Bagian 28

148 9 1
                                    

Arnessa tersenyum seraya menatap layar ponsel, terdengar bunyi musik khas dari aplikasi TikTok yang berasal dari sound ponselnya.

" Gue baru tau kalo Cao Cao itu pendiri kerajaan. Setau gue Cao Cao itu sebatas perdana menteri yang dimana semua titah ada dibawah kendali dia" Arnessa mengomentari video TikTok tentang tokoh legendaris tiga negara WEI.

Abyan yang sedang membaca buku perkembangan teknologi menoleh, mulai tertarik oleh perkataan Arnessa." Bukannya dia meninggal sebelum jatuhin kaisarnya? Ya, walaupun secara teknis dia punya pangkat King'of Wei"

Ruby yang mulutnya penuh berhenti mengunyah ikut berkomentar." Kalo nggak salah semasa hidup Cao Cao emang cuma jadi perdana menteri, tapi setelah meninggal dan Cao Pi memimpin Wei, dia ngasih title Wei juga buat mendiang Cao Cao" Setelahnya Ruby menjilati jari-jarinya yang penuh keju.

" Xun Yu yang paling berjasa dalam membangun pondasi Wei, cuma ya karena dia loyal banget sama Han pas di penghujung tahunnya malah jadi sengsara" Arnessa menyuarakan pendapat lagi.

" Mungkin kalo Guo Jia nggak mati muda karena penyakit, Cao Cao pasti lebih cepet menaklukkan kerajaan-kerajaan lain" Ruby berpendapat seraya membuka bungkus Chiki.

Grace yang semula menikmati sandwich jadi melibatkan diri dalam pembahasan." Nggak juga Guo Jia emang brilian, tapi Jia Xu lebih licik, tau kapan harus maju dan mundur"

Abyan berpikir sejenak, bola matanya bergulir keatas menyerah lalu menatap teman-temannya." Siapa yang nyatuin keseluruhan kerajaan China?"

" Sima Yi" Jawab Arnessa

" Bukan, tapi keturunan Sima Yi" Bantah Grace.

Hening beberapa saat sebelum Arnessa kembali berucap." Gimana dengan makhluk-makhluk mitologi dunia? Kayak Draugr, Fenrir, Jormugandr, Hela dan lain-lain?"

" Nggak sekalian Lo bahas sejarah Gloomy Sunday dan gimana banyaknya orang yang bunuh diri setelah denger lagu itu?" Sarkas Grace yang mulai terganggu dengan topik-topik random yang melenceng dari pembahasan awal mengenai kerajaan China.

" Oh, lagu yang diciptakan Rezso Seress di tahun 1933. Lagu sedih buat pacarnya yang meninggal dan setelah nyiptain lagu itu, Rezso bunuh diri. Bagus juga ide Lo" Tutur Arnessa tidak menyadari jika perkataan Grace sebelumnya adalah sebuah ejekan.

" Jangan konyol, kita lagi bahas sejarah mitologi dan mitos nggak masuk ke sejarah" Grace menghela nafas begitu lelah menghadapi kebodohan teman-temannya itu.

" Tolong ya, nggak usah menghina gue bodoh. Gue cuma kasih pendapat" Ujar Arnessa yang bisa membaca arti dari ekspresi Grace.

" Perasaan dia nggak ngatain Lo bodoh deh" Ruby tidak mengerti bagaimana Arnessa beranggapan demikian.

Arnessa menggeleng." Lo salah, Grace ngatain gue bodoh lewat mimik wajahnya" Tangannya terbuka lebar menunjuk wajah Grace tanpa menatap gadis itu.

Dari arah masuk kantin muncul sosok Andrew. Laki-laki berbalut jaket kulit hitam tersebut berjalan bak preman pasar dimana kaki jenjangnya tidak mampu melangkah teratur. Rambut yang disisir rapi kebelakang masih basah entah olah air atau minyak rambut, ia menghampiri teman-temannya.

" Anjir, gue nyariin kalian di basecamp sama ruang seni ternyata disini" Andrew berdiri dibelakang Kai bola matanya bergulir memperhatikan makanan dimeja mendatangkan rasa lapar."Widih, sarapan nih? Bagi ya orang-orang baik" diambilah sandwich dan jus mangga diatas meja seolah itu miliknya sendiri.

" Tumben Lo udah dateng, biasanya juga dateng mepet semenit sebelum bel" Sindir Kai terkekeh.

" Itu mah elo bos!" Katanya masih mengunyah berusaha menelan sandwich dimulutnya lalu meminum jus mangga terburu-buru."Ada yang mau gue kasih tau ke kalian"

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang