Bagian 47

133 5 4
                                    

Grace menurunkan tumitnya membuat bibirnya dan Kai kembali berjarak.

Belum sempat mata Grace terbuka sempurna Kai justru semakin menundukkan kepalanya dan menempelkan bibirnya kembali. Jika sebelumnya bibir mereka hanya menempel kali ini Kai memilih menggerakkannya perlahan membuat lawannya mau tak mau membuka sedikit bibirnya.

Tangan besar Kai beralih pada rahang Grace, mencoba memperdalam ciuman mereka. Kegiatan itu berlangsung beberapa detik hingga Grace memilih mendorong dada Kai menjauh membuat ciuman mereka terhenti. Grace membuka mata dengan cepat napasnya terengah-engah.

Rasa asing yang merayap dihati Grace membuat pipinya memerah namun perasaan itu perlahan lenyap saat Grace menyadari sesuatu.

" L-lo gila?! Kalo ada yang lihat gimana?" Omelnya

Kai menatap lawannya dengan tenang seolah apa yang baru saja mereka lakukan bukan sesuatu yang besar. Cowok itu seketika tersenyum jahil, senyum yang terasa berbeda dimata Grace.

" K-kok malah senyum si-"

" Bukannya Lo yang mulai duluan?"

Grace mengerjap beberapa kali pipinya kembali memanas."I-iya sih, tapi kan gue niatnya cuma nempel bukan ciuman intens kayak tadi"

Senyum itu kembali tercetak dibibir Kai. Grace mengamati bibir yang membentuk kurva tipis itu, ia segera meneguk ludahnya saat memikirkan jika ia baru saja merasakan bibir lembut berwarna merah muda dan- stop! Grace buru-buru menggelengkan kepala berusaha mengusir pikiran kotornya.

" Kenapa? Lagian nanggung banget cuma nempel doang" Ucap Kai santai

Grace menatap Kai kaget, apa jangan-jangan Kai yang saat ini berdiri didepannya bukanlah Kai yang sama dengan yang ia kenal selama ini?.

" Ya, tapi kan-"

" Menurut beberapa pakar kesehatan ciuman intens juga bermanfaat bagi kesehatan" Potong Kai cepat

Grace mengerjap." H-hah?"

Kai menyelipkan anak rambut Grace kebelakang telinga membuat fokus gadis itu teralihkan."Pertama, menurut dokter gigi New York, Sivan Finkel ciuman akan meninggalkan produksi liur yang membantu membersihkan bakteri di mulut"

" Kedua, menurut penelitian di Belanda ciuman selama sepuluh detik berarti memindahkan delapan puluh juta bakteri diantara masing-masing orang dan tak jarang bakteri baru itu berguna buat mulut. Ketiga, ciuman bisa mengurangi kecemasan karena kita memberikan hormon oksitosin, menurut asisten profesor jurusan psikiatri di universitas Brown AS, Stephanie Hartselle hormon tersebut bisa memunculkan rasa tenang, rileks, dan-"

" Oke" Sela Grace, gadis itu menarik kedua ujung bibirnya ternyata cowok dihadapannya benar-benar Kai.

Lagipula siapa yang akan segila itu menerangkan ilmu pengetahuan disaat suasana hangat sedang berjalan romantis jika bukan Kaizile?.

" Jantung gue masih deg-degan parah karena abis ciuman, dan Lo malah jejelin gue seperdelapan ilmu pengetahuan di otak Lo?" Tanya Grace

Bukannya tersinggung Kai justru tertawa.

" Nggak ada yang lucu Kai!"

Kai meredakan tawanya." Sorry, jangan marah"

" Siapa yang marah?" Geramnya

" Jangan marah" Kai mengusap pucuk kepala Grace." Semua cewek kalo lagi marah kelihatan imut, tapi kenapa cewek gue jadi keliatan menakutkan?"

Grace hendak menyemburkan sederet kata mutiara jika saja cowok itu tidak mendengarnya dua kata yang membuatnya mendadak membeku cewek gue....cewek gue.

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang