Ilustrasi Reyna Altisya
Reyna Altisya, saat ini berusia 21 tahun. Hangat dengan sapaan Rey. Tingginya 170 cm cukup tinggi untuk perempuan pada umumnya, tidak terlalu aneh karena mungkin ada yang lebih tinggi juga dari Reyna. Sebuah kebanggaan untuk Reyna mempunyai proporsi tubuh ideal. Cita-cita Reyna adalah menjadi bintang model terkenal.
Bukan tanpa alasan, sejak kecil Reyna kerap menjadi bahan olokan anak-anak seusianya,
Si gendut.
Udah tower gendut lagi.
Ada monster.
Reyna jelek. Kalo gede mau jadi apa?
Paling nambah beban. Beban tubuh maksudnya.Reyna. Reyna. Monster.
Kata-kata yang masih terngiang-ngiang dalam kepala gadis itu. Inilah yang dinamakan sakit hati, luka membekas tak berkesudahan. Karena seringnya mendapat olokan seperti itu Reyna dewasa berubah menjadi gadis yang luar biasa. Semua orang mungkin akan terkagum dengan kecantikan gadis itu. Meskipun penampilan Reyna berubah 360° dari masa lalunya. Tetap saja rasa puas dalam membalas dendam belum padam. Itulah alasan Reyna ingin menjadi Model terkenal, ia ingin terlihat dimana-mana. Orang-orang harus tahu betapa cantiknya Reyna. Orang-orang yang sudah mengolok-oloknya semasa kecil, harus melihat Reyna yang berdiri saat ini. Bukan Reyna yang dahulu.
Selalu ingin menjadi yang terbaik. Menjadi yang lebih dari orang lain. Itulah ambisi Reyna. Bukan sebuah kesombongan, Reyna yang hadir saat ini juga terbentuk dari rasa sakitnya di masa lalu.
Reyna kecil kehilangan sosok pelindung, tak ada uluran tangan Ayah. Tak ada perhatian atau bahkan kasih sayang. Menjadi mandiri sudah pasti harus, bagian terpenting dalam hidup adalah bertahan.
Bertahan dari hal apapun yang dapat menciptakan sebuah kepahitan. Perlu diakui, meskipun Reyna cukup sempurna dalam hal penampilan. Tapi keberuntungan tak selalu menjadi miliknya.
🍃🍃🍃
Reyna. Gadis itu menekuk wajahnya murung, sudah di Agensi ke-6 ia gagal. Padahal mati-matian Reyna bertahan untuk berada dititik ini, menjadi seorang Model bukanlah hal yang mudah. Selain menjaga bentuk tubuh yang ideal, seorang Model juga harus bertalenta. Itu adalah point lebih, karena bukan hanya penampilan saja yang dijual.
Lelah, itu hal biasa untuk Reyna. Makanan sehari-harinya adalah lelah dan overthinking. Banyak kekhawatiran mulai muncul dikepalanya. Sudah sejauh ini Reyna melangkah, namun belum ada hasil apapun. Apa ia harus mengakhiri ini? Gengsi, tentu saja. Itu yang Reyna rasakan, ia tak mau menerima kepahitan yang lebih karena kembali gagal lagi. Egonya terlalu besar untuk mengakui sebuah kegagalan, padahal wajar saja dalam sebuah proses. Katanya kegagalan keberhasilan yang tertunda, kalau gagal terus namanya apa dong? Berhasil menjadi orang gagal? Ah yang benar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [Hyuckren]
FanfictionTentang Reyna, yang bercita-cita menjadi model terkenal. Namun nasibnya selalu kurang beruntung. Menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga tanpa hasil membuat Reyna nekat menerima tawaran seseorang untuk menjadi model bintang pria. Tapi siapa sangk...