11. chase ren

269 20 18
                                    

Varel mengikuti motor arez, lingga, dan ren yang sendirian. Mereka bertiga membawa motor dengan kecepatan tinggi, menyelip beberapa kendaraan lain.

"kayaknya dia udah sadar. gua harus cepet lagi bawanya." ucap varel dibalik helm nya

varel menaikkan kecepatan motornya, mengejar ren, ia juga mulai berada di dekatnya. tapi ren tampak tak peduli, ia hanya fokus pada jalanan yang di depan dan juga memperhatikan arez di depannya

varel terus memperhatikannya, ia masih menunggu kemana tujuan ren tersebut.

beberapa menit kemudian, sampailah arez, lingga, dan ren. mereka datang ke sebuah bar yang varel sendiri tahu akan bar itu, dikarenakan disana lah tempat ia nongkrong dahulu.

"anak sekecil dia mau masuk ke bar? haha lucu." batin varel

disisi lain..

"reezzz! aku gabisa minum minuman, aku gakuat! kita pulang aja yuk, aku mau nyelesain tugasku"

"ah apaansi lo, tugas mah bisa nanti. sekarang kita have fun aja, kapan lagi lo datang ke bar bareng temen secakep kita ini" ucap ren

"yoi ling, masalah gakuat mah yaudah nyantai ae" -arez

"engga mauu.. aku mau pulang.. disana berisik, rez ren" -lingga

"di dalem tuh ada musik, makanya berisik. gimana dah lu? apa beneran lu ga pernah kesini?" -arez

"gapernah, aku ga pernah kesini. ayah ga bolehin aku minum minuman gini" ucap lingga sembari menundukkan kepalanya

"alah bacot, udah buru masuk ke dalem" arez dan ren pun menarik tangan lingga ke dalam. ia pun membawanya dengan paksa ke dalam

setelah ren, arez, lingga masuk ke dalam, disanalah varel mengikutinya. varel ikut masuk namun sialnya, ia malah bertemu temannya yang kebetulan sedang bekerja menjadi barista disana dan juga beberapa temen lama nya yang datang disana melihatnya

"woy rel! apakabar bro?" teriak temen barista nya itu

varel sedikit panik, untungnya musik di dalam sana lumayan kencang dan juga ren, arez, beserta lingga sudah jauh di depan sana

"haha.. aman bro, how about you? sejauh ini harusnya aman lah ya" ucap varel sembari cengengesan

"cailah, sama gua juga. aman aman ae, cuman ya tau sendiri keuangan gua makin menipis, ini aja gua milih buat lanjut jadi barista di bar."

"owalah, ya gapapa lah. terima ae nasib lu, have fun aja selama jadi barista, nanti juga lu bisa dapet temen banyak disini" -varel

"oh iya, gua pergi dulu ya. temen gua dah nunggu tuh, semangat bray" ucap varel yang langsung meninggalkan temannya itu

ia sedikit berlari mencari ren, arez, dan juga lingga. ditengah-tengah kesibukannya mencari itu, ia malah bertemu dengan geng nya dulu yang lagi nongki di bar (disana juga ada mantannya)

"bangsat, dimana tiga bocah tadi?" batin varel

"Weh daren! Sini!" ucap geng lama nya itu

*disini varel disebut dengan panggilan daren karena itu diambil dari namanya sendiri, yaitu varel darendra. karena kebetulan dulu di masa smk nya ada yang namanya varel, jadi biar ga mirip varel pun diganti panggilan nya menjadi daren.

"yaelah, malah ketemu ni orang" batin varel/daren

"asikk, lagi pada ngapain nih?" tanya varel

"kayak gatau aja lu, biasa lah cari cewek montok kita mah hahaha" ucap salah satu teman lamanya

Varel di rangkul dan diajak duduk ke sofa, ia ditempatkan di samping mantannya itu (mantannya dua, cewek & cowok :v)

"makin ganteng aja kamu, ren." ucap jevan, sang mantan dari varel darendra

"oh, thanks ya." -varel

"gimana kamu sekarang? masih jomblo? atau udah punya pengganti dari kita berdua ini?" - bella, mantannya varel darendra juga

"yah gitu lah, gua dah nemu penggantinya, sorry aja nih bel, jev"

"siapa sih pacar kamu sekarang? emangnya dia secantik kita?" -jevan

"eum. pasti lebih cantikan kita, kamu juga ga pernah posting pacar baru kamu di sosmed kamu, palingan dia jelek" -bella

"pacar gua bukan buat di liat orang, cantiknya pacar gua cuman buat ditunjukkin ke gua." -varel

"ah udahlah, bella & jevan. gua mau pergi dulu, lu pada selamat bersenang-senang dah. nanti kalau ada waktu baru bisa kumpul-kumpul lagi kayak sekarang, gua sibuk banget nih" Varel pun berusaha pergi dari bella, jevan, dan juga teman temannya

tapi bella dan jevan terus menarik tangannya, menahannya untuk tetap berada disana dan tidak pergi.

"sayang, please.. maafin aku, lupain masa lalu dan kita balikan aja ya?" -bella

"ah apaansih bel, daren ini lebih cocok sama gue! jalang kayak lu tuh ga pantes buat pacarin daren!" -jevan

fyi, bella diputusin karena ketahuan selingkuh sama temen deket varel sendiri, kalau jevan yang ngambil keputusan buat udahin hubungan sama varel darendra, entah apa alasannya, tapi disana varel darendra pun ga peduli. karena menurut dia cari pacar baru tuh gampang (karena dia good looking bro)

"bacot lo van, daren lebih sayang sama gue!" Bella berdiri dan mendorong varel darendra sampai terjatuh ke sofa

"bel, cepet menjauh dari pandangan gua." ucap varel

"ngga, ngga mau." bella pun duduk di samping lalu mencium bibir varel, tangannya melingkar di lehernya, ia melumat bibir varel dengan perlahan-lahan

varel hanya terdiam, ia membuka mulut bella dan meladeninya, hanya saja pandangannya tetap tertuju pada ren, arez, dan lingga yang kebetulan duduk di belakang teman-temannya itu

"nnhh.. mmphh.. " bella mengerang kenikmatan, ia mulai menggesek-gesekkan jari ke vagina nya sembari melumat bibir varel itu

teman-temannya yang lain malah kegirangan dan beberapa malah "coli" dan menganggap bahwa varel, bella, dan juga jevan sebagai tontonan menarik alias bokep.

jevan yang ngerasa iri niatnya ingin membuka celana varel, namun itu tergagalkan, karena varel yang tiba tiba bangun dan pergi

"bangsat, berani-beraninya tuh bocah having sex sama jalang? ga akan gua biarin." ucap varel dalam batin, ia dengan penuh emosi bangkit dari tempat duduknya

"bella, jevan, berhenti mohon mohon buat balikan. lu berdua udah gua lupain, kita udah ga ada hubungan apa apa sekarang." ucap varel lalu pergi

ia melihat ren yang sedang dalam kondisi mabuk ingin melakukan sex bersama salah satu pelacur yang ada di bar itu, wanita itu sudah duduk di pangkuan ren dan memasukkan penis ren ke dalam vagina nya.

varel mendecih kesal, ia mulai berjalan ke arah tempat duduk ren, semakin dekat semakin terdengar suara desahan ren dan wanita itu yang terus merasa keenakan.










~~~~~~~~~~
































TO BE CONTINUED.







Senior Cabul - Neomark. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang