4. danger

1.5K 60 2
                                    

Ren membawa piring dengan gelas di tangannya, membawanya ke meja makan untuk menyantap makanan di pagi hari bersama Varel

"nih sarapan lo biar nanti ga mati" ledek Ren sembari menaruh piring di meja makan lalu duduk

Varel hanya menganggukan kepalanya lalu mengambil piring dan mengambil nasi dan lauk yang sudah disediakan oleh Ren

"masakan lu enak banget" ucap Varel sambil menguyah makanan

"iya lah, dari kecil gw sering bantuin ibu gw masak"

"kayak anak cewe" ledek Varel

"maksud lo?"

"gua itu anak satu-satunya, jadi gua harus bisa dalam segala hal."

"bisa jadi pacar gua ga?"

"pertanyaan aneh lagi nih, udah capek gw denger pertanyaan aneh dari mulut lo itu"

"gua serius, bisa ga?"

"pake nanya, ya enggak lah. Lagian gw ulangin lagi ya gw itu cowok lu cowok ga akan pacaran, gw jijik juga"

"hmm" Varel pun bodoamat dengan jawaban ren, ia tetap menguyah makanannya

ren pun melanjutkan makannya hingga jam 7

saat jam 7 telah tiba, Varel dan Ren bersiap untuk berangkat ke kuliah

"ren, lu ga usah bawa motor"

"oh gw naik mobil lu ya"

"enggak lah, lu gua bonceng naik motor"

"dih apa banget, gamau gua!"

"udah cepet, nanti telat lu dihukum 2x"

"mau lu dihukum sama senior terus dihukum juga sama dosen lu?"

"yaudah bareng"

Varel pun tersenyum lalu memberikan helm pada ren, ia juga menyuruh Ren untuk naik ke motor

"udah naik?"

"udaah"

Varel pun menyalakan motornya dan langsung gas menuju tempat kuliah mereka berdua

•••••••

07.40

Varel dan Ren sudah sampai di sekolah, saat sampai disana Ren tak sengaja melihat para senior yang datang karena ada Varel. Ren yang masih bersama dengan Varel pun menjadi panik

"Woy Varel!" teriak Ave

Ave adalah seorang senior yang juga satu circle dengan Varel, ia adalah temannya sejak sma.

Ave berlari bersama teman-teman lainnya yaitu Davi, Alta, dan Kenzi.

saat berada didekat Varel, ave langsung menepuk pundaknya, ia tersenyum kearah Varel dan ia menoleh ke arah depan yang disana ada Ren yang sejak awal memperhatikan Varel dan yang lainnya

"Kamu siapa?" tanya Davi

"simpenan Varel yang baru ya haha?" lanjut Kenzi sambil meledek Ren

"h-hah? bukan, gw eh aku Ren Arshen mahasiswa baru disini..."

"... kak senior.." lanjut Ren dengan nada pelan

"lu kok bareng Varel? lu jalang barunya si bego ini?" tanya Kenzi

"Zi, mulut lo." Varel menarik kerah baju Kenzi dengan ekspresi marah

Ren hanya diam, ia bingung dengan perkataan Kenzi yang menyebut dirinya 'jalang'

"m-maksud kak Kenzi apa?" tanya Ren

"Jalang. Masa lo gatau arti jalang? ck dasar bocah bodoh."

"udah ah Zi, mulut lu ga di jaga banget, kayak ga punya attitude." ucap Ave

"Ren, kamu temannya Varel? atau.. maaf, kekasihnya?" Ave melanjutkan ucapannya dengan nada pelan, berusaha tidak menyakiti perasaan Ren karena sejak tadi teman-teman brengseknya mengatai Ren terus

"oh, aku cuman satu rumah sama dia. kita berdua temenan doang kok kak"

"oh haha begitu ya!! ya udah kamu masuk gih, udah ada yang nungguin tuh. daritadi ngintip mulu" ucap Ave sambil menunjuk ke arah samping kiri

Ave menunjuk ke arah tembok, yang dibaliknya ada Arez yang daritadi diam-diam dengerin pembicaraannya Ren dan circle nya Varel

"oh.. ya itu mah temanku, aku pergi dulu ya kak" Ren menundukkan kepalanya lalu pergi ke Arez yang berdiri tersenyum menunggu Ren

Saat Ren pergi, Varel yang masih meremas kerah baju Kenzi dilepas oleh Kenzi. Ia pergi meninggalkan Varel yang masih berdiri memperhatikan Ren

"ingat, kita ga boleh pacaran. Itu bisa bikin kita keganggu, berhenti suka sama junior." ucap Ave sambil menepuk bahu Varel lalu pergi bersama yang lainnya menuju ruang rapat

Varel pun mengangguk paham dan mengikuti yang lainnya pergi

Disisi lain, Ren menggoyang-goyangkan tubuh Arez, ia terus berbicara tanpa henti tentang kejadian sebelumnya

"sialan, lo tau ga? senior tadi yang namanya Kenzi Kenzi itu kek anjing bangsat! gw kesel banget dengerin omongan sampahnya, tuh cewek yang jalang! apa-apaan banget gw disebut jalang, jelas-jelas gw cowok mahal anti gay yang demennya cewek sexy dan baik hati seperti kak Ave, anj gila tadi tangan gw disentuh kak Ave. keknya sih dia demen ama gw, 100% yakin gw mah jirrr!!" ucap Ren

"Lagian juga kok lu bisa satu rumah sama si Varel dah?"

"gatau, pas gw nyari rumah eh ditawarin sama dia. karena kebetulan tawarannya menarik jadi gw mau tinggal bareng dia."

"di grepe-grepe kaga lu sama dia?"

"udah anjirrr, gw takut banget. gw pengen berubah jadi naga pas dipeluk-peluk sama dia sumpil!"

"gila, salting gak tuh?"

"gak lah monyet, kalau dipeluk Ave mah auto salting ane"

"yah elah, seterah lu dah"

"anjir lu gay ya!! Kok kayak dukung gw ama Varel"

"iya gua gay, gua demen sama kakak-kakak senior yang gemesin. gua udah incar dari awal itu"

"anjing... btw... SIAPA COYY??" ucap Ren sambil berteriak di kuping Arez

"ga usah teriak-teriak bangke, calm down"

"yasudah siapa??"

"ada, rahasia."

"orang yang suka ngerahasian sesuatu dari temennya sendiri nanti pantatnya lubang 15 lu ya"

"mana ada"

"ada, lu besok. liat aja"

"merinding gua ngebayangin gua berak keluar di 15 lubang"

"AWOWKWOKWOK gabisa gw! gakuat ngebayanginnya plisss"

"udah ah ayok masuk kelas"


~~~~~~

Senior Cabul - Neomark. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang