02

1.3K 60 1
                                    

Pulang sekolah Aril tak langsung pulang, ia belok ke cafe Mentari untuk bekerja, ia kerja paruh waktu untuk biaya ia sekolah dan lain sebagainya.

Sebab ia sudah tak punya siapa-siapa lagi, ayah ibunya telah tiada setahun lalu, akibat kecelakaan berantai di jalan xxx.

Ia tak mengeluh dan tetap bersemangat, dengan senyuman dan sifatnya yang riang, ia tak mudah untuk putus asa.

Cafe agak sepi malam ini, ia sekarang becanda gura bersama seniornya di cafe itu, saking asiknya mereka becanda, malam semakin larut, pukul 21.00 Aril di suruh pulang oleh Rio, senior di cafe itu.

Rio sudah ia anggap seperti kakanya sendiri, sejak ia masuk dialah yang membimbing juga mempedulikannya, jika ia ada malasah ia merasa nyaman bercerita dengannya.

Aril pun pulang, Rio yang menjaga cafe malam ini, "hati-hati di jalan Rill, liat jalan awas kesandung!" peringatan Rio sambil becanda.

Beberapa menit kemudian Aril sampai di rumah, bersih-bersih dan bersiap untuk mandi, dengan riang ia bernyanyi di dalam kamar mandi, dengan tujuan menghilangkan rasa takutnya.

Selesai mandi ia memasak mie instan sambil menonton acara TV, film komedi adalah film favoritnya, meski random itu lucu.

Kita pindah ke rumah besar nan megah, rumah itu milik Keiita, si berandal tengil yang sering menindas Aril. Lampu kamarnya nampak masih menyala, Kei terjaga malam itu.

Sambil bermain game ia memikirkan tugasnya yang belum selesai itu, merasa tak tenang bermain game, mau tak mau ia mengerjakan tugasnya itu sambil video call bersama temannya.

"Weh Ndre! Gimana nomor satu? Udah kah!" 

"Blomm, pea banget makannya mirkir sat! Gue aja puyeng, nah lo gimana No?" 

"Eh belom juga, mager cok, mana susah lagi, tuh guru ada masalah apa sih ama kita, aneh-aneh aja!" 

"Ya tuh, udah tau otak kita minus banget, masih aja di suruh ngerjain!" Andre.

"Blog, dari dulu lo itu goblog!" Keiita

"Apa lagi elu, ajhaja!" Andre.

"Nah, ini terus gimana? Biarin aja ya, ngatuk aku sat!" lalu Nino left.

"Udah gitu aja cok, mau tidur!" *2in left.

Mereka bertiga sibuk urusannya sendiri-sendiri, Malam makin larut, Kei tidak bisa tidur sebab pikirannya amburadul.

Pukul 02.12, Aril terbangun lalu turun untuk minum, sekembalinya ia tak bisa tidur kembali, ia memutuskan untuk bermain ponsel sambil menonton video.

Hingga pukul 05.00, ia mulai mengantuk "oh sialan!" umpatnya kesal, "kenapa ngantuknya sekarang sih!" keluhnya lalu tidur selama 1 jam.

Kei yang masih tertidur pulas di hampiri oleh ayahnya, ia di bangunkan secara perlahan, "Kei! Bangun nak udah pagi!" sambil mengelus-elus rambutnya.

"Emmmmhhhh!"

"Bangun yok, mandi terus sarapan!"

"Hya #$#@$$!" melantur kemana-mana.

"Haah, mau di ambilin air nih?"

"Haah? Iya iya Kei bangun, lagian ngantuk loh!" manja Kei.

"Papa tunggu ya! Awas gak keluar, papa seret pake derek mobil mogok!"

"Heeh, heeh, derek aja, mungkin dereknya gak kuat, heee!"

Kehidupan Kei sangatlah cerah, ia memiliki ayah yang selalu support pada Kei apapun yang terjadi, berbeda dengan Aril, yang hanya memiliki kenangan di dalam rumahnya.

My Tutor My Crush [BoyLove] -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang