Semua sudah siap untuk pergi mencari asrama yang masih kosong di kampus. Arez, Ren, Lingga, dan juga Bintang sudah siap untuk memindahkan barang-barang ke asrama, tempat tinggal baru.
Sesampainya di kampus, mereka bertiga pergi ke area asrama pria dan disana mereka langsung ke tempat para staff & pengawas asrama.
"Pak, bagaimana? Apakah masih ada kamar kosong yang bisa ditempati oleh 4 orang?" Tanya Ren
"Maafkan saya, nak. Sudah saya cari sebelumnya, tapi hanya tersisa 1 kamar yang berisi 2 kasur saja. Dan hanya ada ruangan itu yang kosong"
Mereka ber-4 pun seketika panik, karena mereka pikir mereka akan mendapatkan kamar yang berisi 4 kasur
"Terus ada kamar kosong lagi gak?" -Ren
"Tidak a-" tiba-tiba saja salah satu staff asrama lainnya menghampiri sang pengawas asrama
"Oh, ada. Ada 1 kamar yang berisi 2 kasur, disana sudah ditempati oleh 1 orang dan dia butuh seorang teman. Kalian bisa tinggal bersamanya." Ucap sang pengawas
"Yahh, ga ada kamar isi 4 kasur pak?"
"Tidak ada, cukup isi yang kosong saja ya nak. Maafkan saya."
Mereka ber-4 pun terpaksa mencari kamar yang kosong, dan menyisakan salah satu dari mereka untuk berpisah dan tinggal bersama mahasiswa yang tidak dikenal
Setelah sampai di kamar yang berisikan 2 kasur, mereka berempat pun mulai mencari tempat tinggal mahasiswa yang bilang bahwa dirinya butuh 1 teman lagi
"Mari kita cari orang tadi" ucap Bintang.
*Btw, bintang bisa masuk ke kampus ini dikarenakan dulu dia adalah ketua organisasi di kampus yang sama dengan adiknya, jadi, beberapa dosen, hingga seluruh staff dan penghuni kampus itu kenal padanya.
Setelah itu pun, mereka berempat berhenti di suatu kamar yang mereka yakin bahwa itulah kamar mahasiswa yang sedang butuh 1 orang teman
Perlahan-lahan, Ren mengetuk pintu kamar, "permisi.." ucapnya dengan suara yang tidak begitu kencang dan tidak begitu pelan.
Baru saja pintu itu diketuk, langsung lah muncul orang yang ada di kamar itu. Dan betapa terkejutnya mereka semua, bahwa yang tinggal disitu adalah...... Davi. Ya, Daviandra Ryszard. Dialah senior yang Lingga sukai sekaligus ketua dari organisasi yang ada di kampus.
"Iya, ada apa?" Ia menatap wajah keempat orang itu dengan wajah datarnya yang ia gunakan saat menatap juniornya.
Seketika Arez, Ren, dan juga Lingga tercengang. Arez & Ren reflek membuka mulutnya dan melotot, mereka berdua juga menoleh ke arah Lingga yang panik
"Ling..." Ucap Ren dengan suara pelan
Davi menatap wajah Arez, Ren, dan juga Lingga dengan wajah datar tanpa ekspresi apapun. Namun, saat Davi melihat ke samping Arez, ia melihat Bintang, yang dulu adalah senior yang paling ia sukai
"Hi bro, How are you?" Tanya Davi sembari tersenyum tipis pada Bintang.
Saat melihat senyuman yang terukir di bibir Davi, Lingga seketika lemas, ia mencengkram erat tangan Ren
"R-r-r-ren.. d-dia senyum.. manis banget.." dengan tangan yang bergetar karena panik, dan juga jantung nya yang terus berdetak kencang, karena pertama kalinya ia melihat Davi senyum
"I'm fine, Vi. How about you?" Tanya bintang.
"I've always been fine, nothing bad has ever happened in my life."
(Saya selalu baik-baik saja, tidak ada hal buruk yang pernah terjadi dalam hidup saya.) ucap Davi"Glad to hear that, btw.. aku kesini untuk membantu adikku dan juga teman-temannya untuk mendapatkan kamar kosong, dan kebetulan sudah tidak ada kamar kosong lagi yang tersisa. Jadi salah satu dari mereka terpaksa untuk tinggal bersamamu, apakah kamu tinggal sendiri?" -Bintang
"Ya, seperti yang kamu lihat, kak. Saya sendirian. Siapa yang akan menemani saya diantara tiga orang ini?" Tanya Davi
Awalnya Davi menatap ketiga orang itu secara bersamaan, namun, lama-lama perhatiannya tertuju pada Lingga, yang sepertinya Davi mengingat bahwa Lingga lah yang sempat membuatkan dirinya surat cinta
Setelah menyadarinya, Davi menunduk dan tersenyum.
"Kalian tidak perlu menjawab, aku akan membiarkan dia untuk tinggal bersama saya." Davi menunjuk Lingga yang berada di tengah-tengah antara Ren dan Arez
Ren dan Arez yang melihat hal itu, langsung minggir. Mereka pun berdiri di samping Bintang
"Yaa.. seperti nya Lingga akan lebih nyaman jika tinggal bersama kak Davi."
Lingga yang perasaan nya kini campur aduk, antara takut, salah tingkah, malu, dan juga senang hanya bisa terdiam sembari memegang koper yang berisikan pakaiannya
"Well, aku akan meninggalkan dia padamu, jaga dia dengan baik, jangan terlalu dingin padanya, aku tahu betul bagaimana sifatmu itu, Davi." -Bintang
"Alright, My greatest senior. Saya akan merawat junior ini dengan baik." -Davi
Setelah itu pun, Bintang langsung membawa adiknya dan juga Ren untuk pergi ke kamar yang mereka tinggali
"Bye bye, bocah kecil.. semoga kamu ga tersiksa tinggal bareng senior serem itu...."
***************
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cabul - Neomark. (REVISI)
Fanfic; MATURE CONTENT! "gua ga akan jadi gay, selamanya. ga akan pernah!." ucap ren sebelum merasakan tinggal bersama Varel seorang seniornya yang sifatnya sangat cabul. - bxb area 🔞🔞 - Update cerita tiap hari Senin. - neomark story ft. GemFourth, Fo...