Chapter 20: We Have to Survive

19 2 0
                                    

Mata Chan terbelalak saat melihat makhluk tersebut menghampiri Han dan ingin menyerangnya. Ia melihat jika pria bertopeng itu tersenyum licik. Chan benar-benar geram, ia melangkahkan kakinya menuju Han dan mendorong tubuh Han sebelum ia diserang.

Chan kemudian menahan tanduk makhluk tersebut agar tidak mengenai dirinya. Ia terlihat begitu kewalahan menghadapi makhluk itu. Bahkan dirinya terseret mundur dikarenakan makhluk itu masih terus berusaha menyeruduk Chan. Tangan Chan sudah tidak kuat lagi menahan serangan dari makhluk tersebut, jika dibiarkan lebih lama pasti Chan akan kalah dan diseruduk oleh cyclops tersebut.

"Hahaaha... Kau tidak akan bisa menang melawannya" ucap pria bertopeng tersebut saat melihat Chan yg sudah kewalahan untuk menahan tanduk cyclopsnya.

"Gue gak bakalan kalah! Hyunjin!!! Cepet gunain kekuatan lo!!!" Teriak Chan.

Hyunjin mengangguk lalu mulai memfokuskan dirinya, ia menjentikkan jarinya dan seketika itu pula waktu berhenti.

Melihat makhluk tersebut sudah berhenti bergerak, Chan langsung menjauhkan dirinya dari makhluk itu lalu tersenyum.

"Seungmin, pindahin makhluk ini ngehadap ke pohon besar itu!!" Ucap Chan.

Seungmin mulai fokus untuk memindahkan makhluk tersebut dengan pikirannya. Setelah berhasil memindahkan makhluk itu Chan kembali tersenyum.

Waktu kembali berjalan dengan sendirinya, sepertinya kekuatan Hyunjin masih belum cukup kuat untuk menghentikan waktu dengan jeda yg cukup lama. Tapi bagi Chan tidak masalah karena semuanya sudah berjalan dengan rencananya dan ia yakin jika rencananya tersebut akan berhasil.

Makhluk tersebut terus menyerang ke depan sesaat setelah waktu kembali berjalan, padahal Chan sudah tidak lagi ada didepannya.

Brukkk...

Tanduk makhluk tersebut menancap dipohon dan tidak bisa terlepas. Melihat jika cyclops kesayangannya tersangkut dibatang pohon, pria tersebut menggeram marah.

"Lihatlah siapa yg akan kalah, darkness!!!" Teriak Chan sembari mengeluarkan apinya. Seketika itu pula pohon dan makhluk yg masih tersangkut langsung terbakar. Chan bahkan mengeluarkan kekuatan anginnya agar api semakin besar dan bisa lebih cepat menghanguskan makhluk tersebut.

"KAAAAUU!!!!!! KAU BENAR-BENAR KURANG AJAR!!!!" Pria tersebut benar-benar marah karena makhluk kesayangannya sudah hangus terbakar dan menjadi api.

Chan tersenyum remeh mendengar ucapan pria tersebut. Ia sama sekali tidak terlihat takut dengan semua ancaman atau perbuatan yg dilakukan pria tersebut. Saat pria itu mulai mengambil ancang-ancang untuk menyerang Chan dan yg lainnya, tiba-tiba saja Dok Hwa datang dan membatalkan serangan tersebut.

"Kau!!!! Tidak seharusnya kalian menyerang ksatria di bumi.. Itu namanya suatu kecurangan!!!" Teriak Dok Hwa geram.

"Cihh... Pelayan yg setia. Aku hanya mencoba mengetes kemampuan mereka. Apa kau takut jika tuanmu akan mati di bumi dan tidak bisa ke SKZ planet?" jawab pria bertopeng tersebut.

"Jaga ucapanmu!!! Mereka yg akan mengalahkanmu dan pemimpinmu nanti!!!" Sahut Dok Hwa.

"Benarkah?? Kita lihat saja nanti.. Sampai jumpa dilain kesempatan, ksatria. Terutama kau pangeran" smirk pria bertopeng tersebut. Lalu langsung menghilang bersama pasukannya.

"Apa kalian tidak apa-apa?" Tanya Dok Hwa khawatir.

Mereka semua mengangguk dan mengatakan jika tidak ada yg terluka. Mereka kini sedang berada di taman yg ada disekitar sungai Han.

"Hari ini kita bakalan bolos ya?" Tanya Jeongin.

"Ya mau gimana lagi, kita udah telat, pasti gerbangnya udh ditutup" jawab Chan

"Gara-gara darkness kita jadi begini, coba aja mereka gak nyerang, pasti sekarang udah sampe di sekolah" ucap Changbin.

"Anggep aja kita lagi refreshing, kapan lagi coba kita bolos sekolah" Sahut Hyunjin yg langsung mendapat death glare dari semua teman-temannya.

"Refreshing apaan kalo kitanya aja hampir mati?" Han

Mereka semua terdiam, ntah kenapa setiap harinya mereka semakin diserang oleh makhluk tersebut. Diluar memang sudah tidak aman lagi.

"Ehh, kalian bolos ya?"

Mereka semua menengok ke arah dari datangnya suara tersebut. Mereka terkejut saat mengetahui siapa orang yg berbicara pada mereka, terutama Chan.

"Lo, ngapain lo disini, gausah sok nanya-nanya kalau lo juga ada disini" ucap Chan sinis.

"Gue? Gue bangun kesiangan, kalo kalian?"

"Bukan urusan lo, yok kita pulang aja" ucap Chan lalu meninggalkan Wooyoung dan yang lainnya pun segera menyusulnya setelah berpamitan dengan Wooyoung.

"Ckkk... Sombong sekali.. Kau akan tahu akibatnya nanti, Bang Chan" gumam Wooyoung.

Mereka sudah kembali ke rumah Chan. Mereka memang memutuskan untuk pulang saja, karena satu-satunya tempat teraman bagi mereka adalah rumah Chan.

Chan dan yg lainnya tampak berkumpul di kamar Chan. Mereka hanya diam dan memikirkan kejadian yg baru saja mereka alami. Mereka berpikir apakah selanjutnya mereka juga akan diserang sampai waktu untuk ke SKZ planet tiba?

"Jadi, apa rencana kalian untuk selanjutnya?" Tanya Dok Hwa memulai pembicaraan.

"Gatau, kita juga bingung" jawab Lino.

"Jujur sebenernya kita masih shock sama apa yang udah kita alamin. Itu makhluk apa sih? Serem banget" ucap Changbin

"Bukankah kalian sudah tahu itu adalah Cyclops? Makhluk tersebut memang salah satu penghuni darkness dan mungkin akan banyak makhluk lain lagi nantinya. Aku juga tidak habis pikir mereka datang sampai membawa makhluk tersebut ke bumi. Sepertinya mereka ingin memulai peperangan terlebih dahulu disini" Jawab Dok Hwa.

"Terus gimana? Kita harus ngapain?" Tanya Han panik.

"Ga ada cara lain, kita cuman harus ngehadepin mereka. Gak mungkin kita ngehindar atau sembunyi kan?" Jawab Chan santai.

"Hehh, kenapa lo santai banget sih, bang? Semua ini menyangkut hidup dan mati kita. Gimana bisa lo sesantai itu?" Ucap Hyunjin kesal.

"Terus gue harus gimana? Panik juga pun gak ada gunanya. Kita harus tetep tenang supaya bisa berpikir jernih. Mau gak mau kita harus ngehadepin karena itu emang takdir kita" jawab Chan.

Mereka langsung terdiam mendengar ucapan Chan. Benar kata Chan, ini adalah takdir mereka. Mau mengelak atau menghindar sekalipun mereka tidak akan bisa. Mereka harus siap melawan kegelapan dan bersatu agar tidak terkalahkan.

Dok Hwa yg melihat Chan begitu dewasa dan sangat bijak diam-diam tersenyum bangga. Sepertinya Chan benar-benar pantas untuk menjadi pangeran dan memerintah rakyat di SKZ planet nantinya. Ia hanya berharap jika Chan dan ksatria yg lainnya berhasil dan dapat mengembalikan ketenangan di SKZ planet tanpa harus ada jatuhnya korban.

🐿️🐿️🐿️

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, tapi Chan masih saja terjaga. Matanya menatap langit-langit kamarnya. Ia menghembuskan napasnya perlahan. Chan mulai bangkit dan turun dari kasurnya dan beranjak menuju meja belajarnya.

Sehun duduk dikursi yg ada dimeja belajarnya dan mulai membuka buku hariannya ayahnya. Ia memang suka belajar mengenai SKZ Planet selama ini dari buku ayahnya saat tengah malam.

"Dad, apa Chan bakalan kuat sepertimu? Apa Chan bakalan berhasil? Chan gak mau kehilangan semuanya sama kaya chan kehilangan daddy sama mommy. Hikss, Chris sayang sama mereka. apa kami bisa menangin pertarungan tanpa ada yg terluka atau tanpa ada korban? Lindungin kami ya, dad. Supaya kami bisa balik lagi ke bumi dengan utuh tanpa ada yg kurang" gumam Chan.

Chan menangis terisak sambil memeluk erat buku harian ayahnya. Jauh dilubuk hatinya, ia merasa ragu dan takut bisa memenangkan peperangan tersebut. Chan tahu jika lawan mereka amat sangat kuat, bahkan ayahnya saja sampai harus mati.

Apakah Chan dan yg lainnya akan berhasil? Atau akan ada korban diantara mereka? Atau mereka akan kalah dan hanya pulang dengan tinggal nama?
~
~
~
TBC...
Utututuuu, sini Chan aku peluk😗

The Power of Eight BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang