Menghancurkan Kebohongan [Slow Up]

Bab 16

Aqua bersenandung selagi dia bersandar pada dinding gudang yang ditinggalkan. Kana rupanya sedang membintangi drama TV, Sweet Today, dia ingat namanya. Dia tidak terlalu peduli dengan acaranya, rupanya itu adalah semacam manga terkenal dan segera diadaptasi menjadi sebuah drama. Namun, dengan apa yang dia lihat...

"Inilah sebabnya Oto-san mempertahankan kontrol ketat terhadap pekerjaannya..." Dia bergumam pada dirinya sendiri. Dari apa yang dia baca di manga dan dari apa yang dia lihat, pertunjukan tersebut sangat merugikan manga. Bahkan, acara tersebut hanyalah sebuah iklan besar untuk pemeran utama pria. Kana sendiri hampir menjadi renungan.

"Dan penulisnya tidak menyukai apa yang dilihatnya..." kenang Yoriko Kichijouji. Ekspresi ngeri di wajahnya, ketika dia melihat apa yang terjadi dengan pekerjaannya, sangat beralasan. Produser telah mengambil karyanya dan menjadikannya iklan yang tidak tahu malu.

"Masaya Kaburagi...apa yang kamu tahu?" Aqua berpikir hampir muram. Masaya adalah seseorang yang pernah bekerja dengan ibunya sebelum mereka lahir. Satu-satunya alasan dia menerima peran sebagai penguntit semua orang di acara ini adalah untuk dekat dengan pria ini. Dia membutuhkan petunjuk tentang siapa ayah kandungnya. Dia tidak bisa menemui ibunya dan bertanya. Jelas sekali, dia tidak ingin berurusan apa pun dengan pria itu. Meskipun dia bisa saja menemui ayah angkatnya, dia tidak melakukannya.

Aqua tahu kalau ayahnya adalah seorang Shinobi, dan dia tahu apa maksudnya. Ayah angkatnya dilatih untuk menjadi seorang pembunuh. Dan meskipun dia bisa dengan mudah memburu pria itu, jauh lebih mudah dari sebelumnya, dia tidak bisa meminta pria itu melakukan hal seperti itu. Ini adalah balas dendam pribadinya.

"Aku berjanji untuk melindungi keluargaku, bahkan Oto-san-ku." Dia tertawa kecil melihat betapa bodohnya dia terdengar. Ayahnya bisa dibilang manusia super, tapi Aqua menyadari kalau dia sendiri terlalu sombong untuk menyeret keluarganya ke dalam hal ini. Dia ingin melindungi mereka dan ancaman terbesar yang menghalanginya adalah ayah kandungnya. Jika pria tersebut pernah mencoba membunuh ibunya sebelumnya, lalu seberapa besar kemungkinan dia akan mencoba lagi? Bahkan setelah bertahun-tahun. Tidak, dia harus yakin. Dan melalui Masaya, dia akan memperoleh informasi yang dia butuhkan.

"Uzumaki, adeganmu sudah aktif!" Aqua tersadar dari pikirannya saat dia dipanggil. Dia mengangguk pada dirinya sendiri saat dia memasuki karakternya. Dia memperhatikan bagaimana staf memperlakukannya seolah-olah dia adalah seorang VIP. Dia juga bisa menjelaskan alasannya. Ayahnya adalah seorang penulis terkenal dan memiliki banyak drama TV terkini, beberapa film, dan bahkan satu atau dua anime berdasarkan karyanya. Dia tahu betapa kayanya keluarganya. Dia yakin ayahnya telah mengumpulkan kekayaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka selama beberapa generasi. Namun, tidak ada yang benar-benar tahu jika dilihat dari gaya hidup keluarga mereka.

"Dia bahkan tidak berusaha." Aqua berpikir selagi dia memainkan perannya. Kana tidak berusaha keras dalam perannya. Dia sudah tahu bahwa perannya dalam hal ini hanyalah sebagai pengganti. Hanya seorang gadis yang mereka butuhkan untuk diperebutkan oleh anak laki-laki, mereka adalah bintang sebenarnya dari pertunjukan ini, dan itu tercermin dalam akting Kana.

"Memotong!" Direktur memanggil. Dia menghela nafas; adegan itu tidak diterima dengan baik oleh pria itu. Rupanya dalam adegan ini, pemeran utama pria yang diperankan oleh Melt Narushima seharusnya melindungi Kana dari penguntit yang diperankannya.

"Aku benci ini..." Aqua menggerutu pada dirinya sendiri. Dia harus melanjutkan tujuan sebenarnya, pertama mengumpulkan DNA, dan kemudian mencoba membangun hubungan dengan Masaya. Semakin dia mengenal pria itu, semakin banyak pula yang diungkapkan pria itu. Tapi sebelum dia bisa melakukan itu, dia melihat Kana, yang hanya menatap ke arah hujan. Dia menghela nafas sambil mengacak-acak rambutnya, ayahnya memiliki pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang dia kira.