BAB 8 : SASYA NGAMBEK?

3.4K 112 0
                                    

Perusahaan yang Sasya jalankan adalah perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Perusahaan yang di bangun sejak kakeknya masih muda. Dari kecil hingga besar seperti sekarang.

Nama Perusahaannya adalah— "ComUniq sudah menyebar hampir ke seluruh Indonesia, dan hanya di kota Padang saja yang belum di buka tokonya, jadi ComUniq akan membuka tiga toko lagi di Padang. Apakah ada yang tidak setuju?" Tanya Asisten Sasya yang sedang mempresentasikan proposal toko di Padang.

Salah satu manajer yang duduk di dekat Sasya mengangkat tangannya, Pak Leon tersenyum dan mempersilahkan. "Silahkan Pak Saga,"

"Terimakasih kesempatannya, saya ingin bertanya, apakah kita akan mengeluarkan pakaian terbaru di Padang sebagai pancingan untuk menarik customer di Padang?" Tanyanya.

"Benar sekali, Pak Saga." Jawab pak Leon. Sesekali kembali ada yang bertanya, dan pak Leon menjelaskan nya secara detail.

Sasya merenggangkan kedua tangannya kala sudah selesai meeting dan hanya dirinya dan Pak Leon yang berada di ruangan meeting tersebut.

Sasya menatap layar yang menampilkan nama brandnya.

Sasya menatap layar yang menampilkan nama brandnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ComUniq, singkatan dari Comfortable and Unique. Yang artinya nyaman dan unik. ComUniq bukan hanya fashion untuk wanita, tapi juga untuk para laki-laki.

Sasya menargetkan tahun ini akan menyebarkan ComUniq ini ke luar negeri. Itu salah satu impian Ayahnya sebelum meninggal, jadi ia harus bisa mencapainya.

Ponselnya yang berdering membuat lamunannya buyar, ia mengambil benda pipih tersebut dan menatap layarnya.

Arkanais calling...

Sasya pun langsung mengangkat nya. "SUAYANGG!"  Ia menyernyit heran kala mendengar suara suaminya sedikit ngaco.

"Ka—"

"AKUUU SANGAT — " Terdengar grasak-grusuk di seberang sana, membuat Sasya semakin heran.

"Menhhngh..." Sasya melotot kala mendengar suara desahan tertahan dari suaminya itu. "Kamu dimana?!" Tanya Sasya dan segera mengambil blazernya dan tas selempang nya dan ia taruh di lengannya. Lalu, ia berjalan keluar dari ruangan meeting itu. Sudah pukul delapan malam. Jadi, memang sudah waktunya pulang.

"ARKANA!" Seru Sasya membuat Arkana di seberang sana terperanjat. Ia segera mendorong wanita yang duduk di pangkuan nya. Kesadarannya langsung kembali kala mendengar suara bentakan Sasya. Sial! Bagaimana ini?! Pasti Sasya akan salah paham.

MAFIA & CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang