|panjang banget/ alur lambat|
Mark membuka tiga kancing teratas kemeja, sambil menatap cewek itu tanpa minat. Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam room, dan khusus untuk Mark, Dino ngasih vip.
Mereka masih berdiam diri dari satu jam lalu, ternyata cewek itu benar - benar baru. Kalo kupu-kupu malam lain akan langsung menerjang tubuh Mark, sekedar menggoda.
Cewek ini enggak, seolah bingung.
Mark menuangkan minuman alkohol ke dalam gelas, menatap cewek itu dengan malas. Dia masih berdiri di dekat pintu sedangkan Mark sudah duduk di sofa, ini menggelikan.
"Kenapa lo diem aja?" tanya Mark selidik sebelum meminum alkohol tadi.
Di sana cewek itu gelagapan, masih menunduk kaku. Setelah itu berjalan mendekat ke arah Mark, berdiri tepat di sisi kanan Mark. Seperti patung bukan manusia, kaku sekali.
"M-maaf." ucapan cewek itu juga serasa ngga nyaman.
Kepala Mark memiring ke samping kiri, "nama lo siapa."
Mendengar nada suara bicara Mark yang dingin membuat cewek itu semakin takut. Bertambah kikuk dan ngga nyaman, ini baru pertama kali buat dia.
"Jaemi mas." ucap Jaemi lirih.
Kali ini Mark menatap kembali Jaemi dengan tatapan ngga terbaca, mata milik nya keliatan kosong. Dari cara bicara, gesture, suasana itu mirip banget sama waktu pertama kali dia ketemu Mina.
Entah kenapa tadi dia setuju, padahal sujujurnya Mark ngga tertarik sama sekali. Tapi ada rasa ingin melindungi Jaemi, seperti kepada Mina dulu.
Ya ampun, Mina Mina kalo aja lo ngga berpikir singkat.
Tiba-tiba Mark mengusap muka nya perlahan, jadi gamon lagi kan. Susah memang melupakan cinta pertama dalam hidup, maka dari itu dia masih ragu sama Caca.
Sial, dia jadi ke Inget Caca dan pengen meluk badan gendut nya.
"Lo bisa pergi, gue ngga minat lagi sekarang." ucap Mark sebelum mengambil jaket denim, memakaikan kembali.
Jaemi terlihat sangat resah setelah mendengar omongan Mark. Apalagi saat pelanggan pertamanya itu sudah beranjak bangun, berarti pelayanan Jaemi kurang memuaskan kan.
Dengan panik Jaemi menahan tangan kanan Mark, mendongakan kepala dengan mata berkaca-kaca. Seolah tidak ingin di tinggalkan atau ada hal lain.
"Kita coba ya, walaupun saya masih baru di jamin puas kok." kata Jaemi memohon.
Sedangkan Mark langsung menepis tangan Jaemi, menatap cewek itu heran sampai mengerutkan dahi ngga paham. Cewek aneh banget atau bego banget, dia kan dapet gratis artinya cewek itu ngga rugi misal Mark ngga pake.
"Lo bego ya?" tanya Mark heran.
"Di banding perawan saya pecah sama om-om, mending sama mas aja. Lagian saya harus cepet-cepet ngga perawan, biar besok dapet pelanggan banyak ngga sakit." ucap Jaemi sambil menarik-narik jaket denim milik Mark.
Mendengar jawaban nyeleneh cewek itu, langsung saja Mark membuat gesture saling hadap. Berkacak pinggang emosi, seolah ngga habis pikir sama ucapan nya.
"Lo tuh ya, masih kecil paling tt nya tepos. So-soan mau puasin orang, gue bebasin nanti gue bilang sama atasan Lo." kata Mark sebelum melepaskan jaket denim, dan menyelampirkan pada bahu Jaemi.
Raut wajah Jaemi cemberut, "Saya butuh banget, cuma sampe 100 jt kok baut berobat mama."
Helaian nafas terdengar dari mulut Mark, "Lo ngga bakal dapet apa-apa dari badan tepos lo, gue bayar tanpa di pake."
![](https://img.wattpad.com/cover/247891693-288-k424814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Mark Ω
Fanfic"Sebenernya Caca menikah sama mas atau jadi baby sitter Zeyu?" - Caca Karena hutang orang tua panti, Caca harus rela di korbankan. Menikahi duda kaya ber- anak satu, pemilik agensi MK entertainment. Start: 24/03/21 Markhyuck - [gs] don't like don't...