" Nggak ada perempuan yang bisa nolak pesona gue, dan itu terbukti gadis yang mengaku sholehah, baju longgar dengan kerudung yang nggak pernah lepas dari kepalanya aja nggak bisa nahan pesona gue" Laki-laki itu tertawa sumbang, sembari berlaga merapikan kerah atasannya. Senyum miring sedari tadi tak pernah lepas tersungging dari bibirnya.
" Tapi dia beda" Laki-laki berkacamata, membantah kata-kata congkak yang mengalir dari bibir pemuda berkaos putih polo press body dengan stelan celana cargo hijau army tersebut.
" Alah beda apanya" Cowok itu mendengus seraya mengibaskan tangan keudara." Bertopengkan akad, gue bisa miliki dan melakukan apa aja pada tubuhnya"
" Inget, dia istri Lo! Seorang suami nggak pantes ngerendahin istrinya didepan orang lain"
" Hm Suami? Perempuan munafik itu sama sekali nggak mengetahui laki-laki yang berjabat tangan sama gue, apakah itu pantas disebut pernikahan?" Pemuda itu tersenyum mengejek seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
" Inget, Arven! Ucapan suami akan berpengaruh pada status kalian hati-hati saat bicara!"
Laki-laki yang dipanggil Arven itu mendengus kembali ditegakkan punggungnya menatap tajam pada temannya yang duduk bersebelahan terhalang meja kayu.
" Apa perlu gue ingetin kenapa gue mau nikahin dia?!"
Arven Alkana, Mahasiswa teknik sipil yang dikenal dingin, cuek, datar, galak dan tidak berperasaan. tawuran dan balap liar tak pernah lepas dari kesehariannya meskipun ia tidak bergabung di geng motor manapun. Statusnya yang menjabat sebagai ketua BEM menjadikan Arven masuk dalam jajaran most wanted boy di Zervard University. Banyak yang bilang anak teknik itu penangkaran buaya yupz benar Arven salah satunya jangan heran pacarnya dimana-mana hampir semua mahasiswi dari berbagai fakultas di Zervard university pernah dipacarin.
Dua pemuda lain yang tadinya fokus pada ponsel masing-masing kini menjatuhkan atensi mereka ketika mendengar perdebatan dari kedua temannya. Terdengar kekehan dan nada sumbang dari mereka.
" Jangan mainin pernikahan, Arven!" Peringatannya dengan nada tegas.
Nayaka Tenggara, Mahasiswa teknik elektronik yang satu ini terkenal sebagai manusia sesuai mood dia itu cowok paling bijaksana diantara anggota Starboy lainnya, cowok yang nyaris sempurna dengan pesonanya. Memiliki rahang yang tegas dan tubuh atletis serta paras yang begitu rupawan menjadikannya idaman para kaum hawa, kacamata bulat selalu bertengger di hidung mancungnya sebagai ciri khas seorang Nayaka.
" Sepertinya Lo harus ingetin Nayaka sebelum teman kita yang satu ini mendadak amnesia" Pemuda berambut gondrong bangkit dari duduknya mendekati Nayaka dan menepuk pundaknya.
Calvin Gautama, Mahasiswa teknik sipil ini memiliki rambut gondrong dan tindik di telinga sebagai ciri khasnya. Calvin dikenal sebagai sosok yang super bobrok, pencair suasana jika lagi tegang. Demen banget ngelawak satu yang paling penting Calvin ini penggemar beratnya teteh Jennie, bukan Jennie black pink ya gens tapi teteh Jennie Presma dari fakultas hukum. ia bakal maju terdepan jika ada yang jelek-jelekin idolanya.
Arven terkekeh, ia pun mendekati dua sahabatnya itu. Berdiri dengan kedua tangan bersedekap dada."Inget Ka! Semua nggak lebih dari permainan memberi pelajaran pada gadis sok sholehah itu. Dan menikahinya demi memenangkan taruhan dengan laki-laki yang berlagak jagoan itu. So gue berhasil, bentar lagi motor kebanggaannya jadi milik gue"
Sedangkan cowok bernama Marvelio Mahendra yang tadi meminta Calvin untuk menghampiri Nayaka hanya bisa diam tak ingin ikut campur dalam masalah rumit tersebut. Mahasiswa ilmu hukum itu memang paling tidak suka dengan yang namanya mengurusi urusan orang lain termasuk temannya sendiri baginya game lebih penting dari apapun. Jadi menurut Marvel lebih baik ia menjadi pendengar ketimbang kena sasaran kemarahan Arven.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA [END✓]
РазноеDitawarin pacaran tapi memilih menikah, meskipun hanya pernikahan siri. Cinta yang awalnya dipikir tulus, nyatanya hanyalah karena sebuah alasan tertentu. Lika-liku perjalanan cinta antara seorang Hafizah cantik dan cowok berandalan yang hobi gonta...