No_Name

714 28 3
                                    

Setelah simulasi itu, Hengky menemui Andre di rumah sakit, sejak kemarin Ayah dan Ibunya sudah berada di sana dan menunggui anak tunggalnya itu.

"Om! Tante!" sapa Eky yang baru saja masuk.

"Ehhhh nak Eky, sini duduk sama Andre, bawa apa itu?" jawab nyonya Nila ramah.

Hengky dan keuda orang tua Andre sudah dekat saat mereka baikan dan mulai berteman, bisa di katakan sejak Andre di hajar para preman gang itu.

Hengky dengan senyum manisnya duduk di samping Andre, "gimana kabarnya anak manja?" ledek Eky dan nyonya Nilla dan tuan Eric tertawa.

"Lho, kok kamu tau Ky, kalo dia manja?" tanya tuan Eric sambil tertawa.

"Ya tau aja, nih anak gak bisa ngapa-ngapain sendiri, nye!" ejek Eky.

"Awas lo gue sembuh gue tikam lo pake tusuk gigi!" ancam Andre dan mereka semua tertawa.

Hengky memegang tangan Andre dengan erat "ku harap lo terus jadi Andre yang gue kenal, yah meski awalnya kita Rival, tapi ku harap, lo yang sekarang tetep jadi teman baik gue!" ucap Eky membuat Andre tersentuh.

Juga tuan Eric dan Nyonya Nilla, merek tersenyum melihat adegan ini. Tiba-tiba seorang cewek masuk kedalam sambil menangis, "Ndeee~~~ lo gak papa Ndree, sorry banget gue baru dateng, kemaren papa sama mama gue sibuk!" sambil memeluk tubuh Andre.

"Heeei, gue gak papa Rin, tenang aja!" jawab Andre seraya melepaskan pelukan itu. Eky yang melihat itu merasa tak nyaman dengan kehadiran cewek itu.

"Beneran Gak apa-apa?" mengusap air matanya.

"Om tante, ini gimana kok bisa gini?" tanya Cewek itu.

"Sopir taxinya ngantuk yah gituuu!" jawab nyonya Nilla.

Cewek itu bernama Erin, sahabat masa kecil Andre, namun sekarang asing sebab pekerjaan dan perjalanan mereka untuk mengejar mimpi masing-masing.

Erin memegang tangan Andre, "lo yang sabar ya, ada gue di sini," ucap Erin.

"Apa sih Rin, jangan gitu ah!" menepis tangan Erin.

Tatapan Hengky nampak tajam pada Erin, "siapa dia Ndre?" tanya Hengky datar. "Oh dia, dia,".

"... Gue Erin, sahabat masa kecil Andre! Kenapa? Gak suka!" sentak Erin.

"Erin, lo kok ke gitu sih," sentak Andre.

"Lihat deh Ndre, dia natap gue kaya gitu,"

Erin menang cewek sensitif, keras dan emosian, jika ada sedikit yang mengganggunya ia akan emosi dan berusaha menyingkirkan masalah itu.

"Ndre, Om, Tante, Eky pergi dulu ya, ada latihan, besok mau tanding lagi!" pamit Hengky dan pergi keluar.

"Erin, kamu kok gitu sih, lihat si Eky, marah tuh, kalo gaada Eky, gak tau lagi gimana nasib Andre!" ucap Nyonya Nila dan pergi keluar menyusul Eky.

"Nak Ekyy!!!!" teriknya di lorong dan Hengky berbalik badan. "Lho tante? Ngapain kesini!" tanya Hengky celingak-celinguk.

"Ayok kesana lagi, nanti soal Erin biar tante urus!" ucapnya.

"Ky, lo gak latihan? Di tungguin Nino tuh!" Rion tiba-tiba datang dan menyapa mereka, "lho ini, mamamya Andre?" tanya Rion dan nyonya Nila mengangguk.

"Gini aja tante, nih temen gue biar kesana sama tante, nah Eky mau latihan dulu dadahhhhhh!" pergi begitu saja.

"Yok!" ajaknya dan Rion mengekorinya.

Erin tuan Eric duduk manis di sofa, kemudian Rion masuk dan langsung memaki kawannya itu "yehhh hari-harimu tidurrr mulu, gak bosen apa!" ledek Rion sambil berjalan mendekati Andre.

My Tutor My Crush [BoyLove] -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang