[TERBIT]✔️
[Part masih lengkap]
Bagaimana rasanya tidak pernah dicintai oleh suami sendiri?
Kalian pikir saja sendiri bagaimana rasanya.
Kepo? Ayo lanjut ke cerita!
Ini bukan tentang pelakor ya, tapi terpaksa aja jadi istri kedua karena si kakak...
Tandai typo√ Jangan lupa vote dan komen:) HAPPY READING^_^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________________________
BAB XVI : Tamparan Lena
"Jika seandainya semua orang tau dan membenci ku, maka aku ikhlas menerimanya."
~•~
Ceklek...
Pintu rumah terbuka sedikit demi sedikit. Pelan namun pasti. Ruliya berjalan mengendap endap menuju ke kamarnya.
Setelah berada di depan pintu kamar, Ruliya buru-buru membuka pintu dan berlari masuk ke kamarnya.
Bruk...
Ruliya menabrak sesuatu di depannya.
"Aduh... Apaan tuh?"
"Sakelar mana sakelar?"
Ruliya meraba raba tembok mencari keberadaan sakelar untuk menyalakan lampu kamarnya.
Cetek...
Lampu akhirnya menyala. Kamar yang mulanya gelap, kini sudah sangat terang benderang.
"Astaga!" ucap Ruliya kaget.
Ia terkejut melihat Gavin yang berada di kamarnya. Dan Gavin juga yang dia tabrak tadi.
"Astaga Pak udah kayak jump scare aja, bikin kaget orang tau gak."
Gavin tidak merespon ucapan Ruliya. Dia hanya diam menatap Ruliya sambil berdecak pinggang.
"Nih orang kenapa lagi sih? Horor banget cuy," batin Ruliya.
Ruliya mengerutkan keningnya. Kebingungan melihat suaminya yang terlihat seperti patung di Mall. Diam, tatapan tajam, serta tangan yang bertengger di pinggang.
Karena tidak mau terlalu lama saling tatap, akhirnya Ruliya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Namun, tangannya di tahan Gavin saat berpapasan.
"Apa sih Pak?" tanya Ruliya kesal.
Gavin tetap sama seperti semula. Menatapnya diam, tanpa bicara sepatah kata pun.