[TERBIT]✔️
[Part masih lengkap]
Bagaimana rasanya tidak pernah dicintai oleh suami sendiri?
Kalian pikir saja sendiri bagaimana rasanya.
Kepo? Ayo lanjut ke cerita!
Ini bukan tentang pelakor ya, tapi terpaksa aja jadi istri kedua karena si kakak...
"Jika tidak ada perasaan setidaknya jangan memberikan harapan."
~•~
Suasana malam sangat sunyi. Penghuni rumah mewah nan megah bernuansa serba putih pun sudah tertidur lelap. Hanya empat petugas keamanan yang senantiasa memantau sekeliling lingkungan rumah, siapa lagi kalau bukan satpam penjaga bagian depan, samping dan belakang rumah.
Namun, ternyata dugaan semua itu salah. Ruliya seorang gadis yang sudah berstatus sebagai istri seseorang, masih terjaga di depan layar ponsel nya. Ia menyaksikan drama Korea dengan sangat serius. Jujur saja anak itu sangat mengantuk, tapi rasa penasarannya lebih besar dari kantuknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aakkhh!" teriak Ruliya pelan.
"Hahaha..." Ruliya terkekeh sambil memukul bantal guling. Dia terbawa perasaan saat melihat adegan romantis.
Tawa Ruliya sangat menyakitkan. Bagaimana tidak? Dia tertawa dengan suara tertahan agar tidak didengar orang. Dan hal itu membuat perutnya sedikit sakit.
"Monyet! Siapa sih sutradara nya?" gumam Ruliya memegang perutnya. "Perut aku jadi sakit," sambungnya.
Sret...
Tiba-tiba ponsel Ruliya dirampas seseorang, hal itu sontak membuat Ruliya langsung menoleh dengan wajah kesal. Baru saja Ruliya ingin berbicara.
"Tidur," titah Gavin.
"Cepat tidur. Jam berapa sekarang?" sambungnya lagi menunjuk ke arah jam dinding.
"Ck!" Ruliya berdecak kesal.
"Apaan sih Pak, ganggu tau gak! Kalau mau tidur ya tidur aja, gak usah gangguin orang!" cerocos Ruliya hendak mengambil ponsel nya yang ada di tangan Gavin, namun Gavin langsung menjauhkan tangannya dari Ruliya.
Gavin memasukkan ponsel Ruliya ke dalam saku celananya, lalu mematikan lampu kamar. Kini kamar itu sangat gelap, hanya ada sedikit cahaya dari luar jendela yang menembus masuk, melalui celah gorden.
"Iih... Kembaliin HP gue woi!" ucap Ruliya dengan nada tinggi.
Gavin tidak menanggapi Ruliya, dia langsung hendak kembali ke sofa. Ruliya mengejar Gavin, namun karena kondisi kamar yang sangat gelap, membuat kakinya tersandung meja.
Bruk!
Ruliya terjatuh ke lantai. "Aw!" ringis Ruliya memegang kakinya yang terasa sakit.
Mendengar suara terjatuh diiringi suara kesakitan dari Ruliya, Gavin langsung menyalakan lampu senter pada ponsel.