Malam sudah tiba, Ren tampak sedang merapihkan kamarnya, ia menata bantal dan selimut sampai rapih dan menepuk-nepuk kasur agar debunya keluar.
Disaat Ren sedang merapihkan kamar, tiba-tiba Varel masuk telanjang dada. Ia menghampiri Varel dan duduk di kasur
"gua tidur bareng lu ya" ucap Varel
"uh... "
"sebenarnya gw ok ok aja tidur bareng cowok, tapi ni cowok auranya beda! ni cowok keliatan cabulnya. gw takut digrepe-grepe ama ni cowok, jadi terima apa nggak ya. ga diterima ga enak, tapi diterima takut juga." batin ren
"lu ga ngejawab berarti iya, udah sini" Varel menarik tangan Ren hingga terjatuh ke kasur membuatnya terkejut
"anjing gw mau diapain, pls cokk jangan cok!" teriak ren
Varrel berdiri kebingungan dengan tingkah lakunya Ren, padahal dia cuman nyuruh tiduran
"apaansi lu" Varrel pun mematikan lampunya lalu ikut tidur disamping Ren atau lebih tepatnya di belakangnya
"demi apapun, gw takut ama ni orang! Tbl tbl tbl!!" batin ren
ren lama-lama memejamkan matanya dengan rasa was-was, namun karena dirinya yang semakin lama juga semakin mengantuk ia pun tertidur lelap
•••••••
03.00
Ditengah malam disaat Ren sedang tertidur pulas dan bermimpi indah ia tiba-tiba diganggu oleh Varel karena Varel terus-menerus memanggil namanya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya
"apaan si lu, gw ngantuk banget ini jangan ganggu napa!"
"gua kedinginan"
"nih selimut"
"kurang, gua masih ngerasa kedinginan."
"terus mau lu apa?" ucap Ren sembari membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Varel
"gua mau meluk lo"
"apa apaan, gw gamau!"
"terus lu mau biarin gw kedinginan?"
"terserah lo, itu nasib lo. makannya tidur pake baju"
"ga, gerah nanti gua. udah ya Ren, izinin gua meluk lo, cuman satu malem ini doang kok."
"ga ya enggak anjing, udah ah gw mau tidur. gw ga peduli masalah lo"
Ren pun membalikkan badannya, ia berusaha kembali tidur namun tiba-tiba tubuhnya dipeluk paksa dari belakang oleh Varel
"REL! LEPASIN"
Tangan Varel melingkar di pinggang ren dan kepalanya menyender di bahu ren
Ren terus menggoyang-goyangkan badannya berusaha melepaskan pelukan Varel namun susah
"rel lepas, apaansi lo ya. gw ga suka kek gini, geli anjing, lepasin ah!"
"badan lu hangat, gua suka. biarin gua meluk badan lu semaleman kayak gini ya."
"gw ga ngizinin, buru lepasin. minggir lo dari gua"
"rel!!! Varel Darendra!!" Teriak Ren
"ga usah berisik, lu mau gua cium?"
"anj..." ren pun terdiam, ia terpaksa dipeluk oleh ren sepanjang malam, karena ia lebih takut nanti dicium
beberapa menit Ren berusaha tidur namun tidak bisa karena ia biasanya akan tidur berubah-ubah posisi
"rel..."
"apalagi? gua ga nerima penolakan lu, apapun itu. ga bakal gua dengerin."
"gw mau balik badan"
"oh" Varel pun melepas pelukannya, lalu Ren membalikkan badannya dan ia memeluk tubuh Ren lagi namun karena Varel lebih tinggi dari Ren, Ren jadi menghadap ke dada atletisnya Varel
"badannya wangi banget anjir" batin ren
ren tanpa sadar tak sengaja menyentuh perut Varel yang ber abs, ia menyentuhnya karena ia kagum. Ia tak bisa membuat perut abs jadi dia sedikit iri dan kagum pada Varel
Varel yang sadar mengira bahwa ren menggodanya, jadi selama ren menyentuh perutnya ia terus tersenyum dan dirinya malah memasukkan tangannya ke baju Ren
Ren langsung panik, ia langsung keluar dari selimut yang tadinya berada di dalam memperhatikan abs Varel sekarang ia menghadap wajah Varel
"lu ngapain!"
"gua cuman pengen ngecek badan lu"
"ngecek apaan?!"
"ya ngecek aja.."
"ga usah sentuh-sentuh lagi lo."
"iya iya"
Varel pun memeluk tubuh ren lag dan membuat tubuh ren mendekat pada tubuhnya.
Sepanjang malam, Varel dan Ren berpelukan. Ren juga tak sadar semakin larut tidurnya ia perlahan memeluk tubuh Varel juga.
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cabul - Neomark. (REVISI)
Fanfiction; MATURE CONTENT! "gua ga akan jadi gay, selamanya. ga akan pernah!." ucap ren sebelum merasakan tinggal bersama Varel seorang seniornya yang sifatnya sangat cabul. - bxb area 🔞🔞 - Update cerita tiap hari Senin. - neomark story ft. GemFourth, Fo...