8. sudden meeting

413 22 5
                                    

Varel bersama ketiga orang tersebut masuk ke dalam ruang rapat dimana menjadi tempat berkumpulnya para senior dalam kampus itu.

"ini yang lu cari?" ucap Varel sambil menarik tangan ketiga orang itu buat masuk ke dalam

"eh sumpah, lu kok kasar banget sih segala ditarik, yang lembut dikit napa, ayo ayo silahkan masuk dek, duduk aja disana yaa" ucap ave sembari tersenyum ramah

"buru duduk, temennya ren" varel ngedorong badannya arez biar nurut duduk disana

beberapa menit kemudian, perbincangan dimulai. Tidak terlalu tegang ataupun gawat, tapi lumayan membuat mereka bertiga itu sedikit ketakutan

"Maaf sekali karena saya mengundang kalian kesini yang pada harusnya kalian pulang lebih awal, saya disini hanya ingin memberikan bahwasanya kalian dapat teguran dari para dosen karena sesuatu hal dan lagi lagi karena tingkah laku kalian yang tidak sopan sejak adanya ospek." ucap davi

"lah kapan gua ga sopan? maksudnya kapan aku ga sopan kak?" ucap arez sambil berdiri

"sejak adanya ospek kalian terus saja mengganggu para senior disini, beberapa dari mereka terganggu dan risih akan hal itu."

"tetapi teruntuk Sheilla yolanda. Kamu sudah boleh keluar dari ruangan ini, dan pergi ke ruangan dosenmu ya, kamu sudah ditunggu, kamu boleh pergi, maaf mengganggumu" ucap davi melanjutkan perkataannya

Sheilla yolanda mengangguk paham, ia keluar sembari permisi kepada yang lain, dan pergi menuju ruangan dosen nya

"teruntuk kalian, apalagi arez. bisakah kalian berhenti mengganggu para senior disini?"

"siapa sih kak yang terganggu? orang aku sama lingga ini diem diem aja kok" ucap arez dengan tegas

"huum.. kita diem diem aja kak.."

"salah satu teman saya yaitu alta mengeluh risih dengan kamu, dari awal pertemuannya kamu dengan dia, kamu selalu menggangu nya. bahkan kamu tidak memberikan waktu sedikitpun untuk dia bekerja, kamu tidak tahu bahwa dia adalah salah satu bagian paling penting dalam organisasi ini? jadi saya harap, tolong berhenti ganggu alta. jangan terus mendekatinya, kamu hanya boleh datang padanya saat ada hal penting dan bukan mengganggu nya"

"aduh kak, atuh gimana ya, kak alta nih gemesin banget sih.. jadi aku nya suka, emang ga boleh macarin kak alta?"

"YA GAK BOLEH LAH!" teriak Kenzi

"sumpah, kalian ini sebagai junior kenapa tengil banget sih dibilangin?! kalian ga denger apa yang kami bilang dari awal, kalau kami tidak boleh pacaran, terutama sama junior, itu ga pantes. dan tolong ya buat kamu arez, berhenti gangguin teman saya! apalagi kamu lingga! kamu kelihatanya doang kayak anak baik, tapi rupanya kamu itu penguntit menjijikan ya!" ucap Kenzi dengan nada membentak

jujur saja, lingga saat mendengar perkataan terakhir sangatlah terpukul. ia langsung merasa bahwa semua yang ia lakukan ini buruk, dan dengan cepat mengganti ekspresi wajahnya setelah mendengar perkataan dari Kenzi

"maaf kak. kami memang salah disini, karena kami udah melakukan hal yang senonoh dan ga pantes, yaitu menyukai kalian, maaf sekali. dariawal saya memang ga ada niatan buat ngelakuin hal gini, saya kesini pengen cari ilmu, tapi entah kenapa pas liat salah satu senior disini ngebuat saya jadi nyaman dan suka sama dia. saya juga sadar apa yang saya lakukan itu buruk. tapi tolong gunakan tutur kata yang sopan. saya menerima seluruh ucapan dari kakak senior semua, tapi tidak dengan perkataan tak terhormat seperti itu, apa sepantasnya seorang senior berkata hal tersebut kepada junior nya? apa itu termasuk hal yang baik? oh, apa jangan-jangan kakak ini memang terlahir dari sekelompok orang orang yang memiliki attitude minus dan tidak diajarkan sopan santun, cih. pantas. asal bicara seperti itu tanpa memikirkan hati lawan bicaranya, maaf sekali, tapi saya izin pergi, saya ada urusan dengan keluarga saya, begitu juga dengan navarez, dia adalah teman dekat saya dan ada kesibukan, saya pamit pergi, terimakasih." Lingga dengan wajah muram nya keluar dari ruangan tersebut, ia menarik tangan navarez dan keluar bersama

disaat mereka keluar, lingga menangis dan kesal atas ucapan Kenzi itu

"Rez, masa segitunya sih ga boleh demen kakak senior? emang aku semenjijikan itu? aku ga suka dibilang gitu rez.. kak Kenzi jahat banget omongannya.. aku bukan penguntit kan? hiks.." Lingga menangis di dada navarez

"agh, iya iya. lu bukan penguntit, udah ah ngapain sih nangis anjing lu ya, cengeng amat jadi bocah, udah ah ayo balik, dah laper nih gua."

"hiks.. ayo.."

Lingga dan navarez pergi pulang bersama, karena kebetulan mereka juga tinggal di rumah yang sama, navarez kenal dengan lingga sejak sma dan kini satu kuliah dengannya.










~~~~~~~~~~


Senior Cabul - Neomark. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang