"rez gw bingung" ucap Ren sembari merapihkan pakaiannya dan berdiri
"kenapa?" jawab Arez
"sepulang dari sini gw harus cari tempat baru"
"lu udah ga boleh tinggal bareng orang tua lu lagi?"
"sebenarnya mah masih boleh, cuman gw malu. gw juga pengen tinggal sendiri"
"deket-deket sini mah banyak, cari gih sendiri."
"yaudah ntar gw cari dah"
"semangat dah"
Ren dan Arez pun berdiri, mereka semua sedang dibubarkan oleh para senior untuk pulang kembali ke rumah masing-masing.
disaat Ren dan Arez mengobrol tentang 'tempat tinggal' ada Varel yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka berdua. setelah mendengarnya, dia tampak tersenyum tipis lalu kembali ke kelas
"rel lu mau kemana? kumpul dulu sini!" ucap salah satu temannya
"gua mau balik duluan, ada hal yang pengen gua urus"
"najis sok sibuk lo!!"
Varel pun pergi ke kelas mengambil tas dan kunci motornya, lalu pulang ke rumah...
••••••
Ren kini sedang mencari rumah kosong, karena ia ingin rumah bukan kos-kosan ataupun kontrakan.
Ia mengelilingi daerah dekat kuliahnya namun rata-rata ia hanya menemukan kos-kosan
Jadi, dirinya pun mencari lebih jauh sampai menemukan rumah yang ia inginkan
"mau sampai kapan gw nyari kayak gini?.. nyari rumah susah banget dah" batin ren sambil menghisap sebatang rokok
tiba-tiba saja, Ren berhenti ia melihat sebuah tulisan yang membuatnya tertarik.
Tulisan itu berisi...
Dibutuhkan 1 orang laki-laki untuk menjadi teman satu rumah!
- Sedia wifi
- kamar dengan ac + wangi
- menyediakan 1 mobil + motor
- kulkas full makanan
- tidak perlu bayar sewa atau bayar listrik, cukup bayar makanan/minuman sendiri. Jika minat nyalakan bel/ketuk gerbangnya. Ditunggu teman!!"sedikit mencurigakan, tapi gw penasaran" ucap Ren. Walaupun diawal berpikir lama, ujung-ujungnya ia tetap menekan bel nya yang membuat 1 orang laki-laki muncul membukakan gerbangnya
Tiba-tiba saja yang keluar adalah Varel, Varel tampak sedang bermain hp yang terdengar seperti game
"hm, siapa?" ucap Varel lalu mematikan handphonenya
"Wow, lihat siapa yang datang." Varel menyenderkan tubuhnya ke gerbang tersenyum ke arah Ren
"lah lu?!! Ini rumah lu?"
"iya, ada apa dek?"
"sialan!" Ren membalikkan tubuhnya berniat untuk pergi namun ia balik badan lagi ke arah Varel
"anu.."
"iya?"
"itu, tulisan yang ada dirumahmu apa?"
Varel keluar dan menoleh ke arah yang ditunjuk Ren, lalu ia berjalan ke arahnya sembari tertawa
"haha, ini." Varel merobek selembaran yang menempel dirumahnya
"kenapa, kau ingin tinggal bersamaku?"
"enggak lah! ga jadi."
"berarti sebelumnya mau?"
"ga!!"
"ya udah, gua masuk dulu ke dalem ya" Varel pun pergi ke dalam menutup gerbangnya namun ditahan
"E-EHH!! gw minat kak, izinin tinggal disini ya"
"oh ok" Varel membukakan gerbangnya lalu menyingkir berdiri tegak menghadap Ren
"kenapa?"
"masukin motor lu ke dalam bagasi, habis itu lu langsung aja masuk ke dalam rumah."
"secepat ini??"
"iya. lu mau atau ga?"
"mau mau, bentarrr!"
"gw ambil baju dirumah gw dulu nanti kesini lagi."
"kalau lama ga jadi"
"anjir iya tunggu"
Ren pun pergi dengan kecepatan kilat menuju rumah orang tuanya untuk mengambil baju miliknya
saat sampai dirumah, ia langsung mengambil baju dan celana lalu izin pindah pada kedua orangtuanya, mereka berdua mengizinkannya dengan senang hati dan sedikit sedih karena harus melepaskan anak satu-satunya mereka.
Ren juga dengan cepat kembali ke rumah Varel karena takut ditolak kembali ke rumahnya
Sampai disana motornya langsung disuruh masuk ke dalam bagasi dan Ren langsung disuruh untuk masuk ke dalam rumahnya juga
"kok bisa segampang ini ya?" batin ren
"lu mending mandi terus masak"
"hah? masak?"
"iya"
"kenapa ga lu aja?"
"gua ga bisa, jadi lu aja"
"anjirlah..."
Ren pun mandi lalu pergi ke dapur berniat untuk memasak, ia membuka kulkas yang benar-benar full makanan, buah-buahan, bahkan sayuran. terlihat seperti baru saja dibeli..
Ren yang tak peduli langsung mengeluarkan bahan-bahan yang ingin digunakan untuk masakannya, dan begitu juga alat-alatnya. Ia mempersiapkannya dengan teliti dan harus enak
*seng.. osengg.. osengg* Ren menggoreng makanannya
saat masakannya sudah jadi, Ren lalu membawanya keluar. bersiap makan bersama Varel
"nih makan" ucap Ren sambil membawa sebuah piring dan menaruhnya di meja makan
"lu ga masukin racun kesini kan?"
"maksud lu apa?"
"enggak gak sorry, gua makan ya."
"enak cuy, spill resepnya"
"rahasia, resep turun temurun dari nenek gw ini"
"ya udah gua ga perlu tau, soalnya nanti juga lu bakal jadi istri gua"
"ha?.. istri? gw kan cowok. masa jadi istri mana bisa, gila lo"
"bisa aja"
"anjing!" Ren tiba-tiba ngelempar lap ke arah muka Varel karena takut
"mau kemana lo?"
"mau pergi, takut gw sama lu"
"tanpa izin gua lu ga boleh keluar dari rumah gua."
"bodoamat mang gue peduli"
Ren lalu pergi keluar entah mau kemana, namun sepertinya ingin pergi jauh dan lama.
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cabul - Neomark. (REVISI)
Fanfiction; MATURE CONTENT! "gua ga akan jadi gay, selamanya. ga akan pernah!." ucap ren sebelum merasakan tinggal bersama Varel seorang seniornya yang sifatnya sangat cabul. - bxb area 🔞🔞 - Update cerita tiap hari Senin. - neomark story ft. GemFourth, Fo...