" Sebentar ya" Ujar Arnessa izin mengangkat telepon, karena sedari tadi ponselnya berdering.
Kening Arnessa mengernyit heran saat melihat nama Delima tertera di layar ponselnya. Apa Ellea masih rewel? Karena sedari pagi mood anak itu lagi kurang baik dengan segera Arnessa mengangkat panggilan dari guru sang putri.
" Assalamualaikum" Sapa Arnessa begitu menerima panggilan masuk dari Delima.
" Wa'alaikumsalam Bunda Arnessa, apa saya menganggu?"
" Sama sekali enggak Bunda Delima, ada apa ya?"
" Tadi saya udah hubungi Bunda Arnessa beberapa kali tapi nggak dijawab"
" Oh ya?" Sahutnya semakin penasaran."Maaf tadi ponselnya saya silent jadi nggak kedengaran, ada apa ya Bun?"
" Begini Bun, sebelumnya saya minta maaf kalo telepon saya ini mengejutkan Bunda"
Mendengar perkataan Delima tiba-tiba Arnessa jadi was-was, apa terjadi sesuatu pada putri kecilnya?.
" Tadi Lea bermain dengan teman-temannya karena ada beberapa anak yang rewel terus terang saya sampai lalai mengawasi Lea"
Jantung Arnessa semakin berdebar, firasatnya mengatakan sepertinya ada hal buruk terjadi pada putrinya.
" Menurut teman-temannya, karena mereka terlalu seru bermain Lea terjatuh"
" Astaghfirullah, apa Lea terluka?" Tanya Arnessa dengan nada terdengar agak panik.
" Bunda tenang ya, Lea udah diobati, kami juga udah menyelesaikan administrasi Lea, apa kami-"
" Administrasi?" Tanyanya kian terkejut hingga tanpa sadar memotong kalimat Delima."Emang Lea dimana sekarang?"
" Rumah sakit, Bunda"
Jawaban Delima membuat lutut Arnessa lemas, hal itu membuat teman-temannya ikut bertanya-tanya tentang apa yang sudah terjadi.
" Bunda jangan khawatir, Lea udah diobati" Ujar Delima kembali menenangkan.
Arnessa tahu maksudnya baik, tapi menyuruhnya tenang disaat seperti ini jelas mustahil. Sekalipun Ellea bukan darah dagingnya sendiri tapi itu tak mengurangi kekhawatirannya padanya.
" Saya harus membawa Lea kembali ke TPA untuk Bunda jemput atau langsung dibawa pulang ke rumah?"
" Tolong diantar pulang, ada Papinya dirumah. saya langsung pulang juga setelah ini" Putusnya tanpa pikir panjang.
" Baik Bunda, saya antar Lea pulang sekali lagi saya mohon maaf atas kelalaian saya"
" Iya gapapa, Bun"
" Kalo begitu sampai bertemu dirumah, Bunda. Assalamualaikum"
" Wa'alaikumsalam" Jawab Arnessa cepat lalu berdiri dan menyambar tasnya yang tergeletak diatas meja.
" Gue pamit duluan guys, salam buat Grace dan Kai" Ujarnya buru-buru.
" Mau kemana?" Tanya Ruby
" Lea jatuh, gue harus pastiin kondisinya sekarang"
" Astaghfirullah, terus gimana lukanya parah?" Tanya Meisya terkejut.
" Kurang tau, katanya udah ditangani dan sekarang lagi diantar pulang"
" Yaudah Lo hati-hati Nes, kabari keadaan Lea ke kita-kita"
Arnessa mengangguk dan segera berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA [END✓]
РазноеDitawarin pacaran tapi memilih menikah, meskipun hanya pernikahan siri. Cinta yang awalnya dipikir tulus, nyatanya hanyalah karena sebuah alasan tertentu. Lika-liku perjalanan cinta antara seorang Hafizah cantik dan cowok berandalan yang hobi gonta...