بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Butuh hati yang lapang untuk kehilangan."
3 Ranah Cinta
Manusia itu memiliki batasan waktu dalam hidup. Seperti yang tertera dalam surah Al-Imran ayat 185 juga surah Al-Ankabut ayat 57 yang dijelaskan bahwa setiap manusia pasti akan merasakan kematian.
Namun manusia tidak diberitahu kapan dia akan merasakannya. Entah itu muda atau tua, sakit atau sehat, dimana dan bagaimana, karena hanya Allah yang tahu. Manusia hanya diberikan kesempatan sebaik-baiknya untuk bertaqwa, untuk beriman dan untuk beramal hingga waktunya kembali tidak dengan tangan kosong.
Kehilangan itu pasti, tetapi terkadang butuh berapa lama hingga hatinya benar-benar ikhlas? Hingga lapang? Sampai sembuh dari sakitnya? Setiap orang berbeda-beda. Karena kehilangannya pun berbeda, kasih sayang juga berbeda.
Seperti Anjani, dia kehilangan sahabat terbaiknya. Namun Sabrina kehilangan anaknya, dan Putra kehilangan kakaknya. Begitu dengan Dihya, dia kehilangan istrinya. Jika dibandingkan, siapa yang paling kehilangan? Semuanya. Namun rasa sakitnya pasti berbeda.
Dalam keadaan keterpurukan Dihya ditemani kedua temannya mengurus surat-surat yang diperlukan untuk membawa jenazah dalam pesawat. Prosedur, biaya, syarat juga ketentuan akan sangat memakan waktu. Karena itu, Anjani bersama Anyelir juga Sabrina berangkat ke Surabaya, untuk mempersiapkan pemakamannya sesegera mungkin setelah tiba. Karena bagaimanapun, pemakaman tidak boleh ditunda-tunda. Pemakaman Aila akan berada di kampung halamannya.
Namun sebelum itu Anjani meminta izin kepada Sabrina untuk memberitahu Rayyanza, ayahnya Aila. Dia harus tahu jika anak yang dulu dia sakiti sekarang sudah pergi. Dan Sabrina mengizinkan, tetapi dia tidak bisa ikut karena tidak ingin menatap wajah orang yang sudah membunuh saudaranya.
Setelah memberitahu Rayyan, Anjani menemui Sabrina dan Anyelir di bandara. Dia menceritakan bagaimana raut wajah pria yang mendekam di penjara itu, terlihat biasa saja namun Anjani tahu bahwa dia sangat menyesal.
Hingga sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian Anjani, sebuah pesan dari Putra. Pemuda itu mengatakan dia akan ikut ke Turki untuk liburan bersama. Anjani memejamkan mata, bagaimana memberitahu pemuda ini? Lalu dia membalas, bahwa Aila juga Dihya pulang ke Indonesia, dan menyuruh Putra juga untuk pulang.
Nampak dari pesan Putra balas penuh dengan kecurigaan, pasti dia merasa ada yang aneh, namun Anjani tidak bisa memberitahu hanya lewat pesan. Karena Sabrina juga melarangnya, bagaimanapun Putra pasti terkejut dan Anjani tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bereaksi terhadap kehilangan yang kesekian kalinya.
"Gue harap lo baik-baik aja Tra setelah ini," gumam Anjani dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Ranah Cinta | Spin Off ANC
JugendliteraturSpiritual | Romance [BUKAN CERITA POLIGAMI!] Ini tentang mereka yang saling memiliki perasaan. Serta tentang fakta kehidupan yang disembunyikan diam-diam. Anjani, anak tunggal pengusaha terbesar di Bandung yang di tuntut untuk menjadi sempurna. Me...