eps. 7

4 4 0
                                    

Detik-detik cahaya kembali mendekati api-api lilin mulai hidup kembali dan alunan-alunan musik kembali berbunyi kini hariku kembali bagaikan semut yang bekerja karena kini pikiranku mulai bekerja sesuai dengan yang kuinginkan.

(Pukul 09.07 pagi)

"Apa tujuan hidupku yang sebenarnya?" Tanyaku yang berbaring di atas kasur bawah dan sambil mengulurkan tangan

"Jangan-jangan untuk menjaga shiya?" Tanyaku kembali dan mengepalkan tangan

"Sudahlah, jangan membuat banyak fikiran lagi" ucapku sambil merebahkan tangan

"Kamu mau tau tujuan hidupmu?" Tanya ibu shiya yang secara tiba-tiba muncul

"Eh tante..." ucapku yang sedikit kaget dan reflek duduk

"Jangan panggil tante, panggil saja ibu karna kamu sebentar lagi akan nikah dengan shiya bukan?" Tanya ibu shiya

"Oh.. baik bu" ucapku

"Kalau kamu ingin mengetahui tujuan hidupmu yang pertama kamu harus ketahui cari taulah apa yang kamu akan lakukan" ucap ibu shiya

"Bekerja sebagai artis bayaran?" Tanyaku

"Itu salah satunya, dan apa tujuan kamu untuk bekerja sebagai artis bayaran?" Tanya ibu shiya

"Mencukupi kebutuhan?" Tanyaku

"Nah itu dia, itulah tujuan hidup kamu" ucap ibu shiya

"Apa?" Tanyaku

"Bertahan hidup dari dunia yang fana ini" ucap ibu shiya

Aku hanya terdiam mendengar sepenggal kata itu yakni "dunia yang fana", kiranya dunia ini bukanlah tempat bersenang-senang namun dunia ini adalah sebuah "penjara"...

"Baik bu, terimakasih atas nasehatnya" ucapku

"Semoga kamu bisa menyenangkan hati shiya ya" ucap ibu shiya

"I..iya bu aku akan melakukan apapun sebisaku" ucapku

"Semoga beruntung~" ucap ibu shiya yang langsung pergi meninggalkan kamar

(Bertahan hidup ya...) ucapku dalam hati

Benar! Dimana kita hidup disana kita bisa mati jadi aku harus bertahan hidup agar tidak mati! Karena aku tidak ingin mengecewakan ibuku, tidak mungkin aku bunuh diri hanya karna depresi jadi aku harus meningkatkan tekadku lebih kuat! Aku berjanji... akan menjaga diriku dan orang yang kucintai...

"Permisi sayang" ucap shiya

"Eh shiya, ada apa?" Tanyaku

"Nih kopi, maaf ya kalau pahit" ucap shiya

"Astaga, kamu susah-susah banget" ucapku

"Ngomong-ngomong ibuku ngapain masuk kedalam kamar tadi?" Tanya shiya

"Ohh... itu mah... rahasia" ucapku

"Hmm.. kalau begitu yaudah nanti aku sisa tanya saja pada ibuku" ucap shiya

"Yaudah sih..." ucapku dengan nada bercanda

"Ih ga peka" ujar shiya

"Sudah-sudah, ngomong-ngomong kamu mau nikah sekarang atau besok?" Tanyaku

"Sekarang" ucap shiya

"Loh? Kenapa?" Tanyaku

"Aku pengen banget nempel sama kamu!! Tapi kamunya gamau aku nempel karna belum nikah" ucap shiya

"Segitunya, jadi takut aku" ucapku

"Heh!" Ujar shiya yang langsung marah padaku

"Yaudah aku mandi dulu ya" ucap shiya

Cahaya Dan Kata (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang