15. horny 🔞

567 22 9
                                    

Beberapa menit setelah Varel pergi, benar saja, datanglah Arez dan Lingga yang langsung menghampiri Ren

"Woy, tadi lu sama siapa? kok cowok?" tanya Arez

"hah? siapa maksud lu?" balas Ren

"yang tadi.. gua liat lu duduk di pangkuan cowok, dan lu nyender gitu ke dia"

"apaan sih lo, ngaco! lu mabuk ya?" ucap Ren sembari tertawa

"ah enggak, cok. gua ga mabuk sama sekali, gua beneran lihat lu tadi-"

"udah cukup, mending kita balik. besok ada kelas dan lu liat temen lu tuh, udah mabuk parah dia" Ren berusaha mengalihkan pembicaraan sebelum nya

"o-oh.. iya ya.. mungkin gua mabuk, dah lah, lupain!"

Arez, Lingga, dan Ren pun pergi ke parkiran, dimana Arez menggonceng Lingga, dan Ren menaiki motor nya sendiri

saat mereka bertiga sampai di parkiran, Ren melihat Varel yang berdiri di depan mobil dari kejauhan. Varel tampak memperhatikan Ren sembari tersenyum, ia seperti menunggu Ren untuk jalan terlebih dahulu

"ternyata beneran nungguin orangnya" batin Ren.

"Ren, ayok. lu ngeliatin apaan?" tanya Arez yang melihat Ren terus melihat mobil yang tadinya ada Varel disana, namun dengan cepat Varel langsung masuk ke dalam mobil, bersiap untuk mengikuti ketiga orang tersebut

"o-oh iya, ayok"

Setelah itu pun mereka bertiga, ditambah Varel yang dari belakang mengikuti itu pun menuju ke rumah Arez. ditengah-tengah perjalanan, Ren merasa tidak nyaman, kini lubangnya masih terisi dengan vibrator yang terus bergerak namun dikurangi frekuensi nya oleh Varel, karena Varel tidak ingin mencelakai pujaan hatinya itu

"varel bangsat, kenapa gua harus ketemu dia di bar segala sih, gua jadi kena sial begini" batin Ren

Padahal baru saja ingin kabur dari cowok gila, ia malah langsung ketemu lagi sama Varel

Beberapa menit kemudian..

******

Arez dan Ren memarkirkan motornya di teras rumah Arez, mereka berdua mengangkat tubuh Lingga yang sudah pingsan. "untung aja badan lo ringan, ling" ucap Ren

"ugh, iya, untungnya lu" -arez

mereka berdua pun dengan cepat menggendongnya ke kamar, sesampainya disana, semua langsung tepar, termasuk Arez, karena dia sudah kewalahan menghadapi Lingga yang mabuk

Namun, sebelum tidur, arez mandi terlebih dahulu, karena sebelumnya ia terkena muntahan dari Lingga, jadi terpaksa dia harus mandi serta mencuci bajunya langsung tengah malam

"Ren, gua mandi dulu ya, itu bajunya si Lingga tolong di ganti, biar kasurnya kaga ikut bau" ucap Arez yang sudah siap mandi

"Ya, gua gantiin kok."

Setelah Arez masuk ke dalam, Ren dengan cepat mengganti baju Lingga dan mengambil koper dimana isinya barang-barang miliknya, ia panik karena frekuensi pada vibratornya mulai dinaikkan, yang tadinya 1 jadi 4

"cowok cabul ga sabaran" batin Ren

5 menit dia habiskan untuk mengganti baju Lingga, dan setelah itu ia langsung pergi dari rumah Arez dengan secepat mungkin. Dia menggendong kopernya agar ia bisa berlari dengan cepat

Setelah 6 menit berlalu, akhirnya Ren telah sampai di depan mobil Varel, disana Varel sudah menunggunya, ia tersenyum saat melihat Ren datang kembali padanya

"Good boy." Varel menaikkan frekuensi nya hingga 8, membuat Ren shock dan langsung menjatuhkan kopernya

"Rel.. nghh, jangan disini eunghh" Ren menempelkan lututnya, ia menunduk, menahan desahannya lagi, ia juga menahan agar miliknya tidak tegang

"haha, maaff maaff" Varel pun menurunkan frekuensi nya lagi pada frekuensi normal. Ia membawa kopernya ke dalam bagasi, lalu menyuruh Ren untuk masuk, duduk di kursi sebelahnya, setelah itu, disusul oleh Varel

*********

Sepanjang perjalanan, Varel tak henti-henti untuk jahil, dirinya terus menaikkan frekuensinya ke 10, yang mendekati 12. Ren terus menjerit keenakan di dalam mobil itu

"haanghh.. ahh.. ahh.. anhh..nghh" mata Ren merem melek, ia juga tampak menggigit bibir bawahnya, tangannya meremas tempat duduknya, kepalanya terus mendongak ke atas, dan juga celananya yang tampak semakin basah akibat Ren yang cum terus-menerus

"ahhhh, anhhh ahhh ahhh"

"eumnhh.."

"nghh, aemnnhh.."

"Desahannya mantep banget anjingg!! gua bisa gila kalau begini, pengen gua jebolin lama-lama" batin Varel

namun, tiba-tiba saja, Ren menghampiri Varel yang sedang menyetir, ia mencium dan menjilati leher Varel yang seketika menjadi merah setelah Ren melakukan nya

"aduh kacau, penis gua makin tegang" batin Varel sembari memasang wajah datar

"Ren, duduk di tempat lu, gua masih nyetir, jangan ganggu gua dulu"

Ren yang udah sange berat, dia malah ngebuka celana Varel, Ren menggosok penis Varel menggunakan tangannya

"anghh.. besar banget anjing" ucap Ren yang asal ceplos

Ren pun menggosokkannya menggunakan kedua tangannya, karena satu tangan tidak cukup

"anghh ahhh"

Varel yang masih menyetir berusaha tetap fokus pada jalanan, karena sebentar lagi pun sampai ke rumah.

"sshh." Varel terus menahan dirinya agar tidak melakukan sesuatu lainnya, ia hanya akan membiarkan Ren bermain dengan penisnya dibawah sana

Ren yang penasaran, tiba-tiba saja mengulum ujung penis Varel. "Oh fuck!" ucap Varel sembari menggigit bibir bawahnya dan tersenyum, Karena ia terkejut, ia terpaksa menghentikan mobilnya di tempat sepi

Ren terus menggosok penisnya dan menjilat ujungnya. Varel meremas bokong Ren yang sudah basah akibat cum nya sendiri

"terus kulum sampai nabrak ke tenggorokan lu!" Varel pun menekan kepala Ren, membuat penisnya masuk ke dalam hingga benar-benar menabrak tenggorokannya

"uhk.. eungh"

"Ahhh aahh..." Varel masih menekan kepala Ren, membiarkan Ren menelan cairan cum nya. Dan disaat waktu yang sama, Ren cum dengan sangat banyak, lebih banyak dari yang sebelumnya

"anhhh.. anghhh.." Ren bangun dengan lidah yang menjulur keluar dan mulut penuh cairan putih

"telan." ucap Varel dengan nada memaksa

Ren pun nurut, ia menelan cairannya sampai habis, lalu meminta agar vibrator itu dikeluarkan. "Rel.. keluarin vibratornya, nghh.. gue capek.." ucap Ren yang sudah lemas

Varel pun mengeluarkan vibrator di lubang Ren, dan saat dikeluarkan, lubang Ren benar-benar basah, tubuhnya juga sudah berantakan, terutama bagian bawah

Setelah mengeluarkan vibratornya, Ren langsung tepar di bahu Varel. Varel pun langsung menutup resleting celananya dan membawa mereka berdua menuju rumah Varel kembali..











~~~~~~~~~~~



Senior Cabul - Neomark. (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang