"RED FLAG"
"ck! Keluarga mu memang materialistic!"
"sorry?! Keluarga ku? Materialistic? Hello Jeon Jungkook, aku sudah mengatakannya berulang kali padamu jika kau merasa keberatan memberikan fasilitas dan uang bulanan sebagaimana yang hakim putuskan maka lepaskan hak asuh mu atas Jiwoon dan Juwoon. Keluargaku masih sangat mampu untuk merawat mereka tanpa kekurangan sedikitpun!" ucap Hoseok tak terima atas tuduhan yang Jungkook lontarkan,
"mereka anakku, darah dagingku! Apakah aku pernah terlambat memberikan uang bulanan? Aku tidak pernah mengeluh tentang uang bulanan putra kembarku! Aku bahkan membayar biaya kuliah Seokjin! Yang ingin aku tekankan disini adalah, kau tidak memiliki hak untuk melarang ku berkeliling rumah pemberian ku untuk anak-anak dan Seokjin"
"lupakan, kau dan keluargamu memang tidak akan pernah mengerti masalah hukum-"
"hukum mana yang tidak aku mengerti?!, jujur saja kau bersikap seperti ini karena kau membenciku, Hoseok..kita sahabat-"
"pernah! Kita pernah menjadi sahabat, pergilah sudah malam. Pria beristri tidak pantas berada dirumah pria lajang" Jungkook berdecak pinggang, rahangnya yang mengeras menandakan bahwa ia tidak menyukai sedikitpun ucapan Hoseok.
"kau sengaja membuatku marah Hoseok! Aku sudah mengatakannya berulang kali dan kau juga tau proses perceraian ku sedang berjalan-"
"hal itu tidak merubah kenyataan bahwa kau pria beristri yang menghamili adikku! Pergilah!" Hoseok meninggalkan Jungkook yang masih ingin menyanggah pendapat Hoseok,
"Hoseok..kau-"
"nak..sudah malam, hentikan. Perdebatan kalian bisa membangunkan anak-anak. Datanglah lagi minggu depan"
"hah! Baiklah ahjumma, sampai jumpa" melihat kearah Hoseok untuk terakhir kalinya dengan perasaan masih mengganjal, Jungkook akhirnya memutuskan untuk kembali kerumah setelah lelah menghabiskan 2 hari bersama anak-anaknya.
..
Suara deringan alarm membangunkan Seokjin yang jika diikutkan hati masih ingin tidur, namun kewajibannya sebagai orang tua dari 2 anak laki-laki memaksanya untuk segera bangun.
Berjalan dengan mata masih tertutup Seokjin, mengambil segelas air yang ahjumma berikan, meneguknya dalam sekali jalan.
"sarapan hari ini cereal dan yogurt greek, bagaimanan dengan makan siang?" tanya ahjumma,
"aku tidak tau ahjumma, hoaamm...apa yang sedang anak-anak sukai akhir ini?"
"anak-anak mengatakan Mr. Jeon membuatkan mereka bola nasi rumput laut dan wagyu steak"
"kalau begitu buatkan bekal makan siang itu, aku akan membangunkan mereka"
"hhmm pergilah".
..
"baby...Jiwoon, Juwoon bangun nak. Kalian harus sekolah" Seokjin mencium pipi kedua putranya bergantian, masih dengan mata terpejam Seokjin menggendong Jiwoon terlebih dahulu menuju kamar mandi.
Meletakkan putranya di samping wastafel Seokjin kemudian kembali ke kamar untuk membawa Juwoon yang juga masih enggan untuk membuka matanya, "Jiwoon..Juwoon please bangun, kalian harus sarapan dan sekolah. Appa ada ujian hari ini"
"appa..aku masih mengantuk"
"aku juga tidak mau sekolah-"
"kalian tidak mau mendengarkan appa? Okay, appa telepon daddy mu sekarang!" mata Jiwoon dan Juwoo terbuka seketika, mengambil sikat gigi mereka segera menggosok giginya sementara Seokjin memperhatikan sikap kedua putranya yang hanya takut kepada Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.COMPLICATED
Fanfictionsegalanya tentang Jungkook adalah sebuah kerumitan yang selalu membuat orang-orang yang berada disekitarnya menjadi enggan untuk tinggal disisinya. sikapnya yang selalu membuat orang merasa frustasi nyatanya tidak berlaku pada Seokjin yang hanya me...