15

1.1K 66 2
                                    


Clio kembali ke ruangan miliknya dan masih dengan memakai topeng miliknya

Karena sekarang Clio tidak sendiri di ruangannya, di depannya sudah ada Marvel yang tengah menunduk sepertinya tengah ketakutan
Posisi saat ini Marvel tengah bersimpuh di lantai

Tak lupa dengan beberapa child yang berjaga disekitarnya
Takut bila terjadi sesuatu nanti

"Kenapa kau bisa sampai kemari? " Ucap Clio memulai bicara

"M-maaf tuan sa-saya mengikuti adik saya kemari, tapi saya tidak tau sekarang bagaimana bertemu dengannya "

Clio sekarang tengah berusaha menahan tawanya yang ingin keluar saat ini

"Adikmu? , siapa namanya, dan untuk apa dia kemari? , "

"Sa-saya tidak tau dia kemari untuk apa tuan, namanya Clio zey wilgantara tuan " Jawab Marvel yang masih menunduk

"Kurasa nama adikmu itu tidak ada kata wilgantara di namanya, bukankah dia membenci keluarga nya itu"

Marvel terdiam
Suasana diruangan menjadi sunyi
Marvel merasa hatinya tengah sesak seakan terhimpit sesuatu

"Mungkin itu benar tuan, saya tidak bisa menyangkalnya" Ucap Marvel

Berbeda dengan tadi para children merasa sedikit terkejut, ternyata yang dimaksud orang itu adalah tuan mereka

Namun mereka tetap diam karena menyadari sepertinya tuannya ingin bersandiwara terlebih dulu

"Apa alasannya ? "

"Dia kami sakiti tuan " Suara Marvel menghilang di akhir kalimat

"Apa alasannya "

Mereka terdiam sebentar dengan pertanyaan dari Clio

"Saya sulit menjelaskan tuan, bahkan saya sekarang juga tengah bimbang, apa yang telah saya lakukan dulu" Tanpa sadar Marvel mengeluarkan air matanya

"Penyesalan hem? " Ucap Clio dengan melepas topengnya dan meletakkannya di meja depannya

Marvel melihat ke atas
Betapa terkejutnya melihat adiknya tepat di depannya

"C-clio? " Marvel seakan ingin berlari dan menghampiri nya namun dirinya masih sadar jika masih berada dalam pengawasan

"Kamu, kenapa disini? , apa maksudnya? " Marvel mulai merasa bingung

"Itu tidak penting, terlebih lagi aku menyiapkan hadiah untukmu, mungkin sebentar lagi siap"

"Lepas ikatannya suruh dia duduk di ruang tengah, aku akan menyusul " Perintah Clio pada anak buahnya

"Baik bos "

Mereka menggiring Marvel ke ruang tengah
Dimana itu seperti ruang tamu pada umumnya
Ada sofa meja dan TV lebar

.
.
.
.
.
.
.

Setelah beberapa menit Marvel menunggu
Clio akhirnya datang ke ruang tamu

Clio duduk di sofa single lain karena tak ingin Saja sebenarnya

"Hadiah ini berupa kenangan di masa masa percakapan dari tante mu tersayang itu "  Ucap Clio
Marvel hanya mengernyit bingung

Tak lama children memasangkan dan memutarkan rekaman vidio beserta suaranya

"Tenang saja tuan saya akan menjalan kan rencana nya dengan baik
Mereka pasti tertipu dan mau melakukan apapun untuk saya

Dan anda bisa menghancurkan keluarga wilgantara dengan mudah bukan begitu
Ahahaha
Tunggu saja kabar baiknya tuan"

Transmigrasi Cloi To ClioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang