"Kau tidak akan bisa mengalahkanku Farel, kau harus berlatih lebih kuat dariku agar bisa mengalahkanku," berkata Rangga setelah mengalahkan Farel pada sparing pencak silat Tinju Bumi.
Rangga sangat terobsesi untuk menjadi orang yang paling kuat, ia terus berlatih bela diri siang dan malam. Ia berpikir kalau menjadi kuat ia akan mendapatkan segalanya dan kehidupannya akan bahagia.
"Kakek, apakah Rangga sudah jadi orang paling kuat?" tanya Rangga kepada kakeknya.
"Belum, Rangga harus berlatih lagi ya," jawab kakek Rangga sembari mengelus kepalanya.
*
Pada suatu hari, terdengar berita kalau ada seorang penjahat yang datang ke perkampungan Nusa. Penjahat itu ingin berkuasa di tempat ini, ia pun lalu datang dan menantang semua jagoan di kampung ini untuk bertarung.Semua petarung dan jagoan kampung telah dikalahkan, tinggal seorang lagi yang belum meladeni penjahat itu, ia adalah Sultan si Pendekar Kera Sakti.
Sultan sudah sangat tua untuk bertarung, ia juga tidak pernah bertarung lagi 10 tahun terakhir semenjak peristiwa perang kampung. Tapi kali ini hanya dialah yang bisa di harapkan untuk bertarung setelah semua petarung kampung tumbang.
Akhirnya, Sultan mau dan melawan penjahat itu, pertarungan sangat sengit, penjahat itu sedikit lebih muda dari Sultan, tapi pertarungan Sultan si Pendekar kera sakti juga sangat hebat dan sempat membuat penjagat itu kelelahan, sampai pada suatu hal tang tidak diharapkan terjadi, penyakit sesak Sultan kambuh dan membuat ia kecolongan.
Penjahat yang melihat kesempatan ini, langsung menyerang Sultan dengan dahsyat, tapi sultan masih bisa bertahan. Sultan kehabisan tenaga dan sesaknya semakin menjadi. Pada akhirnya ia menggunakan jurus terakhir yakni Kera Sakti agar penjahat itu bisa dikalahkan.
Sultan bangkit dan menggunakan jurus itu dengan sangat hebat dan lincah layaknya kera, penjahat itupun kewalahan dan pada akhirnya ia berhasil di tumbangkan dan Sultan telah membunuhnya. Semua warga kampung bersorak ramai, namun tiba-tiba seketika suasana menjadi hening, Sultan merasakan rasa sakit yang amat besar hingga membuat dirinya tewas. Setelah ditelusuri ternyata, jurus yang Sultan gunakan adalag jurus terlarang karena dapat membuat penggunanya juga kehilangan nyawa, seperti leluhur kita, Nusa.
*
Aku sangat menghayati cerita pak jaya, seorang juri pencak silatku beberapa hari yang lalu, begitu banyak info yang aku baru tahu. Mulai dari kakek yang ternyata pendekar, ia menguasai jurus leluhur Nusa, ternyata kakek juga adalah orang terkuat di kampung ini, hingga yang baru aku tahu, kematian kakek terjadi karena pertarungan hebat pada saat itu, aku tahunya kakek izin dari rumah untuk keluar sebentar saja.*
"Rangga, kakek mau bicara""Iya kakek"
"Sekarang Rangga adalah orang yang paling kuat di kampung ini"
"Benarkah itu kek?"
"Iya, kakek pergi ya"
Setelah itu, kakek tidak pernah lagi muncul, nenek selalu menghindar ketika aku bertanyak soal kakek, nenek selalu bilang kalau kakek kini berada di kampung lain, aku yang masih berumur 9 tahun itu pecaya saja, dan aku baru tahu ceritanya har ini.
"Pak jaya kenapa aku tidak pernah tahu cerita ini?" tanyaku ke pak Jaya.
"Iya, Ayahmu melarang kami untuk menceritakan yang sebenarnya" jawab pak Jaya.
"Ouuh jadi Ayah tahu juga?" aku berbisik dalam hati.
Ayahku memang tidak senang kalau ia melihatku berlatih pencak silat semenjak kepergian kakek, tapi aku tetap melakukannya berharap aku memang bisa jadi yang terkuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Streets are Quiet (Novel)
Teen FictionBayangan itu muncul lagi, aku terperangkap dan merasa tubuhku sedang dikuasainya. Aku membunuh semua yang ada di hadapan, tak ada yang tersisa kecuali diriku dan aku, siapa aku sebenarnya...? Akhir sebuah derita adalah penderitaan, yaa itulah kata s...