Perasaan

613 33 0
                                    

Hari terkahir melakukan kegiatan belajar, yeah hari sabtu, Kei sedikit terlambat untuk ke sekolah, dan itu sudah kebiasaan baginya, di setiap hari sabtu, ia selalu bolos di jam pertama dan ke empat.

"Pa, Pah, anterin Kei yok pak, udah telat nih!" rengeknya sambil berlarian di tangga.

"Yeeee, biasanya juga gini, ingat banget papa kalo hari sabtu, seakan hari ini musuh banget buat kamu!" ledek papanya

"Heee, ayok pa, lagian males juga bawa motor!" alasan lain Kei.

Lalu supir pribadi keluarga Willson. Berada di perjalanan Kei nampak lesu dan suram, sontak ayahnya bertanya "kamu kenapa Kei? Kok lesu gitu!" tanya Ayahnya sibuk dengan laptopnya itu.

"Eh enggak kok pah, Kei lagi males aja, gak tau kenapa!" ayahnya pun manggut-manggut dan berhenti bicara, seakan ia tak ingin merusak mood anaknya itu lebih dalam.

Sampai di depan sekolah, Kei masuk dengan muka suram, ia di hampiri Andre dari belakang "WOIII!" kejut Andre sambil menepuk pundak Kei keras.

"Eh Biawak! Apaan sih Cok, kaget tau!" sentak Kei pada Andre dan lanjut berjalan. Andre pun mengimbangi langkah Kei "kenapa lo? Kok masam gitu mukanya!" tanya Andre.

"Gak ada, lo tuli ya?" jawab Kei dan terus berjalan.

Andre mendahului Kei dan berhenti tepat di depannya, sambil bersedekap ia berkata "ada apa sih Cok, muka lo keliatan banget kalo lo ada masalah, terus terang aja!" sentak Andre yang mulai khawatir itu.

"Lo klaim gue sebagai sahabat lo, nan kalo udah gini kenapa gak cerita Kei?"

"Gue juga tahu, kita sahabatan baru 5 tahun, beda kaya si Nino, yang udah bertaun-taun sama lo, dari TK sampe SMA, tapi pliss cerita kalo ada apa-apa gue Free kok!" yakin kan Andre pada keii

Kei memunduk lalu mendongak sambil tersenyum "heiiih makasih atas perhatian lo Ndre, lo emang sahabat baik gue!" puji Kei dan Andre mengangguk.

Lalu terdengar suara nyaring yang memangil nama mereka dari belakang, sontak mereka menoleh kearah sumber suara,
Hengky berjalan kearah mereka dengan 2 sahabatnya itu.

Lalu di susul Nino dari belakang mereka, saat Aril mendekat ia memegang bahu Kei, "lo gak papa? Suram gitu mukanya!" tanya Aril simpati.

Kei menggeleng "gak papa kok, cuman capek aja sih kayaknya!" jawab Kei mecoba bersemangat, lalu Nino menghampirinya "nanti gue Free kok, mampir kerumah boleh kan?" tanya Nino berbisik.

Kei mengangguk menjawab bisikan Nino, Nino melangkah pergi tanpa menghiraukan siapa pun termasuk Andre! Andre bingung dengan sikap Nino barusan.

Bel pun berbunyi, mereka semua berhamburan menuju kelasnya, Nino Andre dan Keii bolos ke belakang sekolah, tak menyangka mereka bertemu Hengky yang juga membolos bersama Rion, "cepetan dah, di sini aman kalo mau bolos!" ajak Hengky sambil was-was, dengan cepat Rion mengikuti langkah Hengky yang lumayan cepat itu.

"Bro! Bukannya itu Eky ya?" tanya Nino sambil menunjuk keberadaan Eky.

"Eh iya bener, itu Hengky!" jawab Andre.

"Tapi mereka kok berdua aja, mana Aril?" ucap Nino

"Dih, kaya lo gak paham Aril aja No." sahut Kei.

Mereka bertiga menghampiri Hengky, mengejutkanya dan lalu terbahak-bahak. "Asemm lo ya, kaget anjj," umpat Hengky. Andre yang masih tertawa itu menjawab "lagian lo sih, bolos aja ngadep-ngendep."

"Gue bawa nih bocill!" tunjuk ke Rion

•••

Pulang sekolah nampak Aril sedang menunggu bus sekolah, ia yang sedang duduk itu di hampiri cowok tampan langsung meminta izin untuk duduk di sebelahnya.

"Permisi, boleh duduk di sini gak? Lagi nunggu bus soalnya!" izin Cowok itu dengam sopan, sontak itu membuat Aril mengangguk iya.

"Kenalin gue Raka," mengulurkan tangannya itu.

Aril menjawab uluran tangan cowok tampan itu, "gue Aril, salken juga!" jawabnya canggung.

"Gausah canggung gitu deh, kita kan satu sekolah, cuman beda kelas aja, lo kelas 11 kan? Nah gue kelas 12!" seru Raka.

"Hehe, ya gue agak canggung aja kalo ketemu orang baru, sorry!" ucapnya dan lama kelamaan Raka menggeser duduknya hingga menempel pada Aril, Aril yang merasa risih langsung berdiri, "maaf ya Ka, ini ada telpon!" alasan Aril lalu berjalan menjauh.

Tak lama dari itu Kei datang, "naik sini!" pinta Kei sambil menyodorkan Helm kearah Aril, "oh ya makasih!" sontak tatapan Raka menajam, ia tak ingin kalah dari Kei untuk mengejar Aril.

"Oh lo kei? Awas aja lo!"

Cara membawa motor Kei kini berbeda, lambat dan halus, menerjang angin sore yang lumayan itu, "nanti malem les gue libur kan?" tanya Kei dan kalian tau sendiri kan kalo di bonceng naik motor itu budegnya gak karuan.

"Hah?"

"Nanti les gue libur!"

"Hah?"

"Lo budeg ya?"

"Eh Biawak, nih telinga gue mendadak budeg kalo naik motor tau gak, peka dikit lah, atau enggak buka tuh kaca helmnya, gimana sih!" sentak Aril yang mulai kesal.

Beberapa menit pun berlalu, mereka sampi di rumah Aril, rumah yang lumayan besar itu berdiri kokoh, Aril mengajak Kei mampir tapi Kei menolak dengan alasan ada urusan.

Setelah itu ia melesatkan motornya dengan laju, hingga ia sampai di rumahnya dengan hitungan menit, pikirannya kacau dan mukanya suram.

Saat di kamar ia langsung membanting tubuhnya di ranjang, "capek banget asatagaaa!" keluhnya.

Malam minggu les yang di berikan oleh Aril di liburkan, sebab Aril juga tahu, jika banyak belajar juga bisa menimbulkan stresss berat, dan bila itu terus berlanjut bisa-bisa semua gila...

•••

My Tutor My Crush [BoyLove] -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang