Caca panik saat melihat mas Mark menatap horor Mina, sebelum dengan tergesa berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah mas Mark. Kedua lengan berurat milik sang suami, Caca genggam lembut.
"Mas jangan marah dulu." kata Caca dengan nada tenang, walaupun asli nya dalem hati ketar-ketir.
Kedua mata bulat Caca tampak menatap gusar Mark di depannya, apalagi sekarang Mark masih aja ngga mengalihkan pandangan dari Mina.
Tangan Mark terkepal kuat, rahang nya bergetar seperti menahan emosi.
"Gue tanya ngapain lo di sini." ucap Mark sekali lagi.
Di sana Mina ketar-ketir, kedua mata nya bergerak ngga beraturan enggan menatap si lawan bicara. Mina takut, tolong siapapun dokter suster damkar polisi.
Rasanya ingin Mina hubungi semuanya.
"Bisu ya, ngga punya mulut." kata Mark ketus tanpa mengalihkan pandangan.
Karena takut terjadi hal yang ngga di inginkan, Caca berusaha lagi buat nenangin mas Mark.
"Mas dengerin Caca dulu coba." ucap Caca sambil mengelus-elus lengan sang suami, menatap nya dengan puppy eyes.
Sama Mark tetep ngga di gubris, dia cuma melirik Caca sebentar sebelum kembali menatap Mina tajam. Padahal dalam hati Mark udah ngerasa aneh, apa deh sok imut banget tapi tetep gigit pipi dalem nya karena ngerasa gemes.
"Ngga usah ikut campur Ca." kata Mark akhirnya dengan nada dingin.
Mark sedikit kesal ke Caca, kenapa membawa orang yang paling dia benci itu masuk hunian mereka. Dan apa-apaan tertawa akrab begitu, mau menghasut Caca atau bagaimana.
Sebenernya dalam hati Mark paling dalam, dia sedikit takut Mina akan mengambil adek. Mau bagaimana pun, adek memang seharusnya ada di tangan Mina.
Tapi karena duit, maka nya Mark bisa menangin hak asuh adek.
"Ini bukan salah Caca Mark." kata Mina buat membela Caca.
Mendengar itu Mark tetap diam.
Karena melihat respon Mark yang diam aja dia pun melanjutkan, "Aku yang dateng sendiri Mark aku pengen ketemu adek."
Caca bisa merasakan otot-otot lengan mas Mark semakin tegang, raut wajah emosi juga semakin terpampang. Hal yang paling Mark hindari sekarang kejadian, Mina ketemu adek.
Alasan kenapa Mark selalu nolak atau ngejauhin adek dari Mina, ya itu ketakutan Mark kalo Mina bakal ngebawa adek pergi.
Pergi jauh dari dia.
Badan Mark maju, "Lo ngga ada hak buat ketemu adek!"
"Kenapa?" tanya Mina ngga terima.
"Ngga gue jelasin lagi juga lo paham, lo itu ibu yang buruk." ucap Mark kesal sambil menunjuk Mina pake tangan kanan nya.
Mina memejamkan mata sedih saat mendengar omongan dari Mark, dari dulu dia selalu di doktrin kaya gini sama mantan suaminya ini.
Sebelum Mina membuka mata dan menatap Mark di depannya berani, dengan mata yang udah berkaca-kaca. Mina udah muak, cukup hampir lima tahun dia katain kaya gitu.
"Gue emang ibu yang buruk, tapi apa gue salah mau memperbaiki semuanya? dia anak gue Mark! dia juga darah daging gue!" ucap Mina emosi.
Pecah sudah perasaan yang selama ini Mina tanggung, perasaan emosi dan marah serta bersalah. Perasaan marah karena di perlakukan segini nya, perasaan emosi karena di salah kan segininya, perasaan bersalah karena ngga bisa ngebawa adek pergi sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mark Ω
Fanfiction"Sebenernya Caca menikah sama mas atau jadi baby sitter Zeyu?" - Caca Karena hutang orang tua panti, Caca harus rela di korbankan. Menikahi duda kaya ber- anak satu, pemilik agensi MK entertainment. Start: 24/03/21 Markhyuck - [gs] don't like don't...