1

3.2K 163 0
                                    


"Engh"
Lenguhan terdengar dari pemuda yang memiliki tubuh ringkih dan kurus  dengan segala luka ditubuhnya

Pemuda itu terbangun dan mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk

Pemandanga pertama yang dilihat adalah suasana ruangan serba putih dan berbau obat

Pemuda itu langsung tau jika tempatnya saat ini adalah rumah sakit
"Eh bentar ini dimana yak" Ucap pemuda itu sendiri

Pemuda itu seakan melupakan berbagai rasa sakit dari luka luka ditubuhnya

Cklek

Pintu terbuka
Dan masuklah suster yang terlihat cantik dan muda
Dan disaat itu juga sangat suster cantik terkejut
Karena pasien didepannya sudah bangun dan tengah duduk

Namun pemuda itu masih belum menyadari keberadaan sang suster di depan pintu

Suster itu langsung berlari ke ruangan dokter
"Dokter pasien sudah bangun " Ucap suster itu sedikit berteriak dengan berlari kecil ke ruangan dokter

Sedangkan pemuda tadi langsung terkejut dengan teriakan suster dan hanya mengelus dadanya karena keterkejutannya yang  sampai membuat jantungnya seperti dipacu lebih cepat

"Aduh untung gak copot ni jantung susternya kurang kerjaan " Ucap pemuda ringkih itu dengan wajah yang masam

Tak lama setelah nya suster itu datang dengan dokter di depannya yang berjalan terlebih dulu
"Haduh sus jangan teriak juga, ganggu pasien lain aja kamu "tegur dokter itu sambil memasuki ruangan pemuda tadi
" Maaf dokter  soalnya tadi reflek kaget " Ucap suster  itu

Setelah sampai tepat di samping bangkar pemuda tadi siang dokter langsung melihat seksama pemuda di depannya

"Dokter periksa dulu ya " Ucap dokter itu
Pemuda tadi hanya mengangguk
Setelah memeriksa detak jantung dan denyut nadi pemuda tadi
"Kamu sudah mulai pulih dan bisa segera pulang " Ucap dokter itu
"O iya maaf soal suster ini, karena berteriak ketika kamu baru saja bangun " Ucap dokter itu

"Dokter sudah punya pasangan "tanya pemuda itu tiba tiba
" Belum memang kenapa "tanya dokter itu kembali  karena merasa bingung dokter itu tertegun akan pertanyaan pemuda di depannya
" Lalu kakak susternya sudah punya pasangan " Tanya pemuda itu lagi
"Belum dek memang kenapa " Tanya suster itu yang juga menjadi bingung

"Jika kuperhatika kalian cocok   kenapa tidak bersanding saja " Ucap pemuda tadi
Dan seketika itu juga kedua nya bersemu karena merasa malu
"Aku memperhatikan dari kalian masuk dan bahkan sifat kalian yang sesuai jika menjadi pasangan" Ucap pemuda di depannya

Dokter dan suster di depannya tak dapat membalas apapun

"Ekm " Deheman singkat dari sang dokter untuk menghilangkan kecanggungan disana

"Dok apa tidak ada yang menjenguk ku ketika aku disini " Alih pemuda itu
"Biasanya dalam satu minggu keluargamu akan mengirimkan maid untuk mengurusmu "  Ucap dokter
"Maid " Beo pemuda di depannya

"Iya bukankah keluarga Wilgantara selalu begitu bila kau sakit, mereka bahkan melukaimu hingga kau koma dalam dua bulan sebelumnya " Jelas dokter itu
"Tunggu keluarga  Wilgantara? siapa mereka, dan bukannya keluarga Filangga " Tanya pemuda itu

Dokter dan suster saling memandang dan kembali memandang pemuda di depannya
"Apa kau mengingat nama mu "
"Emn tentu namaku Cloi Herista Putra Filangga " Ucap pemuda tadi yang mengaku bernama Cloi

"Salah, namamu Clio zey Wilgantara kamu koma karena dipukuli oleh bodyguard keluargamu "

"Tunggu bukannya karena luka tembak " Tanya pemuda di depannya yang entah itu Cloi atau Clio
Dokter menggeleng sebagai jawaban

"Tunggu bisa aku meminjam cermin " Tanya pemuda tadi
Suster disampingnya langsung mengeluarkan cermin kecil dari kantongnya

Pemuda tadi langsung melihat pantulan wajahnya
"Siapa ini " Gumam pemuda itu
Dan di saat itu juga seorang Clio yang dimasuki jiwa Cloi mendapatkan ingatan asli tentang tubuh Clio

Tubuh itu milik Clio namun jiwa didalamnya yang ternyata jiwa Cloi
'Apa itu artinya aku mengalami transmigrasi? ' isi hati Cloi

(Kita tetap akan panggil Clio)

"Beruntunya kamu bisa hidup sampai sekarang, kamu begitu kuat namun keluargamu begitu kejam terhadap kamu " Ucap dokter itu

Sedangkan Clio yang sudah terbiasa hanya tersenyum

"O iya dok kapan aku pulang "

"Hey kamu masih belum sembuh total mana boleh pulang " Ucap suster itu

"Tapi jika tetap disini, siapa yang membayar biaya rumah sakitku? " Tanya Clio membuat mereka terdiam

"Tenang saja biayanya nanti aku yang urus kamu tidak perlu memikirkan biaya, kamu sudah seperti adikku " Ucap sang dokter

"Bagaimana bisa aku menjadi adikmu dok sedangkan aku bahkan aku tak tau namamu " Ucap Clio dengan senyumannya

Dokter itu mengelus kepala Clio

"Namaku FELIXIO BINTARA, sebelumnya kamu tau tapi sepertinya kamu kehilangan beberapa ingatan, tenang saja nanti abang akan periksa lagi ya "

Clio langsung menggeleng
"Aku mengingatnya hanya tadi sedikit terkejut saja "

Ruangan itu kembali hening dengan pikiran mereka masing masing

"Bang , abang percaya gak dengan adanya transmigrasi? " Tanya Clio

"Memang kenapa hem "

"Jika aku katakan aku bukan anak dari keluarga wilgantara, hanya raganya saja namun tidak dengan jiwanya? " Ucap Clio

"Kamu memangnya kenapa dek kok bilang gitu, mereka lakuin hal lebih dari biasanya kekamu?, kamu keluar aja dari sana ya kamu tinggal sama abang " Ucap Felix khawatir

"Jika bertanya kenapa, abang akan percaya jika Clio yang kamu kenal telah tiada hanya raganya yang tersisa dan dimasuki jiwa orang lain  "

"Apa yang kamu bicarakan dek "

"Itu kenyataannya, namaku Cloi herista putra filangga, yang tiada di kehidupan dulu karena ditembak ayah sendiri, dan bahkan sekarang aku berada di tubuh ini yang memiliki masalah yang hampir sama " Ucao Clio yang mengungkap identitasnya pada sang dokter

"Jadi Clio sudah tiada? " Felix tak lagi dapat menahan air matanya

Dan anak didepannya hanya mengangguk sebagai jawaban pertanyaannya

"Tepat saat dia berada didalam gudang sialan itu" Ucap Clio

"Dulu diriku hampir sama sepertinya yang hanya memperlihatkan sisi menyedihkan itulah kenapa kami sama sama mati dengan tragis , lebih lucu lagi kami mati ditangan orang tua sendiri " Ucap Clio dengan senyuman yang dapat menyatat hati

' Tapi sekarang akan berbeda, aku akan membalas dendam ku sebagai seorang anak dan membalas dendammu Clio sebagai seorang putra keluarga mereka, namun maaf aku tidak akan bersikap lunak, mungkin saat terjadi sesuatu kau akan menyesali karena telah menitipkan tubuhmu padaku, aku akan memutuskan hubungan dari mereka untuk kebahagiaanmu jika kamu kembali ke ragamu, namun sebelum itu kita akan membuat mereka menyesal ' itulah isi hati seorang Clio saat ini

Dendam di masa lalu dan di masa sekarang telah menjadi satu karena para keluarga yang sama sekali tak bertanggung jawab

Tepat setelah itu Clio mendapatkan pelukan dari dokter itu

"Maafin abang, abang terlambat " Ucap Felix dengan air matanya yang masih turun

"Tidak ada yang akan menyalahkanmu, kamu sudah berusaha membantu nya dimasa masa sulitnya, sekarang giliranku untuk membalasnya " Ucap Clio dengan keyakinan dengan dendam

Transmigrasi Cloi To ClioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang