Pelukan Hengky

613 33 0
                                    

Malam yang dingin, Kei duduk di teras sambil menghisap sebatang rokok itu, sambil menatapi bulan dan juga udara yang dingin, malam ini angin berhembus kencang, meski rasanya menusuk sampai ke tulang, Kei tak mempedulikannya.

Ia terus merenung dengan muka suramnya, "gue kenapa ya?" sesekali ia bergumam, lalu ia berdiri dan bersandar di pembatas balkon, melihat mobil dan motor berlalu lalang di jalanan XXX.

"Gue ragu, apa ini yang di katakan perasaan? Tapi kenapa dia?"

Setelah itu ia menjatuhkannya putung rokok itu kebawah, ia hanya memandang langit, bulan dan jalanan, tak ada lagi selain itu.

Pintu kamar Kei terbuka, terlihat seorang cowok berdiri sambil celingak-celinguk seolah mencari sesuatu. "Keii oh Keii, di mana Lo?" Nino terus mencari keberadaan Kei, di rasa ia tak menemukanya langsung bergegas ke balkon, sebab Nino tau, kalau ada masalah atau apapun ia pasti di balkon.

DUARRRRR

Sontak Kei memegang dada dan "Jancoxxx kagettt Buaya!" teriak kaget Keii, "ngapain? Di sini dingin loh, masuk yok!" ajak Nino setelah mengejutkannya.

"Gak ah, di luar enak dari pada di dalam!"

"Hemm, tapi keluar di dalam enak kan!" candaan Nino

"Yeee, itu jan di tanya, dari dulu enak, yaudah yok masuk!" ajak Keiii.

Mereka berdua duduk bersebalahan di atas kasur yang empuk itu. "Napa sih Lo Kei, dari pagi diem mulu? Sini deh ngomong!" pinta Nino dengan lembut.

"No! Cowok kaya gue ini pantes gak punya pacar?" tanya Kei tiba-tiba dan membuat Nino terkejut. "Ohh, lo galau gara-gara cewek, yaelah Kei, cewek mana sih yang gak suka sama lo, yeee!" jawab sahabatnya itu.

"Tapi.."

"Apa? Takut di tolak?" sahut Nino dengan cepat

"No, misalkan gue Homo lo tetep mau jadi sahabat gue gak?"

Sontak Nino terpental dari duduknya, ia lebih kaget lagi saat sahabatnya bertanya seperti itu "Gue banting lo sampe tepar!" seketika Kei murung kembali.

"Yang bener aja lo!" gumam Kei

"Heeeh, gue becanda, lagian cowok ganteng kaya lo masa mau ngeHomo?" ucap Nino.

"Lo serius amat, gue juga becanda kali," jawab Lirih

"Ikut gue Yok, keresto, lagian nanti malem libur kan Les lo, ayok!" ajak Nino dan Kei pun nurut.

~

Di restoran bintang Aura, mereka memesan makanan dan menyantapnya bersama, mood Kei naik saat sahabatnya itu terus menghiburnya.

Nino memutar-mutar sendoknya di depan mulut Kei, "Tut-Tut, kereta mau lewat...." dan HAP, Kei memakan sesendok nasi itu.
Tertawa dan tertawa. Sahabat yang selalu ada di saat Kei membutuhkan, juga sebaliknya.

"Eh No, papa gue nanti pulang laruttt, lo mau gak nemenin gue bentaran aja," pinta Kei dan Nino mengangguk-angguk.

[Pindah kerumah Hengky]

Andre yang duduk manis di sofa di hampiri oleh Hengky dengan sepiring camilan, yang dahulunya mereka Rival kini menjadi kawan, saling memaafkan dan menguntungkan.

"Eh gausah repot Ky, taxi aku mau datang," ucap Andre.

"Lo gak mau gue anterin aja?"

"Gak usah Eky, batu banget dah!" seru Andre sambil mengunyah biskuitnya.

Tak lama dari itu taxi yang Andre pesan datang, dan pukul 22.15 ia pulang dari rumah Hengky, "ati-ati di jalan Ndre!" ucap Hengky.

"Okehhh Brooo!"

Dan Taxi itu melaju cepat, di perjalanan semakin lama semakin kencang mobil itu bergerak, perasaan Andre tak tenang, ia menoleh kekanan dan kiri, ia mencoba menghubungi Hengky namun sayang di tak Aktif.

Benar saja apa yang ia takutkan terjadi, dengan kencang Taxi itu menabrak Truck muatan LPG dengan kerasnya. Seluruh jalan macet sebab dua kendaraan itu.

Bergegas memanggil polisi dan mencoba menyelamatkan para korban, di duga sopir Taxi itu mengantuk  dan mobil oleng ke kanan, sopir itu tewas di tempat dan Andre luka cukup parah fi kepala.

Dua mobil polisi datang dengan 1 mobil ambulan, sirene yang nyaring itu terdengar di mana mana, mereka di evakuasi dan di bawa kerumah sakit Jaya Purnama.

Rumah sakit Jaya Purnama adalah rumah sakit di mana Andre di rawat, staf mencoba menghubungi keluarga Andre, namun sayang tidak ada yang aktif.

Kemudian 2 motor ninja hitam melaju kencang dan membelah malam di kota XXX, disusul oleh motor ninja Merah dengan kencangnya melaju.

Mereka adalah Kei, Nino dan Hengky, yang berhasil di beri kabar oleh pihak rumah sakit, beberapa menit mereka sampai, dengan cepat merek menuju kamar 122 di mana itu kamar Andre di rawat.

Keadan Andre sungguh memprihatikan, tangan di Kip, kepala di perban juga kaki di perban. Sopir truk yang mengalami luka ringan menjelaskan bahwa taxi itu berjalan selalu menyerong ke kanan, hingga akhirnya mereka bertabrakan.

Mereka bertiga menunggu Andre siuman, sambil sedikit-sedikit mengecek keadannya, malam semakin larut dan Andre belum juga siuman.

Nino dan Kei yang memiliki urusan masing-masing berpamitan pergi, lalu besok akan kembali, sebab Hengky yang free malam ini, pada awalnya nampak baik-baik saja, hingga di pukul 03.12 dini hari, Andre siuman.

Namun ia menangis dan juga kejang, "arghhh, Arghhhh," *menangis. Lalu ia mencengkram kuat besi pembatas ranjang.
Dengan panik Hengky menghampirinya.

"Ndree, kenapa Ndreee!" sambil menggoyangkan badannya perlahan.

"Tolongin gue, siapa saja tolonggg!" mungkin pikiran Andre masih membayangkan kejadian itu, hingga terbawa sampai sekarang.

Dengan erat Hengky memeluk Andre hingga tenang, perlahan ia membuka matanya, "He, Hengky? Itu kau?" lirih Andre sambil berusaha memegangnya.

"Iya ini geu Eky, sini-sini ku bantu!" pinta Eky dan membenarkan posisi tidur Andre. Sedikit perasaanya tenang saat Andre bangun.

"Gimana? Udah mendengan?"

"Dikit, pala masih sakit!" jawabnya.

"Lo kok bisa gini sih, lagian napa gak bawa mobil sendiri, toh juga ada motor, napa nolak mau gue anter!" omel Hengky dan Andre hanya menatapnya suram, seakan ia masih terhanyut dalam kejadian itu.

"Emh, Sorryyy, harusnya gak nanya gitu!" Hengky merasa bersalah.

"Awalnya baik-baik aja, lama kelamaan taxi itu melaju semakin kencang dan kencang, terus oleng ke kanan, dan tabrakan sama Truck LPG." jelas Andre dan Hengky mengerti sekarang.

Hengky menyuruh Andre agar tidur, namun ia tak bisa tidur kembali, dengan senyum manisnya Hengky melintangkan tabgannya dan "sini Pelukkkk!" dan Andre tersenyum lalu memeluknya.

Bebrapa saat kemudian mereka tertidur pulas hingga pagiii.



•••

My Tutor My Crush [BoyLove] -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang