Bagian 45

129 6 2
                                    

Kai tertidur pulas diatas brankar setelah mendapat perawatan intensif dari dokter dan suster setempat. Suasana hening dan tidak ada yang bersuara hingga tiba-tiba terdengar suara jepretan kamera dari dekat jendela kamar ruang rawat Kai.

Disana terdapat sosok Grace yang tengah memegang kamera yang menyorot wajah tampan Kai tengah tertidur.

" Ganteng banget, anjing! Ah bangsat Lo Kaizile! Ck. Kenapa Lo susah banget dijadiin milik gue?!" Gumam Grace greget sendiri sembari menekan potret kameranya berkali-kali membuat foto yang diambil bisa saja lebih dari seratus foto yang kurang lebih kebanyakan foto Kai dengan posisi yang sama.

" Mereka bikin kamu nggak ikut seminar lagi ya, sayang? Mau aku balesin dendam kamu? Aku mau kok dengan sangat rela malah, cuma demi kamu"

" Kalo mau jadi perempuan, sikap Lo nggak boleh gitu" Sambar Kai seketika membuat Grace terkejut, sebab sejak tadi Kai memejamkan matanya seolah tengah tertidur, ternyata hanya formalitas saja didepannya.

" K-kamu...Lo dari tadi nggak tidur?"

Kai membuka matanya dengan nafas berat yang berhembus."Gue bukan manusia yang bisa tidur pas ada orang yang diam-diam terlalu excited memotret banyak foto gue sampai lupa matiin flash-nya"

Grace meneguk ludahnya, sungguh dia melupakan hal itu sangking semangat dan bahagianya melihat Kai. Grace bodoh! Ahh wajah saltingnya sekarang semakin tertampil jelas membuat Kai menyadari hal itu.

" Biasanya, perempuan lah yang justru dilindungi oleh laki-lakinya jadi Lo nggak perlu melakukan balas dendam segala buat gue"

" Tapi kalo nggak gitu gue nggak guna, gue beban-"

" Kekasih itu saling melengkapi, nggak cuma berbagi cinta tapi juga mengisi posisi yang menjadi kelemahan pasangannya masing-masing. Jika keduanya memiliki satu sisi yang sama nggak bisa diisi dan dilengkapi, maka majulah berdua melengkapi itu bersama-sama. Dua pasang kekasih itu ada untuk saling melengkapi dan saling mengerti, bukan hanya sekedar ungkapan perasaan semata tapi juga ketulusan dari dalam hati Lo terkait perasaan itu"

Grace terdiam, sangking kagumnya dengan bijaknya Kai menanggapi sikapnya yang masih diambang sifat perempuan setengah tomboy itu. Grace akhirnya masuk kedalam ruangan Kai, duduk bersila dilantai dengan wajah cemberut.

Kai tertawa kecil melihat ekspresi Grace yang sudah jarang ia lihat ketika dewasa."Njir lah, lucu banget wajah cemberut gitu"

Pipi Grace semakin memerah ketika mendengar Kai mengatakan itu, sungguh jantungnya pun juga berdegup kencang semakin cepat."A-apaan sih, nggak usah sok cool mau bikin baper didepan gue deh!"

" Oh, jadi Lo lagi baper?" Tanya Kai dengan senyum meledek dan tawa kecil.

" Enggak!" Elak Grace cepat.

Kai terkekeh, lalu bangun memposisikan tubuhnya duduk diatas brankar."Balik kampus sana, Lo harus lanjutin seminar Lo"

" Nggak"

" Kenapa?"

" Lo enggak, gue enggak!"

Kai tersenyum masam lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada."Masih zaman ngikutin pilihan orang lain? Nggak zaman bre, Lo ya elo, dan semua pilihan yang punya hubungannya sama Lo itu juga nggak seterusnya selalu harus sama dengan orang yang Lo sayangi, pergi gih kelarin seminar Lo"

" Udah percuma Kai"

" Percuma kenapa?"

Grace mengambil ponselnya yang berada didalam saku celananya lalu membuka room chat bersama teman-temannya dan memperlihatkan layar ponselnya pada Kai.

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang