Bagian 17

168 10 0
                                    

Grace yang harusnya sudah selesai kelas sejak tadi pukul 16.00 sore, kini terpaksa menunda waktu pulangnya lantaran Kai yang memang hari ini jadwal kelas malam itu memintanya untuk menemani sampai cowok itu kelar kelas karena ingin mengajaknya ke suatu tempat.

" Kai, sumpah deh gue udah bilang nyokap pulang sore tadi, mau ada urusan" Ucap Grace memberitahu, sebab kemarin kedua orangtuanya baru saja balik Jakarta dan malam ini rencananya sang Daddy mau mengajak makan malam bersama sebelum dua hari berikutnya kembali terbang ke Milan maka dari itu sang Mommy mewanti-wanti dirinya agar segera pulang setelah kelar kampus namu kini apa? Ia malah ditahan oleh cowok itu hingga malam begini.

" KAIIII!!" Pekik Grace terlalu kesal karena Kai tak merespon ucapannya.

Jalan koridor utama hingga area belakang kampus itu cukup jauh jika harus ditempuh dengan berjalan kaki, apalagi suasana malam yang cukup sepi lantaran para mahasiswa/wi yang juga mengikuti kelas malam sudah pada pulang beberapa ada juga yang masih diarea depan kampus tidak ada yang berkeliaran di taman belakang jika malam hari seperti ini. Hal itu tentu membuat suara pekikan Grace menggelegar kemana-mana.

Cowok berhoodie hitam itu berbalik dan langsung menarik lengan kanan Grace kearah samping koridor utama.

" Nggak usah kasar-kasar kan bisa"

" Diem!" Sentak Kai semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Grace.

Penampilan Kai menurutnya sangatlah menyeramkan. Hoodie Hitam pekat dengan tudung hoodie yang menutupi wajahnya hingga yang terlihat hanya bibir cowok itu, tinggi jangkung juga celana jeans berwarna senada serta sepatu Converse yang menjadi pelengkap fashionnya.

Berbanding terbalik dengan Grace yang memakai outfit cukup simple nan casual. Celana jeans hitam serta baju crop tee bertali lengan panjang berwarna ungu muda, rambutnya dikepang dua agak berantakan juga sepatu Nike air Jordan silver.

" Lo pemaksa!"

" Makannya diem, biar nggak gue paksa"

" Tangan gue sakit gila!"

Kai langsung melepaskan genggamannya, menatap Grace yang kini meniup-niup pergelangan tangannya yang terlihat merah. Berusaha agar rasa sakitnya cepat hilang.

" Sini" Kai menarik tubuh gadis itu dan merangkul bahunya agar segera pergi keluar area kampus malam ini.

" Ngapain lo peluk-peluk gue?" Tanya Grace percaya diri.

" Gede rasa" Gumam Kai datar

" Gue bisa jalan sendiri awas" Grace berusaha melepaskan diri dari rangkulan Kai disela-sela jalannya.

" Nanti!"

Refleks Grace langsung mengatupkan bibirnya kala wajah Kai mendekati 2 cm dari permukaan hidungnya. Bahkan Grace sempat menahan napas merasakan aroma Axe yang mengguar dari tubuh cowok itu hingga menembus indera penciuman Grace.

Bukannya menjauh Kai justru semakin mendekatkan wajahnya yang membuat Grace perlahan ikut memundurkan kepala.

" Meisya, tolongin gue Mei. Ada cowok gila disini" batin Grace memanggil nama temannya, sangking takutnya Kai akan melakukan hal yang tidak-tidak apalagi suasananya sangat senyap.

" L-lo m-mau ngapain?" Tanya Grace gagap.

Kai menghentikan aksinya mengamati setiap inci wajah gadis dihadapannya."Jangan banyak bicara, nanti gue marah!" Ujarnya dingin tepat disamping telinga kanan Grace.

" Ayo" Ajaknya pelan menarik tangan Grace lembut untuk berjalan beriringan tidak ada kekerasan seperti tadi.

Sampailah mereka disebuah dinding besar pembatas area kampus. Cowok berkalung bernama Kai menyuruh Grace agar menaiki punggungnya untuk meloncat keluar.

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang