27|Proses🪐

6.6K 686 616
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bandung udah gak seindah dulu lagi. Frame yang jadi objek favorit gue udah pergi."

Anjani Dewi 🪐

Seluruh keluarga di Ndalem mengantarkan Putra ke bandara. Hari ini adalah keberangkatan pemuda itu menuju Maroko.

"Sampai di sana jangan lupa langsung hubungi ibu ya dek," kata Sabrina sembari membenarkan rambut Putra yang sedikit berantakan.

Putra mengangguk. "Baik Bu. Ibu jaga diri baik-baik, maaf saya tidak bisa menjaga ibu di sini."

"Ibu bukan anak kecil, bisa jaga diri sendiri. Ibu juga ada temannya, ada Anyelir yang menemani ibu."

Anyelir yang berada di belakang mengangguk. "Jangan khawatir nak, Sabrina akan bersama saya."

Setelah kepada ibunya, Putra berpamitan kepada Aila. Dia memeluk sang kakak yang sudah menangis saja.

"Jangan menangis kak. Tolong doa kan saya supaya bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat di sana."

"Mana mungkin kakak gak doain kamu dek," jawab Aila. "Awas aja kalau gak ada kabar. Jangan belajar terlalu keras, sewajarnya saja. Sisihkan waktu buat istirahat, buat melihat sekeliling."

"Baik," jawab Putra mengusap air mata kakaknya.

"Sudah berpamitan dengan Anjani?" tanya Aila membuat Putra seketika diam.

Tak lama dia mengangguk. "Saya memberitahu dia dua hari lalu, ketika dia pulang ke Bandung."

"Kamu berpamitan dengan baik-baik kan?"

Lagi-lagi Putra mengangguk. Dia tidak memberi tahu kepada siapapun jika dirinya dan Anjani kemarin sempat bertengkar.

Lalu Putra berpamitan kepada Kiyai Harun, dia sedikit mendapatkan wejangan. Di samping Kiyai Harun ada Ratu, sebagai bentuk terimakasih atas bantuannya juga berpamitan Putra menundukkan sedikit badannya.

Setelah selesai, Putra masuk ke dalam pesawat yang akan ditumpanginya. Ketika duduk di kursi, hendak mematikan data ponsel, satu pesan masuk dari kakaknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Ranah Cinta | Spin Off ANCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang