Bagian 21

179 8 4
                                    

Hari ini suasana kampus kembali berjalan seperti biasa setelah libur hampir dua Minggu. Perihal masalah salah satu mahasiswi yang bunuh diri sudah diberitakan oleh Bu Shela lewat akun resmi kampus bahwa semuanya diurus direktur. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, karena kasus itu tidak akan pernah diungkit lagi.

Fajar diujung timur sana mulai lancang memancarkan sinarnya tak malu-malu, cahaya sehat yang diberikan secara cuma-cuma pada bumi manusia ini membuat Zervard university terasa lebih hidup dan cerah merona. Letaknya yang cukup strategis ini memang berlawanan dengan arah terbitnya matahari membuat sinar kehangatan menyambar keseluruh penjuru kampus ketika para mahasiswa/wi sedang belajar.

Pohon-pohon pinus yang begitu rimbun, disertai banyaknya bunga Lily yang mengelilingi lapangan utama itu terlihat lebih hidup dan berwarna. Apalagi warna gedung kampus dengan cat merah hati yang dikolaborasi warna cokelat tua dan silver pun membuat siapapun betah untuk memandangi.

" Mei, Lo tau nggak tadi dicariin Ami?" Celetuk Andrew memecah keheningan ditengah-tengah perjalanan mereka menuju basecamp membuat lamunan Meisya buyar dan memusatkan pandangannya pada Andrew.

" Ami? Ami siapa?" Tanyanya bingung

" Amisyuuuuuu" Ucap Andrew cekikikan.

" Idih najis Lo" Sahut Grace yang juga sedang melangkah dibelakang Andrew.

" Apa Lo, cemburu?"

" Ngapain cemburu? Gombalan Lo nggak lepel" Ejek Grace dengan muka judesnya.

" Yang penting gue bisa gombal, ketimbang Lo? Apa yang dibanggain coba?"

" Bisa gombal doang kok bangga, minimal atlit nasional lah mas"

" Buset langsung di ulti nggak tuh"

" Sombong amat Lo baru jadi atlit taekwondo doang juga, gini-gini gue juga atlit basket yee. Udah atlit jago mantun lagi multitalenta banget nggak tuh?"

" Weh gue juga bisa pantun kali Drew, mau adu mekanik nih?" Tantang Arnessa yang berjalan paling depan disamping Abyan.

" Sebenarnya gue sih lagi sariawan, sakit banget anjir. Tapi karena Lo ngajak gue adu mekanik yaudah ayo lah siapa takut gaskeunnnnnn"

" Emang Lo sariawan kenapa? Karena panas dalam kan? Tau nggak Lo panas dalam kenapa? Karena Lo chatan sama cewek lain, panas dalam kan? Iya dalam hati" Sanggah Grace tiba-tiba mampu membuat yang lainnya langsung menoleh kearahnya.

" Anjaz langsung di ulti gokillll, Lo cemburu gue chatan sama cewek lain kan? Ah jaim Lo Jah, nggak asik" Sahut Andrew menggodanya, namun Grace tetap saja mengekspresikan wajahnya begitu jutek.

" Ouhhhh sariawan ya Drew? Sariawan tuh emang perih, tapi kalo senyuman Lo itu nagih" Sambung Arnessa langsung mendapat siulan dari yang lainnya bahkan Kai sempat tertawa karenanya.

" Anjir gue baper hahaha, jangan cemburu Lo Jah" Tawa Andrew sembari memegang dagunya untuk berpikir."Gini-gini, akhir-akhir ini gue juga sering minum larutan karena gue berharap suatu saat Grace bisa kayak larutan, bersertifikasi halal anjazzzz hahaha"

" Heh!" Grace menajamkan kedua matanya menatap Andrew galak.

" Grace, dikasih kode malah nolak awas beneran nanti dibawa Arnessa" Celetuk Ruby meledek.

" Nggak sudi gue sama dia"

" Iya Lo nggak sudi sama gue karena lagi sariawan kan? Iya sariawan, Lo terlalu syar'i buat gue yang awam anjay hahaha"

" Astaga Lo ada aja gombalannya, capek perut gue ketawa terus" Arnessa memegang perutnya yang hampir kram itu.

" Mana ada perut ketawa?!" Celetuk Ruby

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang