5. meeting

1.2K 58 4
                                    

Varel, Davi, Kenzi, Ave, dan Alta memasuki ruangan rapat. Disana semua senior berkumpul menunggu kedatangan Davi dan yang lainnya

Davi disini menjadi seorang ketua dan wakilnya adalah Alta

Davi langsung disambut oleh anggota lainnya, ia disana langsung duduk di kursi paling depan diantara yang lainnya

"Selamat pagi semua, hari ini seperti biasa sebelum mengadakan pertemuan antar junior saya ingin memberikan beberapa hal pada kalian." ucap Davi dengan suara tegas

"Yang pertama, saya harap kalian lebih tegas lagi terhadap para junior. Saya tidak mau ada salah satu dari kalian yang memperlakukan junior layaknya anak SD, saat ini saya ingin kalian melatih mereka semua setegas mungkin!"

"Dan yang kedua, saya ingin kalian semua tidak akan berpacaran! Apalagi bersama junior. Disini adalah tempat untuk mencari ilmu. Bukan untuk mencari pasangan!"

"Saya sangat melarangnya suatu hubungan antara senior dan junior ataupun senior dan senior! Di sini kita semua hanya memiliki 1 hubungan yaitu senior dan junior tidak lebih!"

"Baik, mungkin segitu saja yang saya ucapkan pada kalian. Semoga kalian semua tidak ada yang melanggar peraturan yang berlaku pada universitas ini. Terimakasih."

Davi pun menutup rapat hari ini, ia mengambil sebuah buku dan menulis suatu hal disana.

Varel yang mendengar hal tadi tampak bodoamat, ia pun pergi dari ruangan dengan memakan sebuah permen

"rel mau kemana? bentar lagi ada pertemuan antar guru lho"

"sebentar mau ke kelas!" balas Varel dengan melambaikan tangannya

"nanti balik lagi ya!"

"iya iya"

Varel pun pergi ke kelas Ren, ia tak pergi ke kelasnya ia ingin melihat Ren dan mengobrol bersamanya

Namun, saat dijalan ia tak sengaja bertemu dengan seorang mahasiswa yang duduk menunduk dan sangat mencurigakan. Varel mengira ia membawa pisau ditangannya atau hal-hal lainnya jadi dia pun menghampiri mahasiswa yang sedang duduk itu

"hey kau, sedang apa?" Tanya Varel

"a-ahh.. aku sedang duduk.."

"ditanganmu ada apa? kenapa kau menyembunyikannya?"

"tidak ada apa-apa, ini hanya buku."

"coba aku lihat" Varel mendekatkan tangannya, ia berusaha meraih sesuatu yang ada di tangannya namun dihalangi oleh mahasiswa itu

"ini beneran buku! percaya sama aku kak!"

"gua mau liat, tunjukin dulu"

"e-enggaa!" mahasiswa itu terus menghindar hingga ia tak sengaja menjatuhkan barang yang ada di tangannya

saat barang itu terjatuh, Varel tampak terkejut saat melihatnya

"haha, davi?"

barang yang dipegang oleh mahasiswa itu ternyata adalah sebuah box yang berisikan foto Davi, yaitu ketua organisasi dan berisikan juga coklat, bunga lalu sebuah kertas yang bertulisan : "maaf aku memotomu diam-diam tanpa izin, aku memotomu diam-diam karena aku menyukaimu kak senior!. Tolong terima cintaku!!".

Varel tertawa melihat box itu, ia benar-benar tidak menyangka bahwa sang ketua osis yang sok cool itu ada juga yang suka

"siapa nama lu?" tanya Varel

"L-lingga.. Lingga Maheswara kak."

"oh Lingga.."

"kak, tolong jangan kasih tau kak Davi. Aku takut dia marah"

"ya, pastinya sih."

"dia marah ya? eung, terus ini buat siapa dong? percuma aku bikin susah-susah"

"Hadeh ling, sini dah tar gua kasih ke orangnya. moga-moga aja diterima, kalau dibuang ya udah nasib, ikhlasin aja."

"yaudah kak gapapa, tolong kasihin ya.. nanti kalau dibuang juga gapapa, aku ikhlas kok"

"duh mirisnya..." batin Varel

"iya ling, udah mending lu balik aja, ntar ada Davi dihukum lu"

"iya kak, makasih ya kak. aku balik dulu"

"hm, hati-hati"

Varel pun mengambil box yang diberi oleh Lingga, ia pun pergi ke ruang rapat, berniat untuk memberikan box tadi pada Davi.

~~~~~~

Senior Cabul - Neomark. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang