir jika tempat ini sangat cocok untuk latihan mengasah kemampuan mereka.
"Kayanya kita bisa latihan disini. Hwa, kapan kita bakalan pergi ke planet lo?" Tanya Chan.
"Itu sekitar 100 hari lagi. Kita harus menunggu sampai gerhana bulan muncul"
Chan mengangguk mengerti, "Gue rasa itu udah cukup buat ngasah kekuatan kita"
Mereka hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Chan, mereka hanya tidak yakin jika mereka bisa menang melawan darkness yg pasti lebih hebat dari mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Eight Brother
काल्पनिक"KEKAYAAN tidak menjamin KEBAHAGIAAN" lanjutan The Power of Nine Brother di akun @wianIchwansyah