Spiritual | Romance
[BUKAN CERITA POLIGAMI!]
Ini tentang mereka yang saling memiliki perasaan. Serta tentang fakta kehidupan yang disembunyikan diam-diam.
Anjani, anak tunggal pengusaha terbesar di Bandung yang di tuntut untuk menjadi sempurna. Me...
"Kenapa ucapan yang tidak seharusnya dikatakan oleh orang lain justru kamu mengatakannya kepada diri kamu sendiri?"
3 Ranah Cinta
Lagunya puter aja, bayangin itu Putra yang dulu nyanyi di cafe.
Aku muter udah berapa puluh kali ya😅 sebagus itu suaranya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sikap dingin Putra memang begitu melekat. Tetapi, selama ini sikap dinginnya itu masih bisa Anjani mengerti, tapi selama 2 minggu terakhir ini, sikap dingin Putra bukan lagi sikap dinginnya.
Pemuda itu memang sengaja menjauhi Anjani. Meskipun Anjani sudah kembali pulang, hanya sering mampir untuk belajar agama bersama Aila, atau ikut kajian bersama Sabrina, terlihat Putra tidak pernah lagi bertanya atau menyapanya.
Putra menjawab jika di tanya, itupun jawaban yang begitu singkat. Dan Anjani menyimpulkan bahwa memang Putra merasa risih dengan kehadirannya. Atau, dia yang membuat Putra tidak nyaman selama ini. Anjani tahu diri, dia tidak akan memaksanya lagi.
"La, gue sholat idul Fitri nya di komplek rumah aja. Sekalian sama bokap."
Anjani sedang membantu membuat nastar di rumah Aila.
"Loh, kan biasanya juga di sini. Kenapa tiba-tiba di sana?" Aila yang tengah membuat adonan merasa aneh. "Kamu ada masalah sama Putra ya? Berantem nih?"
"Enggak ada sih. Cuman gue ngerasa emang dia gak nyaman aja ada gue. Apalagi kejadian itu yang kayaknya bikin dia marah banget."
"Yang di depan rumah?"
Anjani mengangguk. "Gakpapa lah La, lagian udah seharusnya juga gue yang mulai menjauh kan? Gue gak mau Putra gak nyaman."
"Biar aku tanya kenapa dia bisa seperti itu."
"Gak usah. Biar gue yang ngalah."
Aila menangkap raut wajah sedih Anjani. Sebenarnya dia ingin membantu, tetapi Aila tahu bahwa yang konsekuensi perasaan Anjani kepada Putra adalah trauma.
Terlalu banyak yang Putra sembunyikan tentang rasa sakitnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
