Bagian 25

191 8 5
                                    

" Nggak! Lo nggak boleh tinggalin gue!"

" Heh, Kaizile bangun!"

" Gue nggak mau sendirian" Lirihnya masih terisak sambil memejamkan mata dengan rapat.

" Matanya buka dulu anjj! Liat dulu ini siapa" Omel Grace yang terbangun dari tidur nyenyaknya karena teriakan dari Kai."Gini nih kalo tidur nggak baca do'a dulu, mimpi buruk kan Lo"

Spontan mata pemuda itu terbuka lebar, nafasnya terengah kelelahan padahal dia tidak habis balik lari maraton. Bulir-bulir keringatnya membanjiri kening sampai ke leher, Kai menoleh kesamping hanya untuk mendapati wajah Grace yang berkerut bingung. Baru saja mulut Grace terbuka untuk berkata tiba-tiba Kai menyerangnya dengan pelukan erat sampai membuatnya susah bergerak.

Grace sudah ancang-ancang untuk mengomel tapi tertahan karena telinganya mendengar isakan yang ternyata keluar dari mulut Kai. Gadis itu tidak tau seberat apa mimpi Kai hingga menyebabkannya menangis, tapi dia tidak akan bertanya sekarang yang Kai butuhkan hanyalah ketenangan.

" Gue disini, semua akan baik-baik aja" Grace membalas pelukan hangat itu.

Setelah dirasa tenang Kai menjauhkan tubuhnya."Gue mimpi Lo ninggalin gue selamanya"

" Cuma mimpi, nggak usah terlalu dipikirkan" Balas Grace seraya menghela nafasnya."Buktinya sekarang, I'm totally fine"

" Tapi mimpinya kayak nyata banget Grace, lokasinya juga sama kayak yang lagi kita tempati sekarang" Kai masih terbayang-bayang.

" Itu cuma bunga tidur" Grace mencoba menenangkan pikiran Kai yang tempak lemas tak bertenaga."Lagian mimpi buruk itu nggak selamanya berarti buruk, kata orang kalo mimpiin orang meninggal itu artinya dia bakal berumur panjang"

Grace memberi jeda sesaat sebelum berkata."Sekarang tenangin diri Lo, tarik nafas, tahan sebentar lalu keluarkan pelan-pelan"

Mahasiswa management itu menuruti perintah sahabatnya sambil memejam dia mencoba merilekskan pikiran yang sudah penuh oleh banyak praduga yang tidak-tidak. Dia juga berharap, semoga mimpi itu tetap menjadi mimpi tidak akan tergariskan untuk terwujud dalam hidupnya meski dia tahu, jika semua manusia pergi dan kehilangan namun jika bisa dia meminta untuk tidak secepat itu.

Sekali lagi Kai menghela nafas lalu menatap kaki Grace." Kalo kaki Lo nggak bisa jalan lagi gimana?"

" Ya nggak gimana-gimana, kan ada tongkat atau kursi roda yang bantu gue"

" Nanti Lo nggak bisa turun ke jalan lagi, lo nggak bisa menyampaikan aspirasi lagi ke pemerintah, gimana?"

" Untuk menyampaikan aspirasi nggak harus basah keringat, nggak harus juga panas-panasan dijalan, masih banyak jalan lain, lewat sosial media masih bisa"

Seketika Kai tertawa seperti meledek."Lo pernah nyesel nggak, sih jadi anak Indonesia?" Sebab dipukul tiga dini hari rata-rata obrolan memang semakin mendalam.

" Nggak ada alasan untuk gue menyesal, sebagai anak Indonesia" Grace memberi jeda."Indonesia itu penyumbang hutan mangrove terbesar di dunia sebanyak 20%. kebayang nggak, kalo dunia tanpa Indonesia? Dengan semakin banyaknya gedung pencakar yang dibuat, pemanasan global di seluruh dunia akan semakin meningkat, dan manusia? Lo bayangin sendiri gimana kehidupan kita kalo kehilangan hutan sebesar 20% dari satu fakta aja, gue yakin kalo Indonesia adalah negara yang tuhan ciptakan ketika bahagia"

Grace melanjutkan setelah berpikir sejenak."Terlepas dari banyaknya drama dari para penguasa, cukup gue membenci sistemnya yang kontra akan masyarakat bukan negaranya. Negaranya nggak salah gue mencintai Indonesia sebagaimana seharusnya anak yang tumbuh dan besar ditanah ibu Pertiwi ini"

TAKDIR CINTA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang